8 Ciri-Ciri Perempuan Mandul, Pasangan Suami Istri Wajib Kenali
Jangan sampai salah tebak, perhatikan ciri-cirinya
18 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemandulan atau yang kerap disebut infertilitas adalah kegagalan bagi pasangan suami istri untuk memiliki keturunan sesudah berusaha selama satu tahun bahkan lebih melakukan hubungan intim.
Ini termasuk hal yang sangat ditakutkan oleh semua perempuan, bahkan pasangan yang ingin memiliki keturunan pun ikut takut. Namun terkadang lelaki juga bisa mengalaminya. Oleh karena itu, kamu wajib mengenali beberapa ciri-ciri perempuan mandul berikut ini.
Berikut ini, Popmama.com telah merangkum ciri-ciri perempuan mandul yang mudah diidentifikasi berdasarkan mengutip dari laman healthline.com dan berbagai sumber lainnya.
Kumpulan Ciri-Ciri Perempuan Mandul
1. Siklus haid tidak lancar atau bahkan berhenti
Tak lancarnya siklus menstruasi ternyata dapat menjadi pertanda kuat adanya masalah ketidaksuburan pada seorang perempuan. Umumnya haid yang tak lancar timbul karena adanya masalah di ovulasi.
Apabila siklus menstruasi terlalu singkat (kurang dari 21 hari) atau sebaliknya terlalu panjang (lebih dari 35 hari), sudah seharusnya kamu segera berkonsultasi.
Selain itu, tak pernah mengalami (atau berhenti) menstruasi pun pasti bisa jadi ciri-ciri perempuan mandul dan akan sulit hamil karena tidak terjadi ovulasi di dalam tubuhnya.
Ketahui kapan sekiranya kamu akan memasuki masa ovulasi dengan menggunakan Popmama Tools - Ovulation Calculator.
2. Menstruasi berat
Menstruasi berat adalah ciri-ciri hormon yang tak seimbang. Bisa dikarenakan stres, cemas, khawatir, dan permasalahan kognitif lainnya. Kelebihan darah saat sedang menstruasi pun berpotensi menyebabkan kemandulan. Menstruasi berat juga disebut menorrhagia, saat mengalami ini seorang perempuan akan mengeluarkan banyak darah.
Editors' Pick
3. Berat badan naik dengan cepat
Perempuan yang tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan dapat terjadi karena PCOS. Inilah yang membuat kadar androgen yang sangat tinggi. Lalu produksi insulin pun menjadi lebih tinggi.
Ketidakstabilan hormon ini sangat berat untuk tubuh yang mana membuat tubuh perempuan memiliki metabolisme jauh lebih berat. Inilah yang membuat tubuh menjadi lebih cepat gemuk dibandingkan yang lainnya.
Baca juga:
4. Menstruasi sangat sakit
Sakit yang dirasakan ketika wanita dalam periode menstruasi tak bisa disebutkan dengan jelas apakah memang ciri ciri perempuan mandul atau hal lainnya.
Masalah ini sebenarnya wajar-wajar saja, bahkan kerap dialami beberapa wanita. Namun ada baiknya jika rasa sakit berkelanjutan segera diperiksakan ke dokter.
5. Mengalami Endometriosis
Kram ketika haid memang tak selalu mengindikasikan kalau seorang perempuan tidak subur.
Tetapi jika kamu mengalami beberapa tanda-tanda yang terasa memilukan sebagai berikut:
- Kram haid yang cukup parah,
- kesakitan ketika berhubungan intim,
- pendarahan abnormal,
- sakit di area dubur hingga keluar darah ketika buang air kecil,
maka bisa jadi itu termasuk gejala dari endometriosis.
Lalu gejala inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab mengapa seorang perempuan mengalami kemandulan atau susah punya anak.
6. Banyak rambut pada tubuh
Biasanya perempuan yang memiliki rambut lebih sedikit jika dibandingkan pria. Namun saat produksi androgen di dalam tubuh sangat tinggi, maka seorang perempuan pun dapat memiliki rambut halus yang lebih banyak.
Jenis rambut ini lebih banyak ditemukan di bagian atas bibir, wajah, pergelangan tangan, ketiak, dada dan perut. Jika sudah ditemukan gejala ini, maka androgen dalam tubuh bisa saja sangat tinggi dan harus segera diobati.
7. Tidak mentruasi sama sekali (Amenorea)
Amenorea kondisi di mana seorang perempuan tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan atau lebih secara berturut-turut, tanpa kehamilan, menyusui, atau menopause sebagai penyebabnya. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer terjadi ketika seorang perempuan belum mengalami menstruasi pertama hingga usia 16 tahun, biasanya disebabkan oleh masalah perkembangan organ reproduksi, kelainan genetik, atau gangguan hormon.
\Sementara itu, amenorea sekunder adalah berhentinya menstruasi yang sebelumnya normal, yang sering dikaitkan dengan faktor seperti gangguan hormon, stres berat, pola makan tidak sehat, atau olahraga berlebihan.
Amenorea dapat menjadi tanda bahwa tubuh tidak berovulasi, yang berarti tidak ada pelepasan sel telur untuk dibuahi. Hal ini dapat memengaruhi kesuburan seorang perempuan. Ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan amenorea juga dapat berasal dari gangguan pada kelenjar pituitari, tiroid, atau ovarium. Penyebab lainnya termasuk kondisi medis seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), endometriosis, atau berat badan yang terlalu rendah atau berlebihan. Oleh karena itu, jika tidak mengalami menstruasi dalam waktu lama, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.
8. Infeksi Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID)
Infeksi pada organ reproduksi perempuan yang sering disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini biasanya berkembang akibat bakteri yang menyebar dari vagina atau serviks ke rahim, saluran tuba, atau ovarium. Infeksi Panggul umumnya berhubungan dengan penyakit menular seksual (PMS) seperti klamidia atau gonore, tetapi juga bisa terjadi karena bakteri non-seksual, misalnya setelah prosedur medis seperti pemasangan IUD atau aborsi. Gejalanya meliputi nyeri di perut bagian bawah, keputihan yang tidak normal, demam, nyeri saat buang air kecil, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.
Jika tidak ditangani dengan cepat, PID dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan permanen pada saluran tuba, jaringan parut, atau abses di organ reproduksi. Kondisi ini meningkatkan risiko infertilitas karena kerusakan pada saluran tuba dapat menghalangi perjalanan sel telur ke rahim.
Selain itu, perempuan dengan riwayat PID juga berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Untuk mencegah dan mengobati PID, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala. Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik, dan dalam kasus yang parah, mungkin memerlukan prosedur medis lebih lanjut.
Jadi, kamu harus tahu betul apakah mengalami ciri-ciri perempuan mandul atau hanya gejala yang masih dikatakan normal saja. Jika masih bingung, kamu bisa hubungi dokter untuk berkonsultasi.
Baca juga:
- Waspadai Tanda-tanda Mandul saat Ingin Menjalani Program Hamil
- Cobalah 5 Posisi Seks Menyenangkan Ini agar Cepat Hamil
- Catat! Ini 9 Daftar Makanan Penambah Hb untuk Ibu Hamil