Manfaat Mengonsumsi Daun Kelor untuk Program Hamil
Selain untuk kesehatan, daun kelor juga bermanfaat untuk mereka yang sedang menjalani program hamil
2 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sayuran hijau mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh. Terutama bagi mereka yang sedang dalam program hamil. Salah satu sayuran yang dikenal sebagai “super food” adalah daun kelor.
Daun kelor dapat diolah menjadi jamu, teh herbal, hingga suplemen. Tak sedikit pula orang yang menggunakan daun kelor sebagai bahan masakan.
Dalam pengobatan tradisional, daun kelor dipercaya berkhasiat untuk mengobati diabetes, nyeri sendi, infeksi bakteri, hingga kanker.
Di dalam sekitar 2 gram daun kelor mengandung:
- 8,8 miligram magnesium
- 70 miligram kalium
- 38–40 miligram kalsium
- 11 miligram vitamin C
- 600 IU vitamin A
- 8,5 mikrogram folat
- 2 gram protein
- 1,8–2 gram karbohidrat
- 0,8 miligram zat besi
Daun kelor juga mengandung vitamin B, serat, fosfor, selenium, polifenol, zinc, dan tembaga.
Kandungan nutrisi tersebut memberikan banyak manfaat bagi mereka yang sedang dalam program hamil. Popmama.com sudah merangkum manfaat daun kelor untuk program hamil dalam ulasan berikut ini.
1. Meningkatkan hormon estrogen
Sejumlah studi menyatakan bahwa daun kelor berkhasiat untuk meningkatkan produksi hormon estrogen dan melancarkan sirkulasi darah di dalam rahim.
Ini diperoleh dari kandungan antioksidan dan fitosterol. Keduanya merupakan lemak pada tumbuhan yang menjadi bahan baku dalam pembuatan hormon tubuh.
Hormon estrogen sendiri berperan dalam mengendalikan siklus menstruasi, mematangkan sel telur, dan mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Editors' Pick
2. Menurunkan risiko infeksi rahim
Konsumsi daun kelor dapat melindungi rahim dari infeksi bakteri. Ini disebabkan karena sifat antibakteri dan antiradang yang terkandung dalam daun kelor.
Beberapa riset pada laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor terlihat dapat mencegah dan mengobati infeksi rahim yang disebabkan oleh bakteri, seperti endometritis dan vaginitis.
Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk hal ini.
Jika Mama mengalami gejala infeksi pada rahim, seperti demam, nyeri perut atau panggul, perdarahan vagina di luar masa menstruasi, atau keluar nanah dari rahim, sebaiknya periksakan diri dulu ke dokter.