Hasil Studi: Obesitas Tidak Memengaruhi Kesuburan dan Peluang Hamil
Alih-alih fokus pada berat badan, Mama sebaiknya fokus pada kesehatan secara keseluruhan
16 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dokter sering menyarankan calon mama untuk memiliki berat badan sehat sebelum program hamil. Kelebihan berat badan dianggap dapat memengaruhi kesuburan dan program hamil.
Sebuah uji coba acak yang diterbitkan dalam PLOS Medicine menemukan bahwa penurunan berat badan tidak meningkatkan peluang kehamilan.
Dalam literatur ilmiah, obesitas telah dikorelasikan dengan kesulitan untuk hamil, komplikasi dan keguguran kehamilan. Selain itu, obesitas juga dapat memengaruhi kesehatan Mama serta janin.
Tetapi penting untuk dicatat bahwa korelasi tidak sama dengan sebab akibat. Beberapa penelitian mengatakan bahwa menurunkan berat badan tidak perlu, bahkan pembatasan kalori dapat menyebabkan keguguran.
Benarkah perempuan yang mengalami obesitas tidak perlu menurunkan berat badan untuk meningkatkan peluang hamil?
Penjelasan hasil studi tentang obesitas tidak memengaruhi kesuburan dan peluang hamil dapat Mama disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Penelitian Tentang Obesitas dan Program Hamil
Dalam studi tersebut, Richard Legro, MD, profesor dan ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Penn State Health Milton S. Hershey Medical Center, mengamati lebih dari 300 perempuan dengan obesitas dan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Tim ingin mengetahui apakah menurunkan berat badan sebelum mencoba hamil melalui perawatan kesuburan akan meningkatkan peluang mereka untuk memiliki bayi.
Semua perempuan memiliki BMI lebih dari 30 kg/m2. Mereka secara teratur berovulasi tetapi memiliki setidaknya satu tahun infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Para perempuan dibagi menjadi dua kelompok: Selama 16 minggu, kelompok pertama mengikuti rencana diet, minum obat penurun berat badan dan berolahraga. Kelompok kedua hanya meningkatkan latihan mereka. Setelah itu, para perempuan memulai tiga siklus terapi kesuburan yang terdiri dari stimulasi ovarium dan inseminasi intrauterin (IUI).
Pada akhirnya, para ilmuwan tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam jumlah kehamilan dan kelahiran yang sehat antara kedua kelompok. Mereka yang berada di kelompok pertama kehilangan 7% dari berat badan. Sedangkan perempuan di kelompok kedua tidak kehilangan jumlah yang signifikan.
“Kami tidak melihat peningkatan angka pembuahan dengan atau tanpa perawatan infertilitas di antara perempuan yang kehilangan berat badan,” kata Dr. Legro.
Tidak ada bukti kuat untuk merekomendasikan penurunan berat badan sebelum konsepsi pada perempuan yang mengalami obesitas dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Editors' Pick
Apakah Penurunan Berat Badan Bermanfaat untuk Meningkatkan Peluang Hamil?
Menurunkan berat badan sebelum hamil dapat memiliki manfaat lain, kata para peneliti, isalnya, beberapa perempuan yang kehilangan berat badan juga menurunkan tekanan darah dan lingkar pinggang mereka. Dua hal ini berkaitan dengan kesehatan jangka panjang dan pencegahan penyakit kronis.
Jadi haruskah Mama mencoba menurunkan berat badan sebelum program hamil? Diskusikan dengan dokter, saran Nithya Gopal, MD, seorang OB/GYN di New York.
“Tidak semua perempuan perlu menurunkan berat badan sebelum hamil. Angka pada timbangan bukanlah segalanya,” kata Dr. Gopal.
“Sebaliknya, seseorang harus bertemu dengan dokter mereka untuk memeriksa faktor-faktor seperti tekanan darah, kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, dan diet menyeluruh sebelum pembuahan, baik secara alami atau melalui perawatan kesuburan,” sarannya. Kesehatan terdiri dari banyak faktor berbeda—bukan hanya berat badan.