Progesteron Rendah: Penyebab dan Pengaruhnya pada Peluang Hamil
Apakah ini dapat memengaruhi kesuburan perempuan?
16 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Progesteron adalah salah satu hormon seks utama. Ini memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang ideal untuk kehamilan. Selain itu juga merupakan pemain kunci dalam kesehatan reproduksi perempuan.
Gejala progesteron rendah dapat memberi petunjuk tentang siklus menstruasi, kehamilan, dan apa yang terjadi di tubuh saat mendekati menopause.
Untuk memahami cara kerjanya, Mama harus memahami peran progesteron dalam sistem reproduksi. Apakah penurunan hormon progesteron dapat memengaruhi kesuburan? Bagaimana gejala dan penanganannya?
Rangkuman informasinya dapat Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini tentang pengaruh penurunan progesteron pada kesuburan. Semoga bermanfaat, Ma!
Apa Peran Progesteron dalam Sistem Reproduksi?
Setiap bulan, sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium dengan tujuan untuk dibuahi oleh sperma yang menunggu.
Setelah sel telur dilepaskan, folikel yang kosong menutup dirinya sendiri dan menjadi apa yang dikenal sebagai korpus luteum.
Struktur sementara ini kemudian berjalan dengan tugas membuat rahim menjadi tempat yang aman bagi janin untuk tumbuh.
Salah satu caranya adalah dengan memproduksi progesteron, yang kemudian menyibukkan diri dengan berbagai tugas persiapan yang berbeda. Ini termasuk meningkatkan ukuran rahim dan menebalkan lapisannya.
Jika sel telur yang dilepaskan dibuahi, korpus luteum akan menempel dan menghasilkan cukup progesteron untuk mendukung trimester pertama kehamilan.
Setelah itu, korpus luteum akan memecah, menyerahkan pekerjaan produksi progesteron ke plasenta.
Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan hancur. Lapisan rahim akan luruh dan keluar dari tubuh saat menstruasi.
Editors' Pick
Penyebab Penurunan Progesteron pada Perempuan
Selama siklus menstruasi, kadar progesteron perempuan naik dan turun. Titik terendah sebelum ovulasi dan tertinggi setelah ovulasi.
Saat Mama mencapai perimenopause, kadar progesteron menurun.
Jika kadar progesteron turun sebelum perimenopause, ini bisa menjadi gejala gangguan kesehatan atau kesuburan.