Benarkah Penis Kecil Berpengaruh pada Kesuburan? Ini Faktanya!
Jangan panik! Cek dulu faktanya
18 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pasangan, memiliki anak adalah hal yang didambakan. Segala cara dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil, termasuk meningkatkan kesuburan.
Kesuburan bukan hanya masalah perempuan saja, tetapi juga laki-laki.
Laki-laki biasanya tidak menyadari jika dirinya tidak subur sebelum dilakukan analisis sperma. Sebuah studi memaparkan bahwa mungkin ada indikator visual infertilitas, yaitu ukuran penis yang lebih kecil dari rata-rata.
Bagaimana penis yang lebih kecil dari rata-rata dapat memengaruhi kesuburan Papa?
Untuk lebih jelasnya, simak dulu penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini mengenai benarkah penis kecil berpengaruh pada kesuburan?
Penelitian Tentang Ukuran Penis dan Masalah Kesuburan
Penelitian dari Universitas Utah menemukan bahwa laki-laki dengan masalah kesuburan cenderung memiliki penis yang lebih pendek.
Untuk penelitian ini, dokter mengamati data yang dikumpulkan dari 815 laki-laki yang mengunjungi klinik kesehatan antara 2014-2017.
Rata-rata, laki-laki dengan masalah kesuburan memiliki penis yang kira-kira 1.016 cm lebih pendek daripada laki-laki tanpa masalah reproduksi.
Laki-laki memiliki masalah kesuburan memiliki panjang penis sekitar 12.5 cm. Sedangkan laki-laki subur memiliki panjang sekitar 13.5 cm. Pengukuran didasarkan pada perkiraan ukuran saat ereksi.
Editors' Pick
Jangan Panik! Penis Kecil Bukan Tanda Pasti Kemandulan
Ini adalah studi pertama yang menghubungkan ukuran penis dan kesuburan, menurut para peneliti.
Dan mereka memperingatkan tidak perlu panik dulu. Ya, ada kaitannya, tetapi penis yang lebih kecil bukanlah tanda pasti kemandulan.
Rekan penulis studi Dr. Austen Slade menjelaskan bahwa ukuran penis dapat menjadi indikator masalah kesehatan yang terkait dengan infertilitas.
Misalnya testis yang tidak turun. Dia meyakinkan bahwa: "Laki-laki dengan penis lebih pendek tidak perlu khawatir tentang kesuburan mereka."
Slade mengatakan, penelitian di masa depan dapat menjelaskan apakah panjang dapat menjadi indikator keparahan infertilitas.
Pakar reproduksi Sheena Lewis dari Queen's University Belfast mengatakan penelitian ini dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Penelitian lanjutan masih dibutuhkan. Jadi Papa sebaiknya tidak menggunakan ukuran penis untuk menentukan kemampuan memiliki anak.
Jika Papa khawatir dengan kesuburan, pergilah ke dokter. Papa juga dapat meningkatkan kesuburan dengan beberapa cara lain.