Benarkah Pil KB Membuat Perempuan Susah Hamil?
Cek dulu fakta di balik mitos ini, Ma
16 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian perempuan menggunakan pil KB untuk menunda kehamilan. Namun setelah Mama dan papa berencana untuk memiliki bayi, penggunaan pil KB pun dihentikan.
Apakah pil KB memengaruhi kesuburan karena mengatur hormon?
Pil KB sebagai alat kontrasepsi sering dianggap dapat memengaruhi kesuburan jika perempuan berhenti menggunakannya. Jawaban singkatnya adalah tidak. Mama dapat segera hamil setelah menghentikan penggunaannya.
Perempuan yang pernah menggunakan kontrasepsi hormonal memiliki kemungkinan yang sama untuk hamil seperti yang lainnya.
Penjelasan soal benarkah pil KB membuat perempuan susah hamil yang sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Penelitian tentang Pengaruh Pil KB Terhadap Kesuburan Perempuan
Sebuah studi pada 3.727 peserta menemukan bahwa penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang tidak mempengaruhi kemampuan untuk hamil. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction.
Faktanya, mereka yang telah menggunakan pil KB kombinasi (estrogen dan progestin) selama lebih dari dua tahun ditemukan lebih subur daripada mereka yang menggunakannya dalam jangka waktu pendek.
Seperti halnya obat oral, penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada dampak pada kesuburan di masa depan dengan bentuk kontrasepsi hormonal lainnya.
Jika kontrasepsi hormonal tidak memengaruhi kesuburan, mengapa mitos soal pil KB dan kesuburan terus berlanjut? Berikut beberapa alasannya:
Editors' Pick
1. Keterlambatan kesuburan
Mama akan mengalami siklus menstruasi kembali 3 bulan setelah menghentikan penggunaan pil KB.
Ini juga tergantung pada alat kontrasepsi yang digunakan dan kondisi masing-masing orang. Sehingga diperlukan waktu lebih lama agar kesuburan kembali.
Karena penundaan ini, sebagian orang mengira bahwa ini disebabkan oleh penggunaan pil KB.
Sedangkan untuk penggunaan suntikan KB, diperlukan waktu lebih lama sampai siklus menstruasi kembali normal.
Jika Mama menggunakannya, persiapkan waktu sekitar 22 bulan sampai 2 tahun untuk mendapatkan menstruasi pertama setelah injeksi.
Diskusikan dengan dokter sebelum Mama memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi dan berencana untuk hamil.
Dalam hal kontrasepsi oral, penundaan menstruasi yang lama yang berlangsung setidaknya enam bulan disebut sebagai amenore pasca pil.
Terlepas dari namanya, kurangnya ovulasi (atau anovulasi) ini mungkin bukan karena penggunaan alat kontrasepsi, melainkan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Jika Mama tidak mengalami siklus menstruasi atau tidak teratur, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes kesuburan pada Mama.
2. Kondisi kesehatan yang memengaruhi kesuburan
Kontrol kelahiran mengesampingkan siklus hormonal alami tubuh dan menciptakan siklus menstruasi "palsu".
Ini termasuk "pendarahan putus" yang mungkin disebut orang sebagai menstruasi.
Siklus hormon medis ini dapat menutupi masalah mendasar. Jika Mama mengalami menstruasi yang tidak teratur sebelum memulai pengendalian kelahiran, kemungkinan Mama akan mengalaminya lagi setelah berhenti.
Setelah menghentikan kontrasepsi, Mama mungkin menemukan ada masalah reproduksi lain yang menunda kehamilan.
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan anovulasi atau ovulasi tidak teratur meliputi:
- Tingkat stres yang tinggi,
- Hiperprolaktinemia,
- Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif),
- Hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif),
- Berat badan rendah,
- Kegemukan,
- Kegagalan ovarium prematur,
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
3. Lapisan endometrium
Alasan lain orang percaya penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang memengaruhi kesuburan berkaitan dengan endometrium dan lapisannya. Di sini embrio akan ditanamkan selama kehamilan.
Meskipun ada penelitian yang melaporkan hubungan antara lapisan endometrium dan penggunaan alat kontrasepsi, tidak ada penelitian pasti yang menunjukkan masalah kesuburan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Obstetrics and Gynecology melaporkan bahwa perempuan yang menggunakan pil KB selama lima tahun atau lebih secara signifikan lebih mungkin memiliki lapisan endometrium yang lebih tipis.
Lapisan yang tipis dapat mempersulit embrio untuk ditanamkan sehingga kehamilan pun tertunda.
Apa yang Harus Dilakukan jika Mama Belum Hamil?
Jika Mama menghentikan pil KB, siklus telah kembali, tetapi Mama tidak hamil. Apa yang harus dilakukan? Mama mungkin bertanya-tanya apakah ini karena penggunaan pil KB.
Ada banyak alasan mengapa sebagian orang membutuhkan perjuangan untuk bisa hamil. Infertilitas mempengaruhi 12 persen pasangan.
Baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalami masalah kesuburan, terlepas dari apakah mereka sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal atau tidak.
Jika Mama tidak hamil setelah satu tahun (atau enam bulan untuk mereka yang berusia 35 tahun ke atas) program hamil, jangan menunggu ke dokter.
Menunda pemeriksaan dan pengobatan dapat mengurangi peluang keberhasilan kehamilan.
Jadi, pertanyaan mengenai pil KB membuat perempuan susah hamil sudah terjawab kan? Semoga informasi ini dapat membantu ya, Ma!
Baca juga:
- Mengalami Efek Samping saat Melepas Kontrasepsi, Apakah ini Normal?
- Efektivitas Alat Kontrasepsi Diafragma, Kondom untuk Perempuan
- 10 Jenis Metode Kontrasepsi, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?