4 Cara Menghitung Periode Masa Subur jika Siklus Haid Tidak Teratur
Selain cara manual, Mama juga bisa menggunakan alat prediksi ovulasi
14 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siklus haid sangat berkaitan dengan masa subur seorang wanita. Dengan mengetahui masa subur, Mama bisa merencanakan kehamilan dengan baik. Namun, sebagian wanita mengalami siklus haid yang tidak teratur sehingga merasa kesulitan memprediksi masa suburnya.
Lalu, bagaimana cara menghitung masa subur haid tidak teratur?
Seperti Apa Siklus Haid yang Dikategorikan Tidak Teratur?
Siklus haid yang tidak teratur didefinisikan sebagai siklus haid yang berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 36 hari. Siklus haid mama dianggap tidak teratur jika bervariasi secara signifikan dari bulan ke bulan. Contohnya jika di satu bulan siklus haid mama 23 hari dan bulan berikutnya 35 hari, maka dianggap tidak teratur.
Penelitian menemukan bahwa siklus haid yang bervariasi lah yang meningkatkan potensi ketidaksuburan, ketimbang satu siklus yang terjadi secara konsisten. Dalam artian, apabila siklus haid mama lebih pendek atau lebih panjang daripada rentangan normal, tetapi secara konsisten terus terjadi setiap bulannya, lebih kecil kemungkinan Mama mengalami ketidaksuburan.
Lalu, bagaimana caranya menghitung masa subur jika siklus haid tidak teratur? Dilansir dari Apollo Fertility, berikut Popmama.com rangkum cara menghitung periode masa subur jika siklus haid tidak teratur:
Editors' Pick
1. Memetakan siklus menstruasi
Dengan mencatat jadwal menstruasi dari bulan ke bulan, Mama akan memiliki grafik sehingga bisa melihat pola siklus menstruasi yang dialami. Dengan memetakan siklus menstruasi yang tidak teratur, Mama punya catatan rinci yang dapat berguna selama perawatan infertilitas atau saat berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai masalah yang dialami.
2. Memeriksa lendir serviks
Salah satu strategi terbaik melacak jendela ovulasi adalah memeriksa lendir serviks yang terus berubah-ubah selama periode bulan tersebut. Identifikasi terbaik adalah memeriksa lendir kering yang biasanya terdapat pada hari-hari awal menstruasi.
Saat mendekati periode ovulasi, maka lendir serviks semakin banyak. Selama masa subur ini, cairan lendir cenderung licin dan bisa melar, menyerupai konsistensi putih telur.
3. Mengukur suhu tubuh
Permulaan periode ovulasi diperkirakan dapat mengubah suhu basal tubuh. Perubahan suhu ini terjadi cukup signifikan. Apabila suhu tubuh meningkat, itu artinya ovulasi sedang dimulai yang menandakan periode masa subur. Oleh karenanya, dianjurkan untuk selalu memantau perubahan suhu tubuh.
4. Menggunakan alat prediksi ovulasi
Sementara ketiga hal di atas dilakukan secara manual, saat ini di pasaran banyak beredar alat prediksi ovulasi yang bisa lebih detil melihat kapankah siklus ovulasi mama dimulai. Alat prediksi ovulasi ini menggunakan konsep mengukur hormon Luteinizing atau LH yang terkandung dalam air seni, satu atau dua hari sebelum waktunya ovulasi.
Alat prediksi ovulasi ini mendeteksi lonjakan substansial dalam kadar LH dan mengidentifikasi bahwa ovulasi sudah dekat. Alat ini juga dapat digunakan untuk memantau kemungkinan kesuburan ketika pemeriksaan rinci dilakukan oleh dokter kandungan.
Ovulasi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, merupakan kondisi fisik yang sangat penting untuk keberhasilan pembuahan. Karena itulah, cara-cara di atas dapat digunakan untuk menghitung periode masa subur jika siklus haid tidak teratur, sehingga membuka peluang lebih besar untuk terjadinya kehamilan.
Semoga informasi mengenai cara menghitung masa subur haid tidak teratur ini membantu ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Tanda Ovulasi yang Seringkali Tidak Disadari
- Waspada! Ini 7 Tanda Anovulasi Beserta Penyebabnya
- 9 Fakta Menarik Tentang Ovulasi yang Perlu Kamu Ketahui