Dampak Polusi Udara pada Kesuburan Laki-Laki dan Perempuan
Bagaimana polusi udara memengaruhi kesuburan?
19 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi mereka yang tinggal di kota besar, polusi udara menjadi salah satu masalah yang harus dikhawatirkan. Pasalnya, polusi udara berisiko bagi kesehatan jangka pendek maupun panjang.
Mereka yang rentan pun memiliki risiko yang lebih besar, seperti anak kecil, ibu hamil, atau lansia.
Namun ternyata, polusi udara ternyata juga memengaruhi kesuburan seseorang. Bagaimana efeknya?
Nah, bagi kamu dan pasangan yang sedang dalam program hamil, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang dampak polusi udara pada kesuburan laki-laki dan perempuan pada ulasan berikut ini.
Polusi Udara di Jakarta
Di awal bulan Juni 2023, perkiraan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berkisar antara 135-148. Data ini diperoleh dari situs IQ Air yang mengoperasikan informasi kualitas udara di seluruh dunia. Menurut situs tersebut, udara di Jakarta saat ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50, sedangkan pengukuran di atas 300 dianggap berbahaya.
Sedangkan konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 10.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Apa itu PM2.5?
PM2.5 adalah partikel udara—termasuk debu, jelaga, kotoran, asap, dan tetesan cairan—yang berdiameter lebih kecil dari 2.5 mikron. Karena sangat kecil, partikel itu hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.
Dari semua jenis polutan udara, partikel ini paling berdampak negatif pada kesehatan. Nilai Ambang Batas (NAB) PM2.5 yang diperbolehkan berada di angka 65 µg/m3. Kualitas udara baru dikatakan baik bila kadarnya berada di rentang 0-15,5 µg/m3. Melansir dari laman Katadata, nilai konsentrasi PM2.5 di Jakarta adalah 57 µg/m³.
Ironisnya, Jakarta berada dalam urutan ketiga dalam daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 6 Juni 2023.
Padahal, polusi dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Dan bagi suami istri yang sedang dalam program hamil, polusi udara juga bisa memengaruhi kesuburan.
Editors' Pick
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesuburan Laki-Laki dan Perempuan
Paparan polusi udara secara signifikan meningkatkan risiko kemandulan, menurut studi yang meneliti bahaya bagi masyarakat umum.
Analisis terhadap 18.000 pasangan di Tiongkok menemukan bahwa mereka yang hidup dengan tingkat polusi partikel kecil yang cukup tinggi memiliki risiko infertilitas 20% lebih besar, yang didefinisikan sebagai tidak hamil dalam waktu satu tahun setelah mencoba.
Rancangan studi tidak memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan bagaimana polusi udara dapat merusak kesuburan, tetapi partikel polusi diketahui menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat merusak produksi sel telur dan sperma, kata para ilmuwan.
Studi lain baru-baru ini terhadap 600 perempuan yang menghadiri klinik infertilitas AS menemukan bahwa peningkatan paparan polusi udara dikaitkan dengan jumlah sel telur yang matang di ovarium.
Separuh dari semua masalah kesuburan terkait dengan kualitas sperma. Polutan lingkungan melepaskan Spesies Oksigen Reaktif (ROS). Hal ini dapat menyebabkan stres oksidatif pada sperma, sehingga terjadi fragmentasi DNA (pecahnya DNA di kepala sperma). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerusakan DNA sperma yang tinggi dapat dikaitkan dengan masalah infertilitas.
Infertilitas memengaruhi jutaan pasangan di seluruh dunia tetapi relatif sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai dampak polusi udara. Namun, udara kotor diketahui dapat meningkatkan risiko aspek reproduksi lainnya, termasuk kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Tingkat umum nitrogen dioksida sama buruknya dengan merokok dalam meningkatkan risiko keguguran dan partikel polusi telah ditemukan di sisi janin plasenta.