6 Mitos tentang Kesuburan Perempuan, Jangan Langsung Percaya Ya!
Yuk, kupas tuntas mitos kesuburan perempuan berikut ini
19 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah salah satu momen yang dinanti oleh sebagian besar keluarga, terutama bagi pasangan yang baru menikah.
Karena itu, banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesuburan pasangan. Saat kamu mencari informasi mengenai tips untuk meningkatkan kesuburan, kamu mungkin akan menemukan banyak mitos.
Untuk itu, kamu harus memilah informasi yang diperoleh. Mempercayai mitos hanya akan membahayakan kesehatan kamu, alih-alih mempercepat kehamilan, kamu mungkin akan mengalami masalah lain.
Apa saja mitos soal kesuburan perempuan? Temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Berat badan tidak berpengaruh kepada kesuburan
Faktanya, berat badan dapat memengaruhi kesuburan, baik itu kekurangan atau kelebihan berat badan. Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan yang memilki berat badan berlebih atau kurang dari normal membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil. Berat badan ideal dan kadar lemak yang seimbang diperlukan untuk mempermudah terjadinya kehamilan.
Berat badan memengaruhi kesuburan melalui kadar hormon. Hormon memiliki peran penting pada semua proses dan tahapan kehamilan. Kok bisa, ya?
Lemak memiliki peran penting dalam produksi dan penyimpanan hormon reproduksi, seperti estrogen. Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki kadar lemak lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak hormon estrogen yang terbentuk.
Bukankah hormon estrogen berperan penting dalam kehamilan? Jumlah estrogen yang berlebihan justru mengganggu sistem reproduksi perempuan. Itulah sebabnya, banyak perempuan dengan berat badan berlebih atau obesitas yang mengalami menstruasi tidak teratur.
Sedangkan jika berat badan kurang dari normal, kadar lemak yang terlalu sedikit akan menyebabkan berkurangnya kadar hormon progesteron dan meningkatnya kadar hormon kortisol.
Perubahan hormonal inilah yang membuat tubuh lebih fokus untuk “bertahan hidup” dan mengabaikan proses reproduksi.
2. Posisi berhubungan seks dapat menentukan kesuburan
Menurut Dr. Jeff Robert dari Pacific Centre for Reproductive Medicine di Vancouver, belum ada bukti yang menjelaskan soal hubungan posisi berhubungan seks dengan kesuburan. Menurutnya, jika ingin cepat hamil, nikmatilah aktivitas ini dengan pasangan.
Faktanya kehamilan terjadi saat hubungan seksual dilakukan tanpa kondom ataupun alat kontrasepsi lainnya, di mana sperma masuk ke vagina dan menuju sel telur. Peluang kehamilan meningkat ketika hubungan seksual dilakukan pada saat mendekati masa ovulasi.
Kehamilan juga dapat terjadi pada posisi bercinta seperti apa pun, asalkan melibatkan penetrasi penis ke dalam vagina. Selagi posisi tersebut dapat mendekatkan sperma pada leher rahim, maka memungkinkan seorang perempuan untuk lekas hamil.