Menstruasi Lancar tapi Belum Hamil, Apa Penyebabnya?
Yuk, cari tahu penyebabnya di sini!
10 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menstruasi biasanya menjadi patokan apakah seorang perempuan subur atau tidak. Siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan yang dialami tubuh perempuan setiap bulannya. Perubahan ini sebagai persiapan tubuh untuk kemungkinan hamil.
Salah satu ovarium akan melepaskan sel telur setiap bulan, dikenal juga dengan sebutan ovulasi. Saat sel telur dilepaskan, terjadi perubahan hormonal yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Apabila ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim kemudian akan dikeluarkan melalui vagina dan proses inilah yang disebut sebagai menstruasi. Menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari dan berlangsung selama dua hingga tujuh hari.
Mengamati siklus menstruasi, selain penting bagi mereka yang sedang menanti kehamilan, juga penting untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan. Siklus menstruasi yang teratur menjadi salah satu penanda kesuburan.
Namun, bagaimana jika perempuan mengalami menstruasi yang teratur tetapi belum hamil juga? Ada beberapa penyebab mengapa kamu belum hamil meski memilki siklus menstruasi yang teratur.
Popmama.com merangkum penjelasannya pada ulasan berikut ini.
1. Mengalami anovulasi
Anovulasi terjadi ketika seorang perempuan tidak mengalami ovulasi. Ini merupakan gangguan pada sistem reproduksi perempuan ketika sel telur gagal matang, sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hal tersebut terjadi karena sel telur tersebut tidak dilepaskan oleh indung telur (ovarium) dan masuk ke tuba falopi. Untuk menghindarinya, perempuan harus menjaga kesehatan sistem reproduksi.
Anovulasi disebabkan oleh beberapa hal berikut, seperti:
- obesitas,
- keseimbangan hormon terganggu,
- olahraga terlalu berat,
- hiperprolaktinemia,
- disfungsi tiroid,
- stres parah,
- dan perimenopause.
Banyaknya darah yang ke luar saat menstruasi memang bisa menjadi pertanda apakah kamu subur atau tidak. Ketika menstruasi berlebihan dan sulit untuk berhenti, atau terlalu sering menstruasi bisa jadi petunjuk kegagalan ovulasi.
Hal ini paling sering terjadi pada perempuan yang sudah masuk masa subur sehingga mereka berpikir memang subur. Kenyataanya darah menstruasi yang ke luar bercampur dengan sel-sel darah yang sudah mati dan menumpuk pada rahim.
Editors' Pick
2. Suami mengalami infertilitas
Ketidaksuburan adalah masalah kedua belah pihak, bukan hanya masalah perempuan. Tidak hamil padahal menstruasi normal kemungkinan juga disebabkan dari faktor suami. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, sekitar 20 persen hingga 30 persen pasangan yang sulit hamil disebabkan oleh infertilitas pada laki-laki. Sementara 40 persen lainnya berasal dari pasangan suami dan istri.
Infertilitas pada laki-laki seringkali tidak menunjukkan gejala. Sehingga jika tidak dilakukan sejumlah tes, tidak akan diketahui apakah ada masalah kesuburan atau tidak.
Karena itu, jika kamu berencana untuk memeriksakan kesuburan atau berkonsultasi soal kehamilan, lakukan bersama suami. Tujuannya agar dilakukan pemeriksaan pada suami dan istri.
3. Tersumbatnya saluran tuba
Saluran tuba yang tersumbat bisa menjadi salah satu penyebab mengapa kamu belum hamil. Jadi, ketika sel telur dilepaskan dari salah satu ovarium yang dimiliki perempuan maka akan bergerak melalui tuba falopi (saluran sempit atau leher rahim yang menghubungkan ovarium dan rahim).
Baru kemudian sel telur akan bergabung dengan sperma di tuba falopi selama pembuahan . Sel telur yang sudah dibuahi selanjutnya bergerak ke dalam rahim.
Jika tuba falopi tersumbat maka sel telur tidak mungkin dibuahi oleh sperma sehingga gagal menjadi embrio. Nah, ketika kamu diberitahu dokter kalau tuba falopi tersumbat sehingga sulit hamil maka perlu melakukan pengobatan demi bisa mendapatkan keturunan.
Saluran tuba yang tersumbat seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun pada sebagian perempuan, mereka mengalami gejala nyeri pada panggul atau perut saat mengalami penyumbatan saluran tuba. Bahkan nyeri ini dapat terjadi secara teratur seperti saat mengalami PMS dan menstruasi.
Selain masalah kehamilan, penyumbatan ini juga dapat menyebabkan kamu mengalami menstruasi dengan perdarahan yang banyak atau mengalami bercak di antara siklus menstruasi.
Penyebab tuba falopi tersumbat bisa karena dua hal, yaitu penyakit atau infeksi.
4. Terpaku pada waktu dan tidak memahami soal siklus menstruasi
Alasan pertama mengapa perempuan mengalami siklus normal dan teratur tidak kunjung hamil, adalah karena terlalu terpaku dengan waktu.
“Kehamilan benar-benar tidak dapat diprediksi. Bahkan pasangan yang normal dan sehat membutuhkan waktu hingga setahun untuk hamil,” kata Glade B. Curtis, M.D., OB-GYN di Salt Lake City, UT, seperti dikutip dari Parents.
Sebagaimana diketahui, sekitar 80 persen pasangan baru berhasil mencapai kehamilan setelah mencoba setidaknya selama enam bulan. Sementara sekitar 90 persen pasangan berhasil setelah 12 bulan mencoba.
Selain itu, banyak perempuan yang tidak memahami atau menyadari siklus menstruasinya sendiri. Meski siklus normalnya adalah antara 21-35 hari, setiap perempuan memilki sikus dan waktu yang berbeda.
Memahami siklus menstruasi dan ovulasi adalah hal yang sangat penting saat mencoba hamil. Mengapa perempuan harus mengetahui siklus menstruasi dan ovulasi? Ini penting untuk memilih waktu yang tepat untuk berhubungan seksual agar terjadi kehamilan.
Selain itu, memahami tentang sperma seperti seberapa lama mampu bertahan di dalam leher rahim dan faktor apa saja yang dapat mendukungnya, juga tidak kalah penting saat menjalani program hamil, Ma.
Nah, itu beberapa alasan mengapa menstruasi teratur tetapi belum hamil juga. Apakah kamu mengalami salah satunya?
Baca juga:
- Bagaimana Peluang Hamil jika Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Nyeri Hebat saat Menstruasi, Apakah Memengaruhi Peluang Hamil?
- Antioksidan Alami, Kunyit juga Dapat Meningkatkan Kesuburan