Apa Itu Vaginismus? Gejala dan Penyebab
Mungkin ini penyebabnya kamu merasa sakit saat berhubungan intim
6 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu memiliki keluhan saat berhubungan seks, rasanya sakit dan menyusahkan?
Bukan malam pertama, tapi rasa sakitnya masih sulit ditahan? Kamu yang mengalami ini mungkin akan merasa kesakitan setiap kali melakukan hubungan intim.
Kamu mungkin mengalami vaginismus. Cek informasi mengenai apa itu vaginismus,penyebab dan gejalanya hanya di Popmama.com berikut ini:
Editors' Pick
1. Apa itu vaginismus?
Vaginismus adalah gangguan pada vagina perempuan, di mana otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat mengalami penetrasi seksual. Meski hubungan seks dilanjutkan, ada risiko perempuan merasa kesakitan.
Vaginismus tidak memengaruhi gairah seksual seseorang, namun dapat menghambat hubungan intim.
Vaginismus bisa menyebabkan rasa sakit, susah saat penetrasi dan mengakibatkan rasa tidak puas saat berhubungan seksual. Kondisi ini dapat bervariasi dari rasa tidak nyaman ringan, hingga sakit bahkan sensasi perih dan panas seperti terbakar.
Vaginismus ada dua macam menurut yang mengalaminya, dapat berlangsung seumur hidup (primer) atau sementara (sekunder).
Vaginismus ini tidak hanya terjadi pada perempuan di usia lanjut saja, banyak juga perempuan usia muda yang mengalaminya.
Beberapa baru mengetahui setelah mereka melewati malam pertama. Sementara bagi pasangan yang mengharapkan cepat mendapat keturunan ini bisa jadi kendala.
2. Gejala vaginismus
Sebenarnya gejala dan tanda-tanda vaginismus ini bermacam-macam dan berbeda pada setiap perempuan yang mengalaminya. Semua tergantung pada tingkat keparahan kondisi masing-masing.
BerikutPopmama.com sebutkan gejala dan tanda-tanda vaginismus:
- Penetrasi sakit (dispareunia) dengan vagina yang mengencang secara refleks dan terasa perih, kadang sakitnya sulit ditahan
- Kesulitan saat melakukan penetrasi
- Tidak dapat atau gagal melakukan penetrasi
- Kejang otot atau berhenti bernapas saat mencoba penetrasi
- Rasa sakit seksual jangka panjang
- Rasa sakit saat memasang tampon, jika kamu memakai benda ini
- Rasa sakit saat pemeriksaan ginekologis.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila kamu mengalami beberapa gejala diantaranya dan itu menjadi kekhawatiran, segera konsultasikanlah dengan dokter.