Penyebab dan Gejala Disfungsi Ereksi Juga Bisa Dialami Pria Usia Muda
Ini dia penyebab disfungsi ereksi
2 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Disfungsi ereksi pada umumnya dialami oleh pria berumur. Namun usia matang tidak selalu, karena sebagian orang yang masih berusia muda juga bisa saja mengalami disfungsi ereksi. Gejala disfungsi ereksi ini bisa berkembang pada usia yang lebih muda.
Efek dari gangguan seksual ini cukup meresahkan, tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tapi juga menimbulkan gangguan psikologis, seperti depresi dan kecemasan yang memengaruhi kualitas kinerja.
Banyak perawatan tersedia untuk mengatasi gangguan ini, baik secara langsung atau dengan mengatasi persoalan kesehatan tertentu yang menjadi pangkal dari gejala masalah kesehatan tersebut.
Berikut Popmama.com berikan penjelasan lebih lanjut mengenai disfungsi ereksi yang bisa dialami oleh pria muda.
Editors' Pick
1. Gejala disfungsi ereksi
Dalam kondisi semacam ini, sering dianjurkan untuk memulai penanganan dengan mengatasi masalah yang mendasarinya.
Sebab, hal ini dapat membantu agar terhindar dari masalah yang berpotensi besar untuk berkembang. Disfungsi ereksi adalah kelainan yang berkembang karena satu atau lebih penyebab di belakangnya. Salah satu faktor signifikan yang berkontribusi terhadap masalah ini adalah usia.
Lalu, kita pun bisa melihat kecenderungan meningkatnya prevalensi disfungsi ereksi setelah mengamati garis keturunan.
Saat memasuki fase andropause, defisiensi hormon testosteron yang beredar di dalam tubuh pun terpengaruh. Hal ini amat lekat terkait dengan faktor usia.
Andropause adalah kondisi pria usia tengah baya yang mempunyai gejala-gejala dan keluhan yang mirip dengan menopause pada perempuan.
Lantas, orang biasanya akan berpikir bahwa kondisi disfungsi ereksi terkait dengan andropause tersebut. Namun, pada kenyataannya, hanya sejumlah kecil kasus disfungsi ereksi yang disebabkan oleh kekurangan testosteron. Dalam kebanyakan kasus, kelainan ini disebabkan oleh masalah medis lain.
2. Penyebab disfungsi ereksi
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases mengatakan, banyak penyakit yang mendasar dapat menyebabkan gejala disfungsi ereksi. Antara lain, penyakit yang memengaruhi pembuluh darah dan jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, multiple sclerosis, penyakit ginjal, dan penyakit peyronie.
- Peyronie
Penyakit peyronie adalah pengembangan jaringan parut fibrosa di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung, dan membuat ereksi sangat menyakitkan.
- Prostat
Jika penis, prostat, panggul, sumsum tulang belakang, atau pun kandung kemih bermasalah, maka mungkin juga berkontribusi terhadap disfungsi ereksi.
Belum lagi, cedera yang disebabkan oleh pengobatan yang diberikan untuk mengatasi kanker prostat. Hal ini pun mampu memengaruhi fungsi ereksi.
- Gaya hidup
Faktor gaya hidup tertentu juga memegang peranan penting. Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, serta penggunaan produk tembakau, kerap dikaitkan dengan gangguan ini. Juga, tak bisa dilupakan, penyakit jiwa, seperti depresi, dapat mempengaruhi fungsi ereksi pria.
Sebab sebenarnya problem disfungsi ereksi memang berawal dari dalam otak.
3. Tidak selalu ereksi keras adalah hal lumrah
Ketika seorang pria menyadari bahwa ia tidak dapat mencapai ereksi saat menerima rangsangan seksual, hal itu akan terasa memalukan dan mempengaruhi harga diri. Sayangnya, umumnya kecenderungan yang terjadi adalah muncul rasa panik, dan pria langsung memikirkan hal yang terburuk.
Padahal, tidak bisa mencapai ereksi yang keras, atau tak bisa mempertahankan ereksi, dalam waktu yang tidak setiap saat, terhitung relatif normal.
Nah, bila masalah terus berlanjut, maka itu kondisi itu barulah harus dianggap sebagai peringatan untuk pemeriksaan.
Jadi, jika seseorang tidak mampu mencapai ereksi atau mempertahankannya, atau tidak dapat mengalami ereksi hingga sulit melakukan hubungan intim, untuk waktu yang lama, barulah kondisi itu memerlukan atensi.
Sebaliknya, jika pria mengalami gejala ini hanya sekali sebulan atau sesekali dalam beberapa bulan, mungkin kondisi itu hanya karena hari-hari yang penuh tekanan. Meski begitu, pemeriksaan umum ke dokter tetap merupakan langkah yang tak salah.
Baca juga:
Ini Dia 3 Jenis Ereksi yang Biasa Dialami Pria
7 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari
Waspada! Permen Coklat Bisa Bikin Ereksi Beredar Bebas di Online Shop