Mengalami Nyeri di Perut saat Ovulasi, Apakah Ini Normal?
Kenali beberapa gejala ovulasi, karena nyeri di perut juga bisa menjadi gejala kondisi medis
10 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah hal yang dinantikan oleh sebagian besar keluarga. Bagi mereka yang sedang dalam program hamil, penting untuk mengetahui masa ovulasi. Masa ovulasi pada tiap perempuan bisa berbeda-beda tergantung dari siklus menstruasi.
Ovulasi biasanya disertai dengan beberapa tanda-tanda berikut ini:
- Suhu basal tubuh meningkat,
- keputihan,
- lebih bergairah.
Bagaimana jika muncul rasa nyeri di perut saat ovulasi? Apakah ini normal atau jangan-jangan merupakan gejala kondisi medis tertentu?
Hampir setiap perempuan mengenali kram tumpul yang menyertai menstruasi. Ternyata, sekitar 20 persen perempuan juga mengalami nyeri saat ovulasi yang dikenal sebagai mittelschmerz (dari bahasa Jerman, yang berarti "nyeri tengah").
Di bawah ini Popmama.com akan mengulas semua yang perlu kamu ketahui tentang nyeri ovulasi, termasuk penyebabnya dan apakah kamu perlu khawatir.
Apa Penyebab Nyeri selama Ovulasi?
Ovulasi terjadi di tengah siklus menstruasi, biasanya 14 hari sebelum menstruasi, kata Dr. Staci Pollack, Ob-Gyn untuk Divisi Endokrinologi Reproduksi & Infertilitas di Sistem Kesehatan Montefiore.
Indung telur menumbuhkan sekitar 20 telur dalam kantung berisi cairan (disebut folikel) selama paruh pertama siklus. Satu sel telur dominan matang sepenuhnya dan dilepaskan dari ovarium selama ovulasi, kemudian mengalir ke tuba falopi selama 12-24 jam. Jika sperma membuahi sel telur di rentang waktu ini, seorang perempuan bisa hamil. Jika tidak, telur akan terserap ke dalam lapisan rahim dan lepas selama periode bulanannya.
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan nyeri ovulasi, tetapi faktor-faktor berikut dapat memicunya:
- Sel telur meregangkan ovarium saat tumbuh, kemudian memecahkan folikel selama pelepasan.
- Tuba falopi berkontraksi saat sel telur bergerak ke rahim.
- Cairan dari folikel mengiritasi rongga perut.
Editors' Pick
Gejala Nyeri Ovulasi
“Beberapa perempuan tidak mengalami nyeri ovulasi sama sekali,” kata Rashmi Kudesia, M.D., seorang spesialis Ob-Gyn dan endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Houston Methodist dan Houston IVF. Tetapi mereka mendeteksi sensasi yang tumpul, kram, atau tajam.
Karena satu sel telur dilepaskan selama ovulasi, hanya satu ovarium yang terpengaruh oleh peregangan dan pecahnya folikel. Artinya nyeri biasanya berpusat pada satu sisi perut atau panggul. Jangan khawatir jika nyeri ovulasi berpindah sisi di antara siklus.
Nyeri ovulasi bisa berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa perempuan juga mengalami sedikit perdarahan atau keluarnya cairan.
Nyeri di perut bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk gas dan penyakit menular seksual. Itulah mengapa penting bagi mereka yang mencoba hamil untuk mengenali gejala ovulasi lainnya.
Menurut Dr. Kudesia, ini termasuk nyeri payudara dan peningkatan libido, serta lendir serviks yang jelas dan elastis yang menyerupai putih telur.