Alat Tes Ovulasi: Cara Kerja dan Tingkat Akurasinya
Alat ini dapat membantu Mama mengetahui kapan waktu paling subur dalam siklus menstruasi
27 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi mereka yang sedang dalam program hamil, berhubungan intim saat masa ovulasi sangat penting untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi.
Siklus menstruasi secara normal berkisar antara 25–30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Periode masa subur atau ovulasi ini biasanya dimulai di sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi.
Jika siklus menstruasi Mama adalah 28 hari dan teratur setiap bulannya, maka hari ke-14 biasanya bisa dijadikan patokan masa ovulasi. Pada masa ini, Mama dapat berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi agar terjadi kehamilan.
Namun siklus menstruasi setiap orang bisa berbeda-beda ya, Ma. Termasuk Mama. Jadi, bagaimana mengetahui jika Mama sedang mengalami ovulasi? Selain memperhatikan gejalanya, Mama juga bisa menggunakan alat tes ovulasi. Alat ini berguna untuk mengetahui waktu paling subur dalam siklus Mama.
Apa sebenarnya tes ovulasi, bagaimana cara kerjanya, dan kapan Mama harus menggunakannya? Simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
Apa Itu Tes Ovulasi dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Tes ovulasi adalah tes sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu memprediksi apakah Mama akan segera berovulasi. Kadang-kadang dikenal sebagai alat prediksi ovulasi (OPK).
Tes ovulasi bekerja dengan mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) dalam urine. Ini adalah hormon yang mengirimkan pesan ke ovarium untuk mengirim sel telur.
Jika tes ovulasi menangkap lonjakan ini, itu berarti Mama kemungkinan akan berovulasi dalam 24 hingga 36 jam ke depan.
Editors' Pick
Kapan Tes Ovulasi Harus Dilakukan?
Jadi, kapan Mama harus melakukan tes ovulasi? Nah, ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi, artinya Mama harus mulai menguji beberapa hari sebelum titik itu.
Sebagai ilustrasi, jika memiliki siklus 28 hari yang teratur, Mama berovulasi sekitar hari ke-14. Oleh karena itu, untuk membantu menentukan kapan sel telur itu akan dilepaskan, Mama dapat mulai menggunakan tes ovulasi setiap hari mulai hari ke-10 atau ke-11.
Mengetahui kapan harus melakukan tes ovulasi bisa lebih sulit jika Mama memiliki siklus yang tidak teratur. Misalnya Mama memiliki siklus 30 hari satu bulan dan siklus 35 hari berikutnya.
Bila Mama memiliki siklus yang tidak teratur, siasati dengan cara berikut ini:
- Gunakan panjang siklus terpendek dalam 6 bulan terakhir sebagai panduan. Jika itu adalah siklus 30 hari dengan perkiraan tanggal ovulasi pada hari ke-16, Mama dapat memulai pengujian pada hari ke-12 hingga ke-13 dari siklus saat ini.
- Tes untuk jangka waktu yang lebih lama. Ini mungkin lebih dapat diandalkan daripada metode di atas, tetapi juga bisa menjadi mahal jika karena Mama menggunakan tes ovulasi lebih banyak.