Program Hamil sebelum Menikah, Apa yang Harus Dipersiapkan?
Apa yang harus dilakukan calon suami istri untuk meningkatkan kesuburan?
20 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan ahli setuju bahwa langkah pertama yang baik dalam mencoba untuk hamil adalah menjadwalkan pemeriksaan fisik dengan penyedia layanan kesehatan. Bila kamu ingin segera hamil setelah menikah, pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan oleh pasangan sebelum menikah.
Selama pemeriksaan pra-konsepsi ini, dokter dapat memberi tahu calon suami istri tentang hal-hal yang mungkin terjadi saat merencanakan kehamilan, seperti menghentikan alat kontrasepsi, menentukan obat apa yang aman, dan menangani kondisi kesehatan apa pun.
Nah, bagi pasangan yang sedang merencanakan pernikahan dan berencana untuk langsung hamil setelah menikah, Popmama.com sudah merangkum informasi tentangprogram hamil sebelum menikah pada ulasan berikut.
1. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan dengan pasangan
Karena dibutuhkan dua orang agar kehamilan bisa terjadi, kamu harus menjadwalkan pemeriksaan pra-konsepsi untuk diri sendiri dan pasangan. Selama pemeriksaan ini, dokter akan meninjau riwayat kesehatan kamu dan pasangan di antara pemeriksaan kesehatan rutin lainnya.
Mengutip dari laman Parents, memahami riwayat ginekologi pasien dan pengalaman kehamilan di masa lalu bisa sangat penting dalam membantu merencanakan kehamilan yang sehat.
Saat pemeriksaan ini, dokter juga akan menyarankan vaksin apa saja yang perlu disuntik sebelum kehamilan.
2. Sortir obat-obatan yang biasa dikonsumsi
Calon suami istri mungkin terbiasa mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas untuk sakit kepala, alergi, atau sembelit. Bahkan mungkin juga berbagai produk herbal.
Beberapa produk herbal dan obat-obatan mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat memengaruhi kesuburan atau membahayakan janin.
Saat pemeriksaan kesehatan, kamu bisa bertanya pada dokter mengenai obat-obatan yang aman dikonsumsi selama program hamil, ya.
3. Pemeriksaan gigi
Penyakit gusi sering dikaitkan dengan kelahiran prematur. Jadi temui dokter gigi untuk memastikan kesehatan gigi sebelum hamil.
Jika kamu memerlukan perawatan gigi, rontgen, atau obat-obatan, sebaiknya juga dilakukan perawatan sebelum hamil. Sebelum menikah dan hamil adalah waktu yang tepat untuk memeriksa dan melakukan perawatan gigi.
Editors' Pick
4. Penuhi kebutuhan vitamin
Beberapa penyedia layanan kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal ketika perempuan mulai mencoba untuk hamil. Hal ini berlaku juga untuk laki-laki, ya.
Salah satu bahan terpenting dalam suplemen multivitamin adalah folat atau asam folat. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan konsumsi vitamin yang mengandung 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida pada janin.
Jadi, diskusikan dengan dokter untuk memastikan calon suami istri mendapatkan suplemen yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
5. Hentikan rokok dan alkohol
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, merokok mendatangkan risiko terkait kehamilan, seperti masalah kesuburan, hambatan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, kerusakan paru-paru dan otak janin, pendarahan abnormal selama kehamilan dan kelahiran, serta kelainan bawaan tertentu.
Jika kamu tidak merokok tetapi calon suami merokok, beri tahu dia bahwa sudah waktunya untuk berhenti. Kenapa? Perokok pasif juga meningkatkan risiko terkait kehamilan. Sebuah studi tahun 2021 tentang paparan asap rokok selama kehamilan menemukan bahwa faktor risiko pada janin serupa dengan orangtua yang merokok pada masa kehamilan.
Secara khusus, dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar, janin yang terpapar asap rokok saat masih dalam kandungan memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk dilahirkan dengan berat badan lahir rendah atau panjang badan lahir rendah.
Calon suami istri yang berencana untuk memiliki bayi juga disarankan untuk berhenti minum sebelum mencoba untuk hamil dan selama kehamilan.
Menurut March of Dimes, orang yang minum alkohol selama kehamilan menghadapi peningkatan risiko kelahiran prematur, kerusakan otak janin, gangguan spektrum alkohol janin (FASD), keguguran, lahir mati, dan berat badan lahir rendah.
Alkohol juga bisa berdampak buruk pada kesuburan laki-laki. Jadi berhenti merokok adalah ide bagus bagi calon orangtua yang sedang dalam program hamil.
6. Kelola masalah kesehatan yang sudah ada
Jika calon suami istri memiliki kondisi kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, diabetes, epilepsi, penyakit jantung, atau lupus, mereka harus menanganinya dengan hati-hati sebelum dan selama kehamilan. Misalnya, penderita diabetes, kemungkinan memiliki kehamilan dan janin yang sehat akan meningkat jika si Mama bisa mengendalikan gula darah sebelum hamil.
Pemeriksaan pra-konsepsi harus mencakup tes diabetes jika penyedia layanan kesehatan mencurigai kamu berisiko. Depresi, kecemasan, atau gangguan mood saat ini atau di masa lalu juga harus mendapat perhatian khusus.
7. Kelola berat badan
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko komplikasi tertentu terkait kehamilan. Komplikasi ini termasuk tekanan darah tinggi, preeklamsia, diabetes gestasional, dan apnea tidur obstruktif. Oleh karena itu, jika calon Mama memiliki berat badan berlebih atau obesitas, disarankan untuk menurunkan berat badan sebelum hamil untuk mengurangi faktor risiko terkait kehamilan tersebut.
Tentu saja, kekurangan berat badan juga membawa risiko. Mereka yang memiliki berat badan kurang lebih cenderung mengalami masalah kesuburan, mengalami persalinan prematur, dan memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.
8. Olahraga
Jika calon suami istri sudah memiliki rutinitas kebugaran yang teratur, lanjutkanlah. Kecuali jika kamu menyukai olahraga yang ekstrem atau berlebihan, misalnya maraton. Diskusikan dengan dokter mengenai olahraga yang aman untuk program hamil, ya.
Aktif secara fisik saat hamil dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri saat hamil. Ini juga meningkatkan energi, membantu tidur, meningkatkan suasana hati, membantu mengatasi stres, dan dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
9. Cari tahu makanan yang aman untuk dikonsumsi selama program hamil
Para ahli menyarankan agar calon Mama menghindari makanan tertentu selama kehamilan dan saat mencoba untuk hamil. Meskipun makanan laut bisa menjadi bagian diet sehat selama kehamilan, pasangan suami istri harus menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti makarel dan ikan todak untuk mengurangi risiko toksisitas logam berat.
Selain itu, untuk membatasi risiko infeksi listeria, hindari daging atau makanan laut yang tidak dimasak dengan matang, daging deli, semua makanan yang terbuat dari telur mentah atau setengah matang, keju lunak yang tidak dipasteurisasi, susu dan jus yang tidak dipasteurisasi, dan sayur mentah. Beberapa teh herbal juga dianggap tidak aman selama kehamilan, jadi diskusikan teh herbal dengan dokter terlebih dahulu.
Memiliki bayi adalah harapan bagi sebagian besar pasangan suami istri. Bila Kamu dan pasangan berencana untuk bisa segera hamil setelah menikah, program hamil sebelum menikah dapat dilakukan. Nah, semoga penjelasan di atas bisa membantu, ya.
Baca juga:
- Perkiraan Biaya Cek Sperma untuk Program Hamil
- Aturan Minum Asam Folat untuk Program Hamil
- 8 Jenis Vitamin untuk Program Hamil, Calon Mama Wajib Tahu!