Penyebab Keputihan Encer seperti Air dan Pengaruhnya pada Kesuburan
Apakah ini kondisi yang sering dialami oleh perempuan?
12 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keputihan adalah hal yang sering dialami oleh perempuan. Keputihan bisa menjadi penunjuk untuk banyak hal, mulai dari kesuburan, kehamilan, hingga masalah kesehatan.
Keputihan yang paling sering dialami oleh perempuan biasanya yang bertekstur kental. Dan jika kamu mengalami keputihan encer seperti air, kamu mungkin bingung. Apakah ini bisa memengaruhi kesuburan bagi kamu yang sedang dalam program hamil? Apakah kondisi ini normal atau mungkin justru menjadi gejala masalah kesehatan?
Kali ini, Popmama.com akan membahas soal penyebab keputihan encer seperti air dan pengaruhnya pada kesuburan.
Apa Itu Keputihan?
Hampir semua perempuan mengalami keputihan. Dilansir dari Healthline, keputihan merupakan cairan atau lendir yang dikeluarkan oleh tubuh akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen yang dapat membantu menjaga kebersihan vagina agar terbebas dari infeksi.
Biasanya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jumlah keputihan meningkat, seperti gairah seksual, ovulasi, efek dari pil KB, dan kehamilan.
Warna, bau, tekstur, dan jumlah keputihan dapat berbeda-beda pada setiap perempuan dan bahkan setiap bulannya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, siklus menstruasi yang dialami, dan perubahan keseimbangan bakteri vagina.
Namun, tidak jarang juga keputihan juga dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan yang harus diwaspadai apabila disertai dengan ciri-ciri, seperti jumlah yang lebih banyak, warna yang tidak normal, berbau tidak sedap, hingga disertai dengan gatal pada vagina.
Editors' Pick
Seperti Apa Keputihan yang Normal?
Keputihan normal—kadang disebut keputihan fisiologis—biasanya bening dan tidak berbau, meski bisa juga sedikit berbau. Keputihan yang normal juga bisa memiliki tekstur seperti lendir dan tampak keputihan atau kekuningan, tergantung pada perubahan hormonal yang terjadi di tubuh perempuan. Perempuan mengeluarkan sekitar 1 hingga 4 mililiter cairan setiap hari selama tahun-tahun reproduksinya.
Keputihan dapat berubah sesuai dengan kadar hormon yang berbeda. Misalnya, tepat sebelum dan selama ovulasi dapat menjadi jernih dan lebih encer, kemudian menjadi lebih lengket dan lebih kental setelah ovulasi ketika progesteron meningkat. Bau ringan juga sangat umum dan normal.
Keputihan juga mungkin lebih terlihat pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, ovulasi, aliran menstruasi, aktivitas seksual, dan pengendalian kelahiran memengaruhi berapa banyak keputihan yang Mama miliki, serta konsistensi dan warnanya.