Jangan Percaya, 5 Mitos Tentang Keguguran yang Harus Ditinggalkan
Benarkan beberapa hal ini memicu keguguran?
19 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada sekitar 15-20 persen dari kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists (ACOG).
Terlepas dari seberapa umum keguguran, menurut penelitian dari Ohio State University College of Medicine, sebagian wanita tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya. Hal ini disebabkan karena banyak informasi yang salah atau mitos yang diturunkan oleh generasi yang lebih tua.
Penting untuk memahami kesalahpahaman tentang keguguran ini. Karena dalam beberapa kasus, hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kamu.
Berikut Popmama.com merangkum lima mitos keguguran yang sebaiknya tidak Kamu percaya. Apa saja, ya? Yuk disimak!
Apa yang Sebenarnya Menyebabkan Keguguran
Hingga 70 persen keguguran pada trimester pertama dan 20 persen keguguran pada trimester kedua terjadi karena kesalahan pada gen janin, menurut March of Dimes.
"Ketika kromosom ovum dan sperma bersatu untuk membentuk embrio, biasanya keduanya berpasangan dengan benar," kata Henry Lerner, M.D., dokter kandungan di Rumah Sakit Newton-Wellesley di Newton, Massachusetts.
Tetapi itu tidak selalu terjadi. Kadang-kadang pasangan kromoson tidak pas sehingga menyebabkan embrio berhenti berkembang. Jadi keguguran tidak selalu terjadi karena ada sesuatu yang salah di tubuh kamu dan pasangan. Kesalahan kromoson ini belum tentu terjadi lagi di kehamilan selanjutnya.
Penyebab keguguran lainnya adalah penyakit tertentu, terutama yang membatasi aliran darah ke rahim seperti diabetes, penyakit tiroid, lupus, dan penyakit jantung, serta yang lain seperti infeksi rahim.
Ketidakseimbangan hormon dan asupan kafein berlebih juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi 200 miligram atau lebih kafein setiap hari memiliki risiko keguguran dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya, menurut sebuah studi oleh Kaiser Permanente di American Journal of Obstetrics and Gynaecology.
Yang terakhir, penggunaan narkoba dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan keguguran. "Mengekspos janin pada sejumlah besar bahan kimia ini secara teratur dapat menyebabkan keguguran, karena mereka memiliki efek beracun pada semua sel yang berkembang," kata Dr. Schaffir.
Jadi, apa saja mitos-mitos mengenai penyebab keguguran yang harus Mama tinggalkan?
1. Olahraga dan mengangkat beban berat
Berolahraga atau mengangkat benda berat, seperti tas belanjaan atau balita, sangat tidak mungkin menyebabkan keguguran. Faktanya, sebagian besar ahli sepakat bahwa olahraga selama kehamilan, dengan persetujuan dokter, dapat menurunkan risiko keguguran dan membuat Mama dan bayi lebih sehat.
Itu karena olahraga mengurangi stres, mengurangi rasa sakit dan nyeri, menurunkan risiko diabetes gestasional, dan bahkan membangun stamina untuk persalinan.
Jadi, selama masih dalam batas wajar, mengangkat beban berat dan berolahraga masih diperbolehkan, Ma. Namun, pastikan Mama tidak memaksakan diri ya. Berhentilah saat merasa tidak sanggup.