10 Pertanyaan yang Harus Diajukan ke Dokter Kandungan saat Promil
Yuk, persiapkan pertanyaan sebelum berkunjung ke dokter kandungan
5 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil menjadi dambaan sebagian besar pasangan. Banyak hal yang dilakukan agar bisa mendapatkan momongan, termasuk berkonsultasi ke dokter kandungan.
Bagi sebagian orang, kehamilan dapat dengan mudah terjadi. Meski begitu, ada baiknya kamu dan pasangan menjadwalkan kunjungan prakonsepsi ke dokter kandungan. Kunjungan ini dapat dilakukan segera setelah menikah atau beberapa bulan sebelum mencoba hamil.
Agar kunjungan dapat memberikan kamu pemahaman lengkap mengenai kehamilan yang sehat, kamu dapat menyiapkan daftar pertanyaan. Berikut Popmama.com merangkum 10 daftar pertanyaan yang harus diajukan ke dokter kandungan saat program hamil:
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hamil?
Tentu saja, dokter tidak dapat memprediksi dengan tepat kapan kamu akan hamil. Beberapa pasangan, hamil pada percobaan pertama mereka, sementara yang lain tidak hamil setelah bertahun-tahun melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi secara teratur.
Tetapi dokter mungkin memiliki beberapa prediksi umum berdasarkan usia, riwayat kesehatan, dan pengalaman konsepsi sebelumnya.
2.Kapan saya harus menghentikan penggunaan alat kontrasepsi?
Perempuan tidak selalu bisa segera hamil setelah menghentikan pengendalian kelahiran. Pil KB hormonal, misalnya, dapat mengubah siklus mestruasi selama beberapa bulan setelah pemakaian dihentikan. Demikian pula, jika kamu memiliki IUD, kamu mungkin perlu mendiskusikan kapan harus melepasnya.
3. Apakah kondisi kesehatan saya akan memengaruhi kesuburan?
Beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil. Ini termasuk sindrom ovarium polikistik, endometriosis, gangguan tiroid, dan bahkan PMS.
Dan jika menyangkut pasangan, masalah dengan jumlah sperma, motilitas, atau morfologi mungkin membuat konsepsi menjadi sulit. Dokter kandungan adalah orang terbaik untuk mengukur situasi dan menawarkan solusi.
4. Apakah obat-obatan tertentu dapat berpengaruh pada kesuburan?
Beberapa obat, termasuk obat untuk tekanan darah tinggi dan epilepsi, dapat menurunkan peluang kamu untuk hamil. Terlebih lagi, obat yang dijual bebas dan resep tertentu dapat membahayakan janin setelah hamil.
Tinjau masalah ini dengan dokter, yang mungkin mengganti obat atau menyarankan kamu untuk tidak menggunakan pengobatan tertentu.
Editors' Pick
5. Apakah saya harus mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu agar dapat hamil?
Calon ibu sebaiknya mulai mengonsumsi suplemen asam folat tiga sampai enam bulan sebelum mencoba untuk hamil. Asam folat dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf dan beberapa jenis cacat lahir lainnya. Dokter kandungan mungkin juga merekomendasikan vitamin prenatal, terutama jika kamu tampak kekurangan nutrisi tertentu.
6. Apakah saya harus mengubah pola makan, rutinitas olahraga, atau gaya hidup lainnya?
Tahukah kamu bahwa kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kesuburan? Berat badan yang tidak ideal juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, operasi caesar, dan keguguran.
Sedangkan olahraga berlebihan, minum alkohol, dan merokok juga dapat berdampak negatif pada kesuburan dan kehamilan. Bicarakan secara terbuka dengan dokter tentang kebiasaan gaya hidup kamu dan pasangan, serta tanyakan apakah kamu perlu melakukan perubahan sebelum mencoba untuk hamil.
7. Apakah saya membutuhkan vaksinasi?
Sakit selama kehamilan menempatkan kesehatan kamu dan janin dalam bahaya. Lindungi janin dari penyakit serius dengan mendapatkan vaksinasi terbaru. Jika kamu belum mendapatkannya, dokter akan memberi vaksin MMR dan cacar air sebelum hamil, karena virus hidup ini tidak aman untuk wanita hamil.
8. Apakah saya memerlukan pengujian genetik?
Kamu dan pasangan mungkin memutuskan untuk melakukan pengujian genetik untuk melihat apakah kamu pembawa kondisi genetik turunan apa pun, termasuk atrofi otot tulang belakang, fibrosis kistik, penyakit Tay-Sachs, dan banyak lagi.
Jika hasilnya positif, dokter dapat membantu mempertimbangkan risiko mengejar kehamilan alami. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit ini kepada keturunan adalah menjalani fertilisasi in vitro (IVF) dengan diagnosis genetik praimplantasi (PGD). Ini memungkinkan orangtua menguji embrio untuk mengetahui kondisi genetik ini.
9. Mengapa saya tidak bisa hamil?
Jika kamu telah mencoba untuk hamil selama setahun tanpa hasil atau enam bulan jika kamu berusia di atas 35 tahun, kamu mungkin memiliki masalah tertentu.
Dokter akan menilai kamuq dan pasangan untuk menentukan penyebab ketidaksuburan, kemudian dia akan mencoba menyembuhkan ketidaksuburan dengan pengobatan atau dengan mengobati kondisi yang mendasarinya.
10. Apa yang harus saya lakukan setelah mendapatkan tes kehamilan positif?
Banyak pasangan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah mengetahui bahwa mereka hamil. Apakah mereka harus langsung pergi ke dokter kandungan atau menunggu sampai janin cukup umur untuk melakukan pemeriksaan USG? Dokter dapat memberikan nasihat ahli tentang masalah tersebut.
Nah itulah daftar pertanyaan yang harus diajukan ke dokter kandungan saat program hamil. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan sampai kamu memahami semuanya, ya. Hal ini perlu dilakukan agar kamu dapat memiliki kehamilan yang sehat.
Baca juga:
- Wajib Tahu! 5 Jenis Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesuburan Pasangan
- Hati-hati, 5 Obat ini Dapat Mengganggu Kesuburan Pria dan Wanita
- Jangan Mudah Percaya dengan 6 Mitos tentang Kesuburan Wanita Ini