Bukan Operasi, Ini Pengobatan Vaginismus yang Bisa Dilakukan di Rumah
Sulit saat berhubungan intim dikarenakan vagismus sangat menyiksa, coba lakukan pengobatan berikut
29 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masih bisa ditangani dengan terapi relaksasi dan diketahui penyebab pasti dari vaginismus yang kamu alami, sebenarnya pengobatannya tidak harus dengan metode operasi.
Masih ada cara lain sebagai pengobatan vaginismus. Berikut Popmama.com akan berikan penjelasan macam-macam cara pengobatan untuk vaginismus.
Hal yang pertama harus kamu ketahui adalah penyebab rasa sakitnya terlebih dulu. Sebenarnya vaginismus merupakan salah satu gangguan yang sering berhasil disembuhkan.
Cara pengobatan vaginismus, biasanya adalah dengan melakukan metode berikut:
1. Relaksasi vagina
Kompres vagina dengan handuk yang telah direndam air hangat. Lakukan sambil berbaring, atau ciptakanlah posisi yang bisa merelaksasi tubuh kamu.
Saat melakukan ini kamu juga bisa minta bantuan pasangan kamu. Cobalah untuk relaks, tanpa ada rasa malu atau ketakutan.
Semua akan baik-baik saja.
Editors' Pick
2. Terapi emosional
Terapi emisional salah satunya adalah dengan meditasi. Namun kadang ada sebagian orang emosinya akan mengalami perubahan secara drastis apabila memiliki suatu trauma atau phobia pada hal tertentu.
Untuk itu, kamu perlu mengatasi penyebabnya dulu agar emosi kamu bisa stabil. Tanyakan pada diri kamu sendiri, apa yang membuat kamu merasa sangat emosional. Menurut Prof. Dr. dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG., Subsp.Urogin.RE saat ditemui secara virtual dalam acara peluncuran Layanan One Stop Service Area Intim untuk Wanita RSIA Kendangsari Merr, Sabtu (29/6/2024) mengatakan bahwa salah satu penyebab vaginismus karena banyaknya informasi mengenai hubungan seksual yang terkesan terasa menyiksa. Hal ini membuat perempuan takut untuk melakukan hubungan badan saat menikah. "Rasa takut dan khawatir cukup mengganggu emosional dan psikis perempuan, hal ini membuat otot sekitar vagina jadi kencang, sehingga suami sulit melakukan penetrasi. Untuk mengatasinya, perlu mengatur emosi agar saat berhubungan seks lebih rileks," ujarnya.