Penyebab Sperma Encer dan Cara Mengatasinya
Apakah ini menjadi gejala ketidaksuburan?
15 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sperma laki-laki biasanya kental dan berwarna putih. Namun, kondisi medis tertentu dan faktor gaya hidup dapat mengubah warna dan konsistensi sperma.
Sperma encer tidak memiliki tekstur air mani yang kental. Sebaliknya, itu lebih cair. Kondisi ini menunjukkan jumlah sperma yang rendah dan kemungkinan masalah infertilitas.
Pada sebagian besar kasus, kondisi sperma encer dapat ditangani. Kenali penyebabnya dan gejalanya, sehingga Papa dapat melakukan penanganannya yang tepat.
Bila Papa mengalaminya, simak ulasan Popmama.com tentang penyebab sperma encerdan cara mengatasinya.
Karakteristik Sperma Sehat dan Encer
Setiap laki-laki mendambakan sperma yang normal dan sehat. Faktanya, tidak semua laki-laki memiliki sperma yang sehat. Untuk menentukan kualitas sperma, pahami karakteristik yang membentuk sperma sehat dan berair.
Berikut ini adalah tanda-tanda bahwa Papa memiliki sperma yang sehat:
- Tekstur sperma kental. Ciri utama sperma yang sehat dapat dilihat dari ketebalannya. Jika sperma kental dan lengket, berarti Papa dalam keadaan sehat.
- Sperma berwarna putih atau kekuningan. Saat ejakulasi, coba perhatikan warna sperma. Jika berwarna putih atau kekuningan, berarti Papa memiliki sperma yang sehat.
- Jumlah sperma. Jumlah sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi juga menjadi faktor penentu sehat tidaknya sperma. Untuk meningkatkan jumlah sperma, Papa bisa memulainya dengan pola hidup sehat.
- Sperma berbau seperti daun akasia. Ciri lain dari sperma yang sehat adalah sperma berbau seperti pohon akasia.
Sperma encer dapat memengaruhi kesuburan bila terjadi terus-menerus. Berikut beberapa tanda sperma encer yang harus diwaspadai:
- Tekstur semen cair. Sperma encer bisa diindikasikan jika sperma tidak memiliki tekstur yang kental. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau gaya hidup yang buruk.
- Jumlah sperma rendah. Tidak seperti sperma yang sehat, jumlah sperma cenderung lebih rendah saat ejakulasi. Kebanyakan pria merasa tidak aman karena memiliki air mani yang encer, yang dapat memengaruhi kinerja seksual dan sistem kekebalan mereka.
- Sperma berbau busuk. Tidak semua sperma encer memiliki bau yang tidak sedap. Jika sperma memiliki bau yang tidak sedap, segera konsultasikan ke dokter untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya penyakit tertentu.
Sperma encer dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
1. Jumlah sperma rendah
Salah satu penyebab paling umum dari sperma encer adalah jumlah sperma yang rendah. Ini juga dikenal sebagai oligospermia.
Jika Papa memiliki jumlah sperma yang rendah, itu berarti air mani mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya. Jumlah sperma kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani dianggap di bawah normal.
Beberapa penyebab oligospermia antara lain:
- Varikokel. Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah dari testis di skrotum. Ini adalah penyebab utama, tetapi dapat diobati, infertilitas laki-laki.
- Infeksi. Contohnya termasuk penyakit menular seksual seperti gonore atau jenis infeksi lain yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, seperti epididimitis.
- Tumor. Tumor ganas dan jinak di testis dapat memengaruhi produksi sperma.
- Ketidakseimbanganhormon. Hormon yang diproduksi di testis, kelenjar pituitari, dan hipotalamus semuanya diperlukan untuk menghasilkan jumlah sperma yang sehat. Perubahan salah satu hormon ini dapat mempengaruhi produksi sperma.
Penyebab potensial lain dari jumlah sperma yang rendah meliputi:
- Masalah ejakulasi, seperti ejakulasi retrograde,
- Antibodi anti-sperma dalam sistem kekebalan,
- Cedera atau masalah lain dengan saluran yang membawa sperma.
Editors' Pick
2. Sering ejakulasi
Sering ejakulasi juga dapat menyebabkan sperma dan air mani encer. Jika Papa melakukan masturbasi beberapa kali sehari, kualitas air mani setelah ejakulasi pertama kemungkinan akan menjadi encer.
Tubuh mungkin memerlukan setidaknya beberapa jam untuk menghasilkan jumlah air mani dan sperma yang normal dan sehat.
3. Kekurangan seng
Kemungkinan penyebab lain dari sperma encer adalah kekurangan seng. Penelitian telah menunjukkan bahwa laki-laki yang memiliki kadar seng yang cukup atau kekurangan seng dan mengonsumsi suplemen seng sulfat dapat melawan efek antibodi anti-sperma dengan lebih baik.
Antibodi ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, yang secara keliru merespon sperma sebagai benda asing.
4. Pra-ejakulasi
Jika Papa memiliki sperma yang tampak encer, penting untuk diperhatikan apakah ada warna atau bening.
Sperma yang sangat jernih sebenarnya bisa menjadi cairan pra-ejakulasi yang dikeluarkan selama foreplay.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Dokter?
Jika Papa mengamati air mani dan sperma secara konsisten berair atau berubah warna, beri tahu dokter atau temui ahli urologi. Jika Papa dan pasangan gagal untuk hamil, konsultasikan dengan spesialis kesuburan.
Salah satu tes pertama yang akan dilakukan adalah analisis air mani. Ini digunakan untuk memeriksa kesehatan sperma dan air mani. Dokter akan melakukan pemeriksaan berikut ini:
- Volume air mani dari ejakulasi,
- Waktu pencairan, yang merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan semen untuk berubah dari cairan kental seperti gel menjadi konsistensi cair yang lebih encer,
- Keasaman,
- Jumlah sperma,
- Motilitas sperma, kemampuan pergerakan sperma,
- Morfologi sperma atau ukuran dan bentuk sperma.
Dokter juga akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Papa juga akan ditanya beberapa pertanyaan gaya hidup, seperti tentang merokok dan konsumsi alkohol.
Tes lain mungkin diperlukan jika dicurigai ada masalah dengan kadar hormon, kesehatan fisik testis dan organ reproduksi di sekitarnya.
Pengobatan dan Perawatan
Sperma encer yang disebabkan oleh jumlah sperma yang rendah tidak selalu memerlukan perawatan. Memiliki jumlah sperma yang rendah tidak secara otomatis berarti Papa tidak subur sehingga tidak terjadi kehamilan.
Papa juga mungkin mengalami seperti infeksi yang menyebabkan jumlah sperma rendah untuk sementara.
Perawatan untuk infeksi mungkin termasuk terapi antibiotik. Perawatan hormon mungkin disarankan jika ketidakseimbangan hormon ditentukan sebagai penyebab rendahnya jumlah sperma papa. Jika varikokel ditemukan, pembedahan biasanya dapat mengobatinya dengan aman.
Dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk jangka waktu tertentu sehingga lebih jarang mengalami ejakulasi. Hal ini dapat membantu melihat apakah itu mengubah konsistensi air mani dan sperma.
Dalam banyak kasus, perubahan konsistensi sperma bersifat sementara dan dapat diobati. Jika penyebabnya adalah jumlah sperma yang rendah dan Papa sedang mencoba untuk hamil, ada banyak perawatan yang tersedia. Bicaralah dengan spesialis kesuburan tentang pilihan terbaik untuk Papa dan Mama.
Sebelum membuat keputusan besar, bicarakan dengan dokter dan lakukan tes yang diperlukan untuk membuat diagnosis yang tepat.
Nah, itu penjelasan mengenai penyebab sperma encer dan cara mengatasinya. Apakah Papa juga pernah mengalami kondisi ini? Apa yang Papa lakukan untuk mengatasinya?
Baca juga:
- Tak Hanya Putih, 4 Warna Sperma Ini Punya Arti Tersendiri
- Tingkatkan Kualitas Sperma, Ini 5 Manfaat Wortel untuk Kesuburan Pria
- Benarkah Minum Alkohol Dapat Membunuh Sperma?