Tidur Larut Malam Berpengaruh pada Kesuburan Laki-Laki
Apa hubungannya tidur larut malam dengan kesuburan laki-laki?
9 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Infertilitas atau ketidaksuburan memengaruhi sekitar 15 persen pasangan di seluruh dunia. Saat ini, membicarakan ketidaksuburan pasangan suami-istri bukan hanya tentang ovum atau sel telur.
Namun juga faktor pada laki-laki yang dapat memengaruhi ketidaksuburan. Ketidaksuburan pada laki-laki terjadi saat jumlah sperma kurang dari 39 juta setiap ejakulasi, atau kurang dari 15 juta sperma per mm.
Mencoba hamil adalah saat yang menyenangkan, tetapi jujur saja, ini juga bisa membuat stres.
Pasangan mungkin akan terus mempertanyakan setiap tindakan atau pilihan. Misalnya, apakah makanan tertentu berefek pada kesuburan. Atau apakah pakaian yang terlalu ketat akan memengaruhi kesuburan?
Sebuah studi memaparkan bahwa jam tidur memengaruhi kesuburan laki-laki. Kok bisa, ya? Temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Penelitian Mengenai Pengaruh Jam Tidur dengan Kesuburan Laki-Laki
Menurut sebuah studi yang dipaparkan pada konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology, ternyata laki-laki yang tidur sebelum pukul 22.30 memiliki sperma yang empat kali lebih sehat daripada laki-laki yang tidur setelah pukul 23.30.
Mereka juga menemukan bahwa laki-laki yang tidur selama delapan jam memiliki sperma yang lebih sehat daripada yang tidur selama tujuh jam atau kurang, terlepas dari jam berapa mereka tidur.
Testosteron diperlukan untuk reproduksi dan sebagian besar pelepasan testosteron setiap hari terjadi pada saat tidur. Peneliti mencurigai bahwa gangguan tidur mengubah ritme testosteron di malam hari, tanpa memengaruhi kadar testosteron secara keseluruhan. Tetapi dalam penelitian ini, gaya hidup tidak dipertimbangkan, misalnya bagaimana makanan yang biasa dikonsumsi atau kebiasaan berolahraga.
Selain itu, tidur juga penting untuk kesuburan perempuan. Gangguan tidur dapat menimbulkan stres pada tubuh perempuan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi fungsi hormon dan sistem reproduksinya.
Editors' Pick
Masalah Kesuburan Bukanlah Masalah Pihak Perempuan saja
Namun masalah kesuburan bukanlah masalah satu pihak aja, terutama perempuan. Gaya hidup laki-laki juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesuburan. Faktanya, perempuan sering merasa bahwa mereka harus menanggung beban soal kesuburan.
Para ahli percaya bahwa seperti pada perempuan, penurunan waktu tidur pada pria menyebabkan peningkatan stres, yang dapat membahayakan sperma.
Tim peneliti dari Harbin Medical University menduga bahwa kebiasaan tidur larut malam dan kurangnya waktu tidur dapat memicu peningkatan antibodi anti-sperma. Antibodi ini dapat merusak kualitas sperma sehat.
Antibodi anti-sperma bekerja dengan cara menghalangi pergerakan sperma, mempersulit sperma untuk melakukan pembuahan, dan menghambat implantasi embrio.