Gangguan Menstruasi yang Terkait dengan Peluang Hamil
Menstruasi bisa menjadi cara tubuh untuk memberi informasi soal kesehatan dan kesuburan
4 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menstruasi bulanan bisa menjadi gangguan, terutama ketika Mama sedang berusaha untuk hamil. Gangguan mestruasi memang membuat frustasi. Tapi berita baiknya, masalah menstruasi adalah cara tubuh untuk berkomunikasi dengan Mama. Dengan munculnya gangguan menstruasi, Mama jadi bisa lebih waspada dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apa yang tidak disadari banyak orang adalah bahwa menstruasi sebenarnya bisa menjadi jendela kesehatan dan kesuburan perempuan. Menstruasi membantu melacak siklus, mengetahui (kira-kira) kapan waktu paling subur, dan menemukan petunjuk tentang peluang untuk bisa hamil.
Faktor-faktor seperti panjang siklus, seberapa banyak volume darah, dan seberapa sering Mama mendapatkan menstruasi, semuanya dipengaruhi oleh hormon dalam tubuh yang mengatur siklus. Ini dapat membantu Mama hamil dan mempertahankan kehamilan yang sehat.
Jadi, ketika kadar hormon menjadi tidak seimbang, terkadang karena kondisi medis yang mendasarinya, stres, atau perubahan pola makan yang ekstrem, ada kemungkinan besar siklus menstruasi akan terganggu.
Popmama.com telah merangkum beberapa gangguan menstruasi yang terkait dengan peluang hamil.
Informasi ini dapat membantu Mama mengetahui kapan harus berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana menstruasi dapat memengaruhi peluang untuk hamil.
1. Menstruasi berhenti atau terlewat
Jika Mama mencoba untuk hamil, menstruasi tidak muncul seperti yang diharapkan tapi Mama tidak melihat dua garis merah muda yang Mama harapkan, ada baiknya pergi ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Itu karena siklus yang tidak teratur memiliki efek ganda pada kesuburan.
Telat atau tidak mengalami menstruasi sama sekali dan terjadi berulang kali sering menunjukkan masalah mendasar yang dapat memengaruhi kesuburan. Beberapa lebih serius, sementara yang lain relatif mudah untuk diatasi. Jika Mama bertanya-tanya apa saja yang bisa menyebabkan terlambat menstruasi, di luar kehamilan, tentu ada beberapa kemungkinan penyebabnya.
PCOS mungkin adalah penyebab siklus tidak teratur yang paling terkenal. Hipotiroidisme terkadang juga dapat menyebabkan amenorea (terhentinya menstruasi), seperti halnya kadar prolaktin yang tinggi, defisiensi seng, diet ekstrem atau penurunan berat badan, atau olahraga yang sangat intens. Banyak dari penyebab ini dapat dengan mudah diperbaiki atau dibalik dengan bantuan dokter.
Editors' Pick
2. Aliran Menstruasi yang tidak normal
Jika Mama mendapatkan menstruasi setiap bulan, Mama memiliki peluang lebih besar untuk bisa hamil. Namun, volume atau aliran darah menstruasi juga dapat memberikan wawasan tentang kesuburan.
Menstruasi yang tidak normal atau ringan kadang-kadang bisa berarti ada masalah yang perlu diselesaikan sebelum konsepsi dapat terjadi. Aliran menstruasi yang tidak normal ini ada dua macam, yaitu periode berat dan periode ringan.
Periode berat
Menstruasi yang luar biasa banyak dapat memengaruhi kesuburan, meskipun menstruasi masih teratur. Banyak kemungkinan penyebab menstruasi yang sangat berat adalah hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk hamil atau mempertahankan kehamilan yang sehat.
Masalah-masalah ini termasuk hal-hal seperti fibroid atau polip rahim, endometriosis, penyakit radang panggul, atau ketidakseimbangan hormon.
Jadi, bagaimana Mama mengetahui jika volume darah menstruasi terlalu banyak? Menurut Jessica Shepherd, M.D., seorang OB-GYN di University of Illinois di Chicago, aliran menstruasi yang sangat deras disebut menoragia, dan ditandai sebagai berikut:
- mengganti pembalut dalam waktu kurang dari 1 jam,
- menderita pusing, pingsan, anemia, atau sesak napas selama menstruasi,
- mengeluarkan darah sangat banyak sehingga Mama memerlukan transfusi darah.
Periode ringan
Saat Mama mencoba untuk hamil, mengalami menstruasi ringan terkadang dapat mengindikasikan potensi masalah kesuburan. Salah satu masalah medis terbesar yang mendasari yang dapat menyebabkan menstruasi ringan adalah sindrom ovarium polikistik, atau PCOS. PCOS adalah salah satu penyebab utama infertilitas.
Tetapi kabar baiknya adalah perawatan medis yang tepat untuk membantu menjaga hormon tetap pada jalurnya. Perawatan yang tepat memungkinkan Mama untuk bisa memiliki kehamilan sehat.
Dalam kebanyakan kasus, mengalami menstruasi ringan bukanlah hal yang terlalu dikhawatirkan. Jika Mama selalu mengalami menstruasi yang cukup ringan, atau selalu singkat, hal ini tidak akan memengaruhi peluang untuk hamil. Tetapi jika aliran ringan itu adalah perubahan mendadak yang tidak dapat dijelaskan dengan peningkatan stres atau penurunan berat badan yang dramatis, Mama perlu mencari penyebabnya.
3. Panjang siklus menstruasi
Siklus menstruasi yang panjang atau pendek secara tidak normal dapat memengaruhi kesuburan. Perbedaan panjang siklus yang drastis dapat menandakan masalah seperti ketidakseimbangan hormon atau masalah medis mendasar lainnya.
Panjang siklus yang normal adalah 28 hari. Tapi tentu saja, setiap perempuan berbeda, jadi akan selalu ada variasi panjang siklus. Sering kali, panjang siklus menstruasi seseorang bisa bertambah sekitar satu hari, dan itu tidak masalah.
Lamanya siklus menstruasi, meski tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun, dapat menjadi indikator utama ketidakseimbangan hormon dan apakah ovulasi terjadi secara teratur atau tidak.
Siklus menstruasi yang panjang
Waktu yang panjang antara periode menstruasi berarti Mama tidak berovulasi secara teratur. Nyatanya, siklus panjang sering kali mengindikasikan siklus anovulasi—yaitu siklus di mana tubuh tidak melepaskan sel telur sama sekali. Seperti yang dapat Mama bayangkan, tidak berovulasi pasti dapat membuat proses untuk bisa hamil menjadi lebih menantang.
Saat Mama mencoba untuk hamil, siklus 30 hari pun bisa terasa seperti sangat lama, bukan? Namun, biasanya tidak menjadi masalah jika siklus kebetulan beberapa hari lebih lama dari rata-rata. Juga, yakinlah bahwa siklus sesekali yang lebih lama dari biasanya adalah normal. Hal-hal kecil seperti perjalanan, stres, atau bahkan penyakit dapat menunda menstruasi beberapa hari atau lebih.
Tetapi jika Mama mengalami siklus 45 hari atau lebih, atau jika siklus yang lebih lama dari rata-rata menjadi normal, segera periksakan diri ke dokter, ya.
Banyak hal yang menyebabkan keterlambatan menstruasi dan anomali lainnya adalah hal yang sama yang menyebabkan siklus super panjang. Ketidakseimbangan hormon pada kelenjar tiroid dan adrenal, polip rahim atau fibroid, PCOS atau obesitas semuanya dapat berperan.
Siklus menstruasi yang pendek
Di sisi lain, jika Mama memperhatikan bahwa menstruasi datang lebih awal atau Mama mendapatkan menstruasi lebih dari sekali setiap bulan, ada kemungkinan panjang siklus mungkin pendek secara tidak normal.
Siklus pendek yang tidak normal dapat menjadi indikasi, di antara komplikasi lainnya, cacat fase luteal.
Fase luteal adalah paruh kedua siklus, setelah ovulasi. Selama fase ini, progesteron meningkat untuk memberi makan endometrium jika terjadi implantasi. Dibutuhkan sekitar 7 hari setelah ovulasi untuk terjadinya implantasi, jadi fase luteal lebih pendek dari ini membuat kehamilan tidak mungkin. Idealnya, Mama membutuhkan fase luteal untuk bertahan sekitar 14 hari.
Tanda-tanda lain dari cacat fase luteal termasuk bercak dan keguguran dini yang berulang. Solusinya sering terletak pada obat kesuburan. Jadi, jika Mama didiagnosis dengan cacat fase luteal, ketahuilah bahwa ini biasanya masalah yang dapat diobati dan kemungkinan besar Mama akan mengalami sedikit kesulitan untuk hamil setelah diperbaiki.
Menariknya, penelitian juga menunjukkan bahwa sementara kesuburan jangka pendek dapat dipelajari untuk mereka yang memiliki fase luteal lebih pendek, tingkat pembuahan setelah 12 bulan mencoba seringkali serupa dengan mereka yang memiliki siklus menstruasi yang lebih lama.
4. Bercak
Meskipun bercak di antara periode dapat terjadi dari waktu ke waktu, jika Mama mengalami bercak secara teratur sebelum menstruasi dimulai setiap bulan, atau jika Mama mengalami banyak pendarahan di antara siklus, kadar hormon mungkin sedikit bermasalah. Bercak lebih sering terjadi selama beberapa tahun pertama setelah menstruasi dimulai dan saat mendekati menopause.
Bercak biasanya terjadi ketika tingkat progesteron terlalu rendah untuk mempertahankan endometrium. Atau sebaliknya, jika tingkat estrogen terlalu tinggi. Mama dapat mempertimbangkan untuk mencoba salah satu tes hormon baru di rumah jika Mama mengalami banyak bercak di pertengahan siklus. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dicari penyebab dan perawatannya ya, Ma.
Itu beberapa gangguan menstruasi yang terkait dengan peluang hamil. Sedang berencana hamil atau tidak, bila Mama mengalami salah satu masalah di atas, segera periksakan diri ke dokter ya.
Semoga informasi ini bisa membantu, Ma!
Baca juga:
- Cara Membedakan Kram Menstruasi dan Tanda Awal Kehamilan
- Wajarkah Mengeluarkan Darah seperti Menstruasi saat Hamil?
- Perubahan Siklus Menstruasi saat Program Hamil, Normal Atau Tidak?