Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Perawatan Kesuburan
Perawatan kesuburan bisa membuat Mama merasakan beragam emosi
31 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kesehatan mental selama perawatan kesuburan adalah salah satu hal terpenting dalam perjalanan menjadi orangtua, Ma.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari semua pemicu stres ini dapat menurunkan tingkat keberhasilan kehamilan.
Apa saja yang mungkin Mama rasakan selama program hamil?
Informasi tentang cara menjaga kesehatan mental saat perawatan kesuburan bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa yang Mungkin Dirasakan saat Perawatan Kesuburan?
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2021, masalah kesuburan dapat menimbulkan gejolak emosi yang luar biasa bagi pasangan.
Itu tidak mengherankan. Saat itu, Mama menangani tekanan psikologis dan kecemasan yang terkait dengan masa depan yang tidak diketahui. Juga stres yang melekat dalam hubungan dengan pasangan, keluarga, dan kolega dan masalah keuangan.
Stres dapat menyebabkan campuran emosi. Wajar jika memiliki perasaan depresi, cemas, dan merasa sangat mudah tersinggung. Emosi yang mungkin Mama alami selama perawatan kesuburan meliputi:
Depresi. Saat terjebak dalam pasang surut perawatan kesuburan, Mama mungkin memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami depresi.
Kecemasan. Kecemasan adalah perasaan takut yang luar biasa. Kecemasan mungkin membuat Mama sulit mengendalikan kekhawatiran. Semakin lama perawatan infertilitas, semakin sering Mama menunjukkan gejala depresi dan kecemasan. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan satu kegagalan pengobatan infertilitas memiliki tingkat kecemasan yang jauh lebih tinggi. Orang dengan dua kegagalan mengalami lebih banyak depresi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki riwayat pengobatan.
Lekas marah. Selama perawatan kesuburan, Mama mungkin merasa mudah tersinggung dan marah. Prosedur medis dapat membuat Mama merasa rentan dan tidak berdaya. Perasaan ini dapat memicu iritabilitas dan kemarahan.
Kecemburuan. Mama mungkin merasa bahwa hidup ini tidak adil. Saat Mama melihat orang lain memiliki keturunan atau hamil, perasaan cemburu mungkin muncul. Meski ini merupakan emosi yang menyakitkan, cemburu adalah sinyal yang menunjukkan apa yang paling Mama hargai. Mengakui perasaan dan memahami masalah yang mendasarinya adalah bagian penting dalam mengelola perasaan sulit ini.
Duka. Terkadang, perawatan kesuburan dapat menyebabkan kehilangan dan duka. Mama mungkin mengalami keguguran atau siklus IVF yang gagal.
Isolasi. Selama perawatan kesuburan, perasaan depresi, kecemasan, lekas marah, cemburu, dan kesedihan bisa datang bersamaan untuk membuat Mama merasa terisolasi dan sendirian.
Saat menerima perawatan kesuburan, Mama mungkin merasa bahwa perasaan intens. Penelitian menunjukkan perasaan cemas, depresi, dan lekas marah bukan hanya gejala psikologis.
Obat yang digunakan untuk mengobati infertilitas juga dapat menyebabkan gejala seperti kecemasan, depresi, dan lekas marah.
Editors' Pick
Bagaimana Emosi Memengaruhi Papa?
Meskipun perawatan infertilitas lebih berfokus pada perempuan daripada laki-laki, keduanya sama-sama menginginkan anak.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika perempuan dan laki-laki yang menjalani perawatan kesuburan terpengaruh dengan cara yang sama, yaitu:
Depresi. Dalam sebuah studi California tahun 2016 dengan 352 peserta yang diidentifikasi sebagai perempuan dan 274 peserta yang diidentifikasi sebagai laki-laki semuanya menjalani perawatan kesuburan. Hasilnya 56,5 persen perempuan dan 32,1 persen laki-laki melaporkan gejala depresi.
Kecemasan. Studi yang sama mendiagnosis 75,9 persen perempuan dan 60,6 persen laki-laki dalam studi tersebut dengan gejala kecemasan.
Perasaan mudah tersinggung, cemburu, sedih, dan terasing juga bisa dialami sama-sama oleh kedua pasangan.