Memiliki Siklus Haid 35 Hari, Apakah Bisa Punya Anak?
Ini yang kadang sering ditanyakan oleh para perempuan yang sedang dalam masa program kehamilan
15 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Haid atau menstruasi adalah siklus alamiah yang dialami oleh perempuan berusia subur sampai dengan mengalami menopause. Pentingnya melacak siklus menstruasi mulai dari kapan menstruasi terakhir hingga berlangsung berapa lama itu menandakan normal atau tidaknya siklus menstruasi yang tentunya akan berkaitan dengan kehamilan.
Misalnya, siklus haid 35 hari, apakah ini normal?
Apakah dengan kondisi ini kamu bisa punya anak? Berikut Popmama.com berikan penjelasan mengenai siklus haid 35 hari.
1. Apa itu siklus haid?
Siklus haid atau menstruasi adalah seri bulanan perubahan tubuh perempuan berjalan dalam persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Salah satu ovarium akan melepaskan telur setiap bulannya, proses ini disebut dengan ovulasi.
Di saat yang bersamaan, perubahan hormon mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim gudang melalui vagina. Inilah periode menstruasi.
Editors' Pick
2. Bagaimana siklus haid yang normal?
Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama satu periode ke hari pertama berikutnya itu tidak semua perempuan sama. Lalu, apakah siklus haid 35 hari termasuk normal?
Jawabannya, iya.
Normalnya siklus haid berkisar antara 21-35 hari dan berlangsung selama 3-7 hari. Jika kurang atau lebih dari tenggat waktu tersebut, maka kondisi cenderung tidak normal, secara medis kondisi ini disebut sebagai oligomenore.
Oligomenore ini disebabkan oleh kondisi psikologis seperti stres dan terlalu lelah. Bisa juga karena nutrisi yang buruk, terlalu kurus, diet keras, terlalu gemuk (obesitas), anemia berat, gangguan hormon tiroid, atau yang lebih parahnya lagi adanya gangguan pada organ reproduksi.
Baca juga:
3. Apa hubungan haid dengan hamil?
Haid dianggap sebagai pertanda paling nyata untuk menunjukkan, apakah sistem reproduksi masih berfungsi normal atau tidak.
Hormon progesteron akan menenun lapisan di dinding rahim sebagai tempat menempelnya embrio setelah ovulasi terjadi.
Apabila pembuahan berhasil terjadi, maka embrio akan menanamkan dirinya di endometrium, biasanya sekitar 7-10 hari setelah ovulasi dan akan memicu hormon lainnya untuk menyiapkan tubuh menyambut kehamilan.
Tetapi jika tidak ada pembuahan yang terjadi, maka kadar progesteron akan menurun drastis sehingga endometrium akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah haid.
4. Apakah siklus haid 35 hari bisa punya anak?
Merupakan kabar baik untuk perempuan dengan siklus haid yang normal dan teratur, karena ovulasi diperlukan supaya bisa hamil. Jika siklus haidnya teratur, maka ovulasinya juga demikian. Ini menandakan bahwa siklus haid 35 hari tentu bisa punya anak.
Lantas, bagaimana dengan siklus haid yang tidak teratur?
Apakah bisa hamil?
Tentu saja bisa. Pada dasarnya ovulasi teratur diperlukan untuk bisa hamil, namun perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur tetap bisa hamil.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, siklus haid yang tidak teratur saja masih bisa hamil, apalagi dengan siklus haid 35 hari. Kamu masih bisa punya anak kok.
Hitung masa ovulasi kamu dengan Popmama Tools: Ovulation Calculator