Seberapa Cepat Mama Dapat Hamil Lagi setelah Melahirkan? Cek Faktanya!
Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menimbulkan risiko bagi Mama dan janin
16 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, Mama mungkin bertanya-tanya seberapa cepat kemungkinan untuk hamil lagi, kapan dan apakah Mama akan mendapat menstruasi saat menyusui. Selain itu, apakah menyusui merupakan kontrasepsi alami yang dapat mencegah kehamilan?
Perlu diketahui, Ma, bahwa sangat penting untuk menjaga jarak antara kehamilan yang satu dengan yang selanjutnya.
Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pemulihan, terutama rahim. Dalam kondisi darurat dan jika kondisi Mama sehat, jarak antar kehamilan minimal 18 bulan diperbolehkan. Namun, sebaiknya dihindari dan tunggu sampai minimal 24 bulan.
Untuk membantu Mama agar memiliki kehamilan yang sehat, berikut ulasan Popmama.com mengenai kapan boleh hamil lagi setelah melahirkan?
Seberapa Cepat Mama Dapat Hamil setelah Melahirkan?
Mama bisa hamil bahkan sebelum Mama mengalami menstruasi pascapersalinan pertama. Menstruasi ini dapat terjadi paling cepat empat minggu setelah melahirkan atau paling lambat 24 minggu setelah bayi lahir. Ini tergantung apakah Mama menyusui secara eksklusif atau tidak.
Setelah hamil, sebagian perempuan tidak berovulasi sebelum siklus menstruasi awal. Sedangkan yang lainnya mungkin mengalami ovulasi lebih dulu dibandingkan dengan menstruasi, sehingga mereka dapat hamil tanpa mengalami menstruasi dulu setelah melahirkan.
Karena Mama tidak mengetahui mana yang akan datang lebih dulu, ovulasi atau menstruasi, penggunaan alat kontrasepsi sangat disarankan untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan.
Editors' Pick
Bagaimana Kemungkinan Hamil setelah Melahirkan?
Dokter mungkin akan memberi Mama lampu hijau untuk mulai berhubungan seks lagi empat hingga enam minggu setelah melahirkan. Pada perempuan yang tidak menyusui, menstruasi biasanya dimulai dalam enam hingga 12 minggu setelah melahirkan.
Kebanyakan ibu menyusui tidak akan mendapatkan menstruasi selama tiga sampai enam bulan pertama, sebagian besar sekitar sembilan bulan atau lebih setelah bayi lahir. Beberapa mama bisa hamil lebih cepat, sementara yang lain akan berovulasi lebih lama.
Jika Mama tidak menggunakan alat kontrasepsi, hampir tidak mungkin untuk mencegah peluang hamil setelah melahirkan. Karena tubuh setiap mama berbeda dan jadwal ovulasi postpartum pertama tidak dapat diprediksi.
Apakah Mama akan Mendapatkan Menstruasi saat Menyusui?
Mama bisa mendapatkan menstruasi saat menyusui, meskipun kemungkinan dan waktunya bergantung pada beberapa faktor.
Hormon yang mendorong tubuh untuk membuat ASI juga dapat menghentikan tubuh memproduksi hormon yang menyebabkan Mama berovulasi. Artinya, sebagian mama tidak mengalami menstruasi saat menyusui. Yang lain mendapatkan menstruasi pertama berbulan-bulan setelah melahirkan.
Ibu menyusui diketahui mulai menstruasi paling cepat enam minggu setelah melahirkan atau paling lambat 18 bulan setelah melahirkan. Rata-rata, wanita yang menyusui melanjutkan siklusnya lebih lambat daripada mereka yang tidak.
Pemberian ASI eksklusif seringkali menunda ovulasi lebih lama. Nah, saat Mama mulai mengenalkan makanan padat, memompa ASI, atau melewati malam tanpa menyusui, ini mungkin akan memengaruhi produksi ASI. Pada saat itulah kemungkinan tubuh akan melanjutkan ovulasi dan Mama akan mendapatkan menstruasi.
Apakah Mama Dapat Hamil saat Menyusui?
Ya, Mama dapat hamil saat menyusui. Meskipun menyusui dapat menekan ovulasi, ini bukanlah bentuk pengendalian kelahiran yang sangat andal. Jika menstruasi berlanjut, bahkan jika Mama mengalami menstruasi yang tidak teratur saat menyusui, Mama bisa hamil.
Terlebih lagi, seperti yang disebutkan sebelumnya, sebenarnya mungkin untuk hamil sebelum menstruasi tiba. Jadi, jika Mama belum siap untuk hamil lagi, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan pengendalian kelahiran yang tepat.
Berapa Lama Harus Menunggu untuk Hamil Lagi?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar pasangan menunggu setidaknya satu tahun penuh dan idealnya 18 bulan setelah memiliki bayi sebelum hamil lagi.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan atau lebih setelah bayi terakhir lahir sebelum hamil lagi dan berhati-hati terhadap risiko kehamilan lebih cepat dari 18 bulan setelah bayi lahir.
Itu karena hamil dalam waktu 18 bulan setelah melahirkan meningkatkan kemungkinan komplikasi pada kehamilan berikutnya, termasuk melahirkan bayi prematur dan berat lahir rendah, terutama jika pembuahan terjadi dalam waktu enam bulan setelah kelahiran. Hal itu dapat meningkatkan risiko bayi menderita asma, keterlambatan perkembangan, serta masalah penglihatan dan pendengaran di kemudian hari.
Para ahli tidak yakin mengapa, namun, interval yang lebih pendek antar kehamilan dikaitkan dengan komplikasi tersebut. Ini mungkin karena ada sisa peradangan di rahim dari kehamilan sebelumnya dan karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengisi kembali vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan untuk kehamilan berikutnya.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menunggu lebih lama (lebih lima tahun) untuk hamil lagi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi yang sama, termasuk bayi lahir prematur dan bayi berat lahir rendah.
Itulah informasi mengenai waktu terbaik untuk hamil lagi setelah melahirkan. Bicaralah dengan dokter tentang waktu terbaik untuk kehamilan berikutnya, Ma. Sementara itu, lakukan dengan aman dan gunakan alat kontrasepsi saat Mama mulai berhubungan seks lagi setelah melahirkan, baik sedang menyusui atau tidak.
Dengan begitu, Mama akan terhindar dari kehamilan berulang yang tidak direncanakan. Ini akan meningkatkan kemungkinan untuk menjaga diri mama dan bayi berikutnya tetap sehat saat Mama siap melakukannya lagi.
Baca juga:
- 10 Jenis Metode Kontrasepsi, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?
- Cek Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Sebelum Memutuskan Hamil Lagi
- Mama Wajib Tahu! Ini Manfaat Jarak Usia Antar Anak Cukup Jauh