7 Fakta Pil KB Untuk Kesehatan Perempuan
Ketahui fakta penting tentang pil KB berikut ini
19 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan tentu menjadi hal yang membuat Mama bahagia, jika datang di waktu yang tepat. Namun baik kehamilan pertama maupun kehamilan berikutnya, sebaiknya terjadi dengan perencanaan yang tepat.
Dengan begitu Mama bisa mempersiapkan segalanya dengan maksimal, mulai dari persiapan mental Mama, mental si sulung, hingga ke persiapan keuangan. Ya, semua itu harus dipersiapkan dengan sangat baik, agar kehamilan berjalan lancar dan tumbuh kembang si Kecil pun optimal.
Jarak antar kehamilan juga sebaiknya dijaga dengan tepat, agar jarak usia si sulung dan adik-adiknya tidak terlalu dekat, dan fisik Mama juga jadi lebih siap menyambut kehamilan berikutnya.
Nah, kalau sudah bicara tentang menjaga jarak kehamilan, cara terbaiknya tentu saja dengan menggunakan alat kontrasepsi. Apa nih jenis alat kontrasepsi favorit Mama? Jawabannya tentu sangat personal sekali, ya.
Memilih alat kontrasepsi memang sebaiknya disesuaikan dengan kepribadian Mama.
Bagi Mama yang tidak mau repot, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD atau spiral memang paling tepat. Namun untuk Mama yang mengutamakan proteksi, maka pil KB adalah pilihan terbaik.
Pil KB memang salah satu metode kontrasepsi yang paling terkenal dan banyak peminatnya ya, Ma. Masih banyak info penting mengenai pil KB yang perlu Mama ketahui.
Mau tahu? Simak beberapa fakta tentang pil KB berikut ini, Ma.
Paling terkenal
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, pil KB adalah salah satu cara KB modern yang paling diketahui oleh masyarakat di semua golongan usia, termasuk pada usia risiko tinggi di atas 35 tahun.
Sedangkan metode kontrasepsi yang paling tidak diketahui adalah MAL (metode amenorea laktasi), kontrasepsi darurat, dan diafragma.
Bisa dikonsumsi 6 minggu pasca persalinan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, kontrasepsi pil progestin (progestin-only minipills) dapat mulai diberikan dalam 6 minggu pertama pasca melahirkan. Namun, bagi perempuan yang mengalami keterbatasan akses pada pelayanan kesehatan, minipil dapat segera digunakan dalam beberapa hari (setelah 3 hari) pasca melahirkan.
Baca juga: 7 Merek Pil KB di Indonesia, Ketahui Kekurangan dan Kelebihannya!
Baca juga: Ini 5 Penyebab Mama Kebobolan Meski Sudah Minum Pil KB!
Editors' Pick
Melindungi Mama dari penyakit seks menular
Pil KB memang efektif mencegah kehamilan, namun ini tidak akan melindungi Mama dari infeksi penyakit seks menular (sexually transmitted disease atau STD). Untung mencegah STD, sampai saat ini kondom masih menjadi alat kontrasepsi terbaik yang mengurangi risiko STD. Jadi, kalau Mama ingin menunda kehamilan sekaligus mencegah STD, tentu saja penggunaan kondom dan pil KB akan sangat efektif.
Efektivitas tinggi
Menurut International Planned Parenthood Federation (IPPF), kontrasepsi oral seperti pil KB 92-99 persen efektif mencegah kehamilan. Wanita yang aktif secara seksual maupun yang berencana aktif secara seksual bisa menggunakan pil ini.
Beberapa pil KB diminum setiap hari selama 21 hari dan berhenti 7 hari terlebih dahulu sebelum memasuki siklus berikutnya. Namun ada juga yang diminum setiap hari selama 28 hari per siklus.
Mencegah kanker
Walaupun ada mitos beredar kalau pil KB bisa menyebabkan kanker leher rahim atau kanker payudara, namun faktanya pil KB justru bisa mencegah kanker. Menurut IPPF, penggunaan kontrasepsi oral justru terbukti bisa menurunkan risiko kanker ginekolog (ovarium dan endometrium).
Banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
IPPF menjabarkan beberapa manfaat dari penggunaan kontrasepsi oral bagi kesehatan tubuh, yaitu:
-Melindungi tubuh dari kanker endometrium.
-Melindungi tubuh dari kanker ovarium.
-Melindungi tubuh dari penyakit pembengkakan pelvic.
-Melindungi tubuh dari kista ovarium.
-Melindungi tubuh dari anemia kekurangan zat besi.
-Mengurangi keram saat menstruasi.
-Mengurangi masalah perdarahan saat menstruasi.
-Mengurangi nyeri saat ovulasi.
-Mengurangi pertambahan rambut di wajah dan tubuh.
-Mengurangi gejala-gejala PCOS.
-Mengurangi gejala-gejala endometriosis.
Tidak menyebabkan infertilitas
Banyak Mama dan calon Mama yang takut mengonsumsi pil KB, karena katanya bisa menyebabkan infertilitas (tidak subur). Kalau sudah begini, niat menunda kehamilan bisa berubah menjadi sulit mendapatkan kehamilan. Padahal mitos itu tidak benar, Ma!
Menurut IPPF, kontrasepsi oral seperti pil KB tidak menyebabkan infertilitas. Wanita yang baru berhenti menggunakan pil KB bahkan bisa hamil lagi secepat wanita yang berhenti menggunakan metode non-hormonal. Tidak ada bukti pil KB menyebabkan infertilitas, dan tidak terbukti Mama butuh waktu lama untuk kembali subur setelah berhenti menggunakan pil KB.
Tidak perlu lagi untuk menggunakan pil KB ya, Ma.