Pengguna KB Menurun Saat Pandemi Covid-19, BKKBN Antisipasi Baby Boom
Penggunaan KB menurun saat pandemi sebab masyarakat takut pergi ke faskes untuk pasang KB
4 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Imbas penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia yang dimulai sejak bulan Maret 2020 memengaruhi berbagai aspek, tak terkecuali pada pelayanan Program Keluarga Berencana.
Diakui Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) bahwa terdapat penurunan peserta KB pada bulan Maret 2020 apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2020 di seluruh Indonesia. Pemakaian IUD pada Februari 2020 sejumlah 36.155 turun menjadi 23.383. Sedangkan implan dari 81.062 menjadi 51.536, suntik dari 524.989 menjadi 341.109, pil 251.619 menjadi 146.767, kondom dari 31.502 menjadi 19.583, MOP dari 2.283 menjadi 1.196, dan MOW dari 13.571 menjadi 8.093.
Penurunan jumlah peserta KB ini dapat mendorong terjadinya baby boom beberapa bulan mendatang.
Selain itu, penyebaran wabah Covid-19 juga berakibat kepada penurunan aktivitas dalam kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, PIK R dan UPPKS) serta penurunan mekanisme operasional di lini lapangan. Ini termasuk di Kampung KB, Pertemuan Pokja dan Pemantauan oleh OPD-KB tidak bisa berjalan optimal. Hal ini bukan tanpa alasan, tentu banyak para pengguna KB yang merasa takut ketika hendak mengakses pelayanan KB di masa pandemi Covid-19 ini.
Antisipasi BKKBN
Pelayanan KB yang sangat terdampak akibat wabah Covid-19, karena pelayanan yang sudah ada dilakukan dengan baksos, dan sosialisasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana. Ketika dicanangkan physical distanding, pelayanan yang dilakukan dengan kontak atau tatap muka dengan pengguna KB pun ikut menurun.
Untuk mengantisipasi terjadinya ledakan jumlah kelahiran, berbagai kebijakan dilakukan BKKBN untuk terus menggenjot peningkatan kesertaan ber-KB. Ini dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 ini baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Terdapat 5 kebijakan yang BKKBN lakukan untuk mengantisipasi baby boom selama pandemi Covid-19, yaitu:
1. Pembinaan kesertaan ber-KB
BKKBN (Pusat & Provinsi) maupun DPPAPP DKI Jakarta berkoordinasi dengan OPD Bidang Dalduk dan KB Kab/Kota dalam melakukan pembinaan kesertaan ber-KB dan pencegahan putus pakai melalui berbagai media terutama media online.
BKKBN Provinsi Bengkulu contohnya, tetap melakukan penyuluhan KB dan fungsi-fungsi keluarga kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Kegiatan sosial masyarakat itu tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19", kata Kepala Bidang Advokasi dan Informasi (Adpin) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin, dalam siaran pers.
Selain penyuluhan KB, masyarakat juga diberi edukasi mengenai pencegahan paparan virus corona, dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak interaksi.