Cara Memperbaiki Kualitas Sperma agar Cepat Hamil
Lakukan tips ini agar bisa cepat hamil
17 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sperma yang berkualitas menjadi faktor penting dalam kesuksesan program hamil. Kualitas sperma ditentukan oleh jumlah, bentuk, volume, dan bentuknya.
Bila Papa sedang menjalankan program hamil dengan pasangan, Papa mungkin bertanya-tanya: apakah ada cara untuk memperbaiki kualitas sperma?
Nah, kali ini Popmama.com sudah merangkum cara memperbaiki kualitas sperma agar cepat hamil. Apa saja, ya?
Ciri-Ciri Sperma yang Berkualitas
Secara klinis ciri kualitas sperma yang sehat sebagai berikut:
- Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi.
- Sperma dikatakan subur jika minimal ada 40-60 persen yang bergerak.
- Morfologi atau bentuk sperma yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal berarti semakin subur seseorang.
- Volume semen normal minimal 2 ml dengan kadar fruktosa minimal 3 mg/ml dengan pH 7,2 - 7,8.
- Likuofaksi/denaturasi atau pemecahan protein agar semen mencair. Sebaiknya proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi.
Peluang hamil turut dipengaruhi oleh kualitas sperma. Nah, bagaimana cara memperbaiki kualitas sperma agar cepat hamil? Berikut beberapa tips yang bisa Papa ikuti:
1. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan
Papa mungkin pernah mendengar antioksidan yang disebut sebagai penangkal kanker dan penyakit jantung.
Selain itu, antioksidan juga dapat meningkatkan kesuburan laki-laki. Para peneliti telah menemukan bahwa laki-laki yang mengonsumsi antioksidan dalam bentuk suplemen memiliki lebih sedikit sperma yang rusak dibandingkan dengan laki-laki yang tidak mengonsumsi antioksidan.
Selain itu, pasangan memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi ketika laki-laki mengonsumsi antioksidan tambahan.
2. Sering berhubungan seks
Jika ingin punya bayi, Papa perlu melakukan hubungan seks sekitar masa ovulasi. Namun, sering berhubungan seks sepanjang bulan juga bisa meningkatkan kesuburan.
Meskipun demikian, penelitian juga menunjukkan bahwa pantang dalam waktu singkat dapat berpotensi bermanfaat bagi kesehatan sperma.
Tinjauan studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam International Journal of Women's Health and Reproduction Sciences menemukan bahwa motilitas, morfologi, dan produksi sperma dapat memperoleh manfaat dari periode pantang yang berlangsung antara 3 dan 8 hari.
Untuk menjaga agar sperma tetap dalam kondisi prima, cobalah berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu — tidak hanya di sekitar waktu ovulasi.
Editors' Pick
3. Perbanyak konsumsi sayuran hijau
Peran diet dan kesuburan tidak dipahami dengan baik. Namun bukti yang ada menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang dan sehat bermanfaat bagi kesuburan laki-laki.
Yang terbaik untuk sperma kemungkinan besar adalah yang paling bergizi untuk seluruh tubuh. Pilih sumber protein tanpa lemak (seperti ikan dan ayam), banyak sayuran dan buah segar, lemak sehat (seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan), dan biji-bijian.
4. Berhenti Merokok dan batasi alkohol
Ada banyak alasan bagus untuk berhenti merokok untuk meningkatkan kesehatan dan ini termasuk meningkatkan kesuburan. Studi tentang merokok dan kualitas air mani menemukan bahwa merokok memengaruhi banyak aspek kesehatan sperma, termasuk jumlah sperma, motilitas sperma (kemampuan berenang sperma), dan bentuk sperma.
Papa mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencoba berhenti merokok jika sedang menjalani perawatan kesuburan. Para peneliti telah menemukan bahwa merokok memiliki efek negatif yang kuat terhadap keberhasilan pengobatan pada pasangan yang menggunakan IVF dengan perawatan fertilitas ICSI.
Kebiasaan merokok laki-laki juga bisa memengaruhi kesuburan istrinya. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika perempuan terpapar asap rokok, mereka memiliki tingkat keberhasilan IVF yang lebih rendah dan kemungkinan peningkatan risiko keguguran.
Terlalu banyak alkohol dapat menurunkan kesuburan. Jika sedang dalam program hamil, mungkin ini saat yang tepat untuk mengurangi, atau bahkan berhenti, mengonsumsi alkohol.
Sebuah penelitian terhadap orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol menemukan bahwa hanya 12% laki-laki yang memiliki jumlah sperma dan kesehatan yang benar-benar normal, dibandingkan dengan 37% dari non-perokok dan non-alkohol.
Asupan alkohol yang lebih tinggi dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih rendah, lebih sedikit sperma berbentuk normal, dan motilitas sperma yang lebih buruk.
Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara kesuburan laki-laki dan hanya beberapa minuman. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang mungkin tidak berdampak besar pada kesehatan sperma—terutama jika Papa hanya minum beberapa kali dalam seminggu, bukan setiap hari.
5. Hindari suhu terlalu tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat merusak sperma. Organ reproduksi laki-laki berada di luar tubuh karena harus dijaga pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh normal.
Pada tahun 2013, para peneliti menerbitkan tinjauan penelitian yang mengidentifikasi beberapa sumber stres terkait panas yang paling umum pada kesehatan sperma.
6. Miliki berat badan yang sehat
Salah satu cara untuk meningkatkan kesuburan adalah memastikan bahwa Papa memiliki berat badan yang sehat untuk tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, yang dapat menurunkan jumlah sperma.
Tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 mengeksplorasi bukti hubungan antara obesitas dan subfertilitas laki-laki.
Para peneliti mengidentifikasi beberapa pengaruh utama, termasuk interaksi hormon dan lemak tubuh yang kompleks, serta kondisi kesehatan tertentu yang terkait dengan kelebihan berat badan dan obesitas (seperti diabetes) yang juga dapat memengaruhi kesehatan sperma.
7. Jaga kesehatan gigi dan gusi
Kesehatan mulut yang baik — termasuk melakukan pemeriksaan gigi setidaknya setahun sekali, jika tidak setiap 6 bulan — dapat membantu meningkatkan kesuburan. Kehadiran bakteri dalam air mani (bacteriospermia) telah dikaitkan dengan infertilitas laki-laki.
Dalam sebuah penelitian, 23% laki-laki dengan bakteri yang ada di air mani mereka tidak membaik setelah pengobatan dengan antibiotik saja. Ketika para peneliti melakukan pemeriksaan gigi pada beberapa peserta yang tidak membaik dengan antibiotik, mereka menemukan bahwa mereka semua memiliki masalah gigi yang tidak diobati.
Para peneliti membagi laki-laki menjadi dua kelompok (tes dan kontrol). Laki-laki dalam kelompok uji memiliki masalah gigi yang diobati sementara mereka yang berada dalam kelompok kontrol tidak menerima pengobatan.
6 bulan kemudian, para peneliti kembali menguji air mani semua laki-laki. Dua pertiga dari kelompok uji memiliki kesehatan semen yang membaik, sedangkan kelompok kontrol (yang tidak dirawat karena masalah gigi) masih memiliki kesehatan semen yang buruk.
8. Tangani gangguan kesehatan yang dialami Papa
Kondisi medis dan infeksi juga dapat memengaruhi kesuburan. Misalnya, diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan dengan menyebabkan ejakulasi retrograde. Sebanyak sepertiga dari penderita diabetes tidak mengetahui bahwa mereka mengidapnya. Jika Papa telah didiagnosis dengan ejakulasi retrograde, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan tentang tes gula darah.
Infeksi sistem reproduksi atau saluran kemih yang tidak diobati juga dapat menyebabkan kemandulan pada laki-laki. Misalnya, infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma. Infeksi berulang dapat menyebabkan jaringan parut, yang dapat menyumbat saluran air mani.
Beberapa infeksi menular seksual tidak memiliki gejala selain infertilitas. Inilah mengapa penting untuk diuji secara teratur.
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan kemandulan termasuk anemia, penyakit celiac, penyakit Crohn, sindrom Cushing, dan penyakit tiroid. Seperti diabetes, kondisi ini terkadang tidak terdiagnosis, terutama jika seseorang memiliki sedikit atau tanpa gejala. Sebaiknya jadwalkan pemeriksaan dengan penyedia layanan kesehatan jika Papa siap untuk mulai mencoba hamil.
Apakah Papa telah mencoba untuk hamil untuk sementara waktu atau berencana untuk memulai program hamil, penting untuk menjaga kesehatan. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin dan terapkan pola hidup sehat.
Jika Papa telah melakukan hubungan seks tanpa kondom selama 6 bulan atau lebih tanpa hamil, diskusikan hal ini dengan dokter.
Sperma yang berkualitas atau sehat menentukan suksesnya program hamil. Sekarang Papa sudah mengetahui tentang cara memperbaiki kualitas sperma agar cepat hamil. Apa yang Papa lakukan untuk meningkatkan kualitas sperma saat program hamil?
Baca juga:
- Penyebab Sperma Encer dan Cara Mengatasinya
- 9 Makanan Penambah Sperma yang Mudah Ditemukan
- 7 Buah yang Bisa Meningkatkan Jumlah dan Motilitas Sperma