Masalah kesuburan menjadi hambatan bagi pasangan yang mendambakan kehamilan. Salah satu gangguan kesuburan yang dapat dialami perempuan adalah kegagalan ovarium prematur.
Ovarium bertanggung jawab untuk melepaskan sel telur dan hormon yang diperlukan untuk memulai dan melanjutkan kehamilan yang sukses.
Namun, dalam kasus kegagalan ovarium prematur, juga dikenal sebagai insufisiensi ovarium prematur atau premature ovarian failure (POF), indung telur berhenti melepaskan sel telur sebelum Mama mencapai usia 40 tahun.
Biasanya kondisi ini dialami pada usia 27 tahun, tetapi mungkin terjadi pada perempuan sejak usia remaja atau bahkan sejak lahir. Pada kesempatan tertentu, kondisi ini sudah ada sejak lahir. Risiko POF meningkat seiring bertambahnya usia.
Apa penyebabnya dan apakah Mama masih memiliki peluang untuk hamil bila mengalami kondisi ini? Yuk, simak penjelasan Popmama.com tentang penyebab dan gejala kegagalan ovarium prematur pada ulasan berikut ini, Ma.
Penyebab Kegagalan Ovarium Prematur
Pexels/CDC
Kegagalan ovarium prematur sering kali disebabkan oleh hilangnya sel telur, yang mungkin disebabkan oleh kondisi berikut:
Cacat pada kromosom: Kondisi genetik seperti Sindrom Turner dan Sindrom Fragile X dikaitkan dengan kondisi ini. Pada perempuan dengan Sindrom Turner, ada satu kromosom X yang normal, tetapi kromosom X kedua berubah atau hilang. Di sisi lain, kromosom X pada perempuan dengan sindrom kromosom X rapuh sangat lemah dan cenderung putus.
Racun: Kebanyakan perempuan yang menjalani radiasi dan kemoterapi mungkin menderita kegagalan ovarium yang diinduksi racun. Ini memengaruhi pembuatan genetik dan materi yang ada dalam sel. Rokok, obat-obatan, pestisida, virus, dan bahan kimia juga dapat mempercepat kegagalan ovarium dini. Virus gondongan diketahui merusak ovarium dan menyebabkan kegagalan.
Penyakit autoimun: Ketika penyakit autoimun memengaruhi ovarium, antibodi merusak folikel di ovarium yang mengandung telur.
Penyebab idiopatik: Terkadang penyebabnya tidak diketahui dan mungkin tidak dapat diidentifikasi, bahkan pada pengujian lebih lanjut.
Gejala Kegagalan Ovarium Prematur
Unsplash/Estée Janssens
Gejala Kegagalan ovarium prematur sangat mirip dengan gejala menopause dan meliputi:
Haid tidak teratur,
Keringat malam,
Rasa gerah,
Sulit tidur,
Depresi, lekas marah atau kecemasan,
Sulit berkonsentrasi,
Kekeringan vagina,
Berkurangnya hasrat seksual.
Editors' Pick
Komplikasi Kegagalan Ovarium Prematur
Pixabay/artbykleiton
Kegagalan ovarium prematur menimbulkan komplikasi tertentu seperti:
Infertilitas: Jika sel telur benar-benar habis, Mama tidak memiliki peluang untuk hamil. Namun, jika telur tidak sepenuhnya habis, Mama mungkin masih bisa hamil.
Osteoporosis: Hormon estrogen membantu menjaga kekuatan tulang. Produksi estrogen yang lebih rendah dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh, yang rentan patah.
Depresi dankecemasan: Ketika perempuan menghadapi risiko infertilitas dan komplikasi lainnya ini dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
Penyakit jantung: Kurangnya estrogen atau hilangnya estrogen pada usia dini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Demensia: Kurangnya estrogen juga dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko demensia pada banyak perempuan.
Pengobatan Kegagalan Ovarium Prematur
Freepik/jcomp
Meskipun tidak ada pengobatan untuk mengembalikan fungsi indung telur, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat menurunkan gejala kondisi tersebut.
Terapi hormon dapat dilakukan untuk menambahkan hormon estrogen dan progesteron ke dalam tubuh. Ini dapat dilakukan melalui pil, semprotan, plester, gel atau cincin vagina.
Terapi hormon dapat memberikan keseimbangan hormon pada tubuh dan mengurangi risiko kondisi yang mungkin diakibatkan oleh kekurangan estrogen. Seperti osteoporosis, penyakit jantung, atau demensia.
Obat-obatan mungkin diresepkan untuk mencegah hot flashes.
Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?
Freepik/lifeforstock
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kegagalan ovarium prematur, Mama dapat mengurangi risiko komplikasinya dengan mempertahankan gaya hidup sehat.
Diet yang baik dan seimbang serta olahraga teratur dapat bermanfaat. Hindari merokok dan konsumsi makanan rendah lemak dapat mencegah keropos tulang dan melindungi jantung. Jangan lupa untuk menambahkan kalsium dalam diet untuk menjaga kesehatan tulang.
Jika Mama mengalami kondisi ini tetapi sel telur belum sepenuhnya habis, Mama masih memiliki kemungkinan untuk hamil.
Konsultasikan dengan dokter tentang tindakan pencegahan yang perlu dilakukan agar kehamilan bisa terjadi.
Apa Perbedaan antara Kegagalan Ovarium Prematur dan Menopause Dini?
Pexels/alina-blumberg
Kegagalan ovarium prematur dan menopause dini berbeda. Selama menopause, ovarium akan menghentikan ovulasi sepenuhnya, yang berarti tidak ada sel telur yang dilepaskan.
Juga, perempuan dianggap menopause Ketika mereka tidak mengalami menstruasi selama lebih dari setahun.
Pada kegagalan ovarium prematur, Mama memiliki disfungsi ovarium di mana indung telur tidak berfungsi dengan baik. Tetapi Mama dapat terus melepaskan telur pada interval yang tidak teratur.
Jika Mama sudah mencoba untuk hamil dalam waktu 6-12 bulan dan belum berhasil, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Perlu diingat bahwa ketidaksuburan bukan masalah pada perempuan saja, infertilitas juga dialami oleh laki-laki. Jadi, Papa juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter ya, Ma.
Itu informasi tentang penyebab dan gejala kegagalan ovarium prematur. Semoga informasi ini dapat membantu, Ma.