Ketahui Oligospermia, Sedikitnya Jumlah Sperma Penyebab Ketidaksuburan
Jumlah sperma yang rendah dapat memengaruhi peluang kehamilan
10 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesuburan laki-laki, salah satunya adalah jumlah sperma. Jumlah sperma di bawah normal dapat menurunkan kemungkinan sperma untuk membuahi sel telur. Yang pada akhirnya menentukan apakah seorang perempuan dapat hamil atau tidak.
Masalah kesuburan laki-laki yang ditandai dengan jumlah sperma yang rendah dikenal dengan sebutan oligospermia. Apakah penyebabnya oligospermia dan apakah masalah kesuburan ini dapat diobati?
Yuk, simak ulasan Popmama.com mengenai oligospermia berikut ini.
Apa Itu Oligospermia?
Oligospermia adalah masalah kesuburan laki-laki yang ditandai dengan jumlah sperma yang rendah. Namun perlu diketahui, pada dasarnya sperma tidak terlihat secara kasat mata. Cairan yang nampak adalah air mani, yang merupakan media pembawa sperma.
Hitungan sperma saat ejakulasi dapat bervariasi sepanjang hidup. Jumlah sperma yang sehat sangat memengaruhi tingkat kesuburan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jumlah sperma sama dengan atau di atas 15 juta sperma per mililiter (ml) air mani sebagai rata-rata. Klasifikasinya sebagai berikut:
- Oligospermia ringan: 10 hingga 15 juta sperma / ml.
- Oligospermia sedang: 5 hingga 10 juta sperma /ml.
- Oligospermia berat: 0 dan 5 juta sperma /ml.
Editors' Pick
Apa yang Menyebabkan Jumlah Sperma Rendah?
Beberapa kondisi yang dapat menyebabnya jumlah sperma yang rendah antara lain:
- Varikokel
Pembesaran vena dalam skrotum pria dapat mengganggu aliran darah ke testis. Ini dapat menyebabkan suhu di testis meningkat. Setiap kenaikan suhu dapat berdampak negatif pada produksi sperma. Sekitar 40 persen laki-laki dengan jumlah sperma rendah atau jumlah kualitas sperma rendah memiliki masalah yang sama.
- Infeksi
Virus seperti infeksi menular seksual dapat mengurangi jumlah sperma dalam air mani.
- Masalah ejakulasi
Sementara banyak pria dengan oligospermia memiliki ejakulasi yang khas. Sementara beberapa masalah ejakulasi dapat mengurangi jumlah sperma. Ejakulasi retrograde adalah salah satu masalah tersebut. Ini terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih alih-alih keluar dari ujung penis.
Hal-hal lain yang dapat mengganggu ejakulasi termasuk cedera, tumor, kanker, dan operasi di masa lalu.
- Obat-obatan
Obat penghambat beta, antibiotik, dan obat tekanan darah dapat menyebabkan masalah ejakulasi dan mengurangi jumlah sperma.
- Masalah hormon
Otak dan testis menghasilkan beberapa hormon yang bertanggung jawab untuk terjadinya ejakulasi dan produksi sperma. Ketidakseimbangan dalam salah satu hormon ini dapat menurunkan jumlah sperma.
- Paparan bahan kimia dan logam
Pestisida, bahan pembersih, dan cat serta bahan untuk melukis adalah beberapa bahan kimia yang dapat mengurangi jumlah sperma. Paparan logam berat, seperti timah, juga bisa menyebabkan masalah ini.
- Testis terlalu panas
Sering duduk, meletakkan laptop di atas alat kelamin, dan mengenakan pakaian ketat bisa menyebabkan panas berlebih. Peningkatan suhu di sekitar testis dapat mengurangi produksi sperma untuk sementara waktu.
- Penggunaan narkoba dan alkohol
Penggunaan narkoba, termasuk ganja dan kokain, dapat mengurangi jumlah sperma. Minum alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan efek yang sama. Laki-laki yang merokok mungkin memiliki jumlah sperma yang lebih rendah daripada laki-laki yang tidak merokok.
- Masalah berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko jumlah sperma rendah dalam beberapa cara. Kelebihan berat badan bisa secara langsung mengurangi jumlah sperma yang bisa dihasilkan oleh tubuh. Masalah berat badan juga dapat mengganggu produksi hormon.