Waspada, Stres Berpengaruh pada Kesuburan! Ini Tips untuk Mengatasinya
Hindari stres saat merencanakan kehamilan
13 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Emma Cannon, seorang ahli kesuburan dan kesehatan perempuan, meneliti tentang hubungan stres dan ketidaksuburan.
Bagi sebagian orang, menjadi hamil bukanlah hal yang sulit. Namun, ada juga yang memiliki masalah dengan kesuburan. Kesuburan seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah tingkat stres. Kok bisa, ya?
Apakah stres itu buruk bagi kesuburan? Dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mendapatkan jawabannya, simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai pengaruh stres terhadap kesuburan!
Fakta Infertilitas
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan untuk hamil meskipun sudah melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.
Sekitar 40 persen infertilitas disebabkan oleh faktor laki-laki, 40 persen karena faktor perempuan, dan 20 persen dari komplikasi yang memengaruhi kedua pasangan.
Pada perempuan dengan usia di bawah 40 tahun, 8 dari 10 pasangan akan hamil dalam satu tahun jika mereka melakukan hubungan seksual secara teratur dan 9 dari 10 akan hamil dalam dua tahun.
82 hingga 92 persen pasangan akan hamil dalam 12 siklus menstruasi dan 90 hingga 98 persen akan hamil dalam 24 siklus menstruasi.
Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi banyak pasangan dalam perjalanan untuk menjadi orangtua. Meski seseorang tidak memiliki masalah secara fisik, masalah mental dapat menjadi kendalanya.
Mengenal tubuh dan respons terhadap berbagai emosi, terutama stres, dapat memberikan efek positif pada kesuburan.
Editors' Pick
Apakah Stres Berpengaruh Buruk bagi Kesuburan Seseorang?
Sebenarnya, stres dalam takaran sedang dapat meningkatkan kinerja dan membuat kita tetap fokus pada tujuan.
Namun, jika dipertahankan selama periode waktu tertentu, tubuh kita mengadopsi respons 'lawan atau lari', yang mendorong kelenjar adrenal untuk mengeluarkan kortisol (hormon stres) dan adrenalin ke dalam aliran darah.
Semakin banyak orang menjalani kehidupan yang sangat sibuk dan ini dapat menyebabkan kelelahan, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan untuk hamil.
Respon kebalikan dari sistem saraf adalah 'memberi makan atau berkembang biak' atau 'istirahat atau mencerna'. Respons ini memberi tahu tubuh apakah semua baik-baik saja atau tidak.