Mengapa Penting Menjalani Tes Antibodi Saat Pra-Kehamilan?
Jangan disepelekan, karena dampaknya bisa fatal pada bayi bila tak ketahuan di awal
31 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Kamu merencanakan kehamilan, satu hal yang tak boleh terlupakan adalah menjalani tes pra-kehamilan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan tubuh kamu siap dalam kondisi benar-benar prima ketika nanti akhirnya pembuahan terjadi. Tanpa tes pra-kehamilan, dikhawatirkan ada faktor kesehatan yang dapat berpengaruh ketika hamil sampai anak lahir, misalnya penyakit genetik.
Salah satu bagian dari tes pra-kehamilan adalah tes antibodi. Mengapa tes antibodi ini penting dilakukan? Bagaimana prosedurnya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi tes antibodi, dilansir dari WebMD:
1. Apa itu tes antibodi?
Tes antibodi merupakan bagian dari rangkaian tes pra-kehamilan yang wajib dilakukan. Tes ini nantinya akan melihat kondisi antibodi tertentu dalam darah. Antibodi adalah protein khusus yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh manusia.
Kamu mungkin memiliki antibodi khusus ini jika pernah melahirkan sebelumnya atau pernah mendapatkan transfusi darah. Ada juga kemungkinan tubuh bisa memproduksinya ketika golongan darah bayi kamu berbeda.
Beberapa jenis antibodi dapat ditularkan dari sang Ibu ke aliran darah sang Bayi. Jika ini terjadi, maka bisa membahayakan.
Tes antibodi memungkinkan dokter mengetahui apabila terjadi keabnormalan pada antibodi kamu, sehingga dapat mengambil langkah preventif melindungi janin yang akan atau sedang bertumbuh.
Editors' Pick
2. Mengapa tes antibodi ini penting dilakukan?
Sistem imun tubuh memproduksi antibodi untuk memerangi sesuatu yang tampak berbahaya bagi tubuh. Antibodi sendiri sifatnya baik karena mereka berperang melawan kuman yang dapat menyebabkan seseorang sakit. Ketika Kamu hamil, sistem imun lah yang mengambil tugas melindungi bayi kamu.
Tetapi, kebaikan antibodi ini jadi masalah apabila sel darah merah kamu berbeda dari bayi dalam kandungan.
Salah satu hal yang membahayakan apabila rhesus ibu dan bayi berbeda. Di dunia ini kita mengenal ada dua jenis tipe darah, yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Rhesus positif artinya seseorang memiliki protein rhesus dalam sel darah merahnya. Sementara orang yang darahnya rhesus negatif, tidak memiliki protein tersebut sehingga tubuhnya membuat antibodi untuk menyerang protein sel darah rhesus positif yang masuk ke dalam tubuh.
Sebaliknya, apabila darah kamu terdeteksi rhesus negatif dan bayi rhesusnya positif, darah kamu mungkin memiliki antibodi yang menyebar ke seluruh jaringan darah bayi, menyerangnya dan menghancurkan sel darah merah bayi. Jika ini terjadi, maka bayi bisa menderita anemia parah yang bisa berakibat fatal.
3. Bagaimana prosedur pengambilan tes antibodi?
Sebaiknya, Kamu mendapatkan tes golongan darah sebelum atau di awal kehamilan. Jika ditemukan rhesus darah kamu negatif, Kamu harus menjalani tes antibodi selama tiga bulan pertama kehamilan. Apabila rhesus darah kamu positif, dokter biasanya tetap menyarankan menjalani tes antibodi di trimester pertama kehamilan.
Prosedur pengambilan tes antibodi sama dengan pengambilan tes darah pada umumnya. Darah diambil dari pembuluh darah di sekitar tangan atau lengan. Kemudian sampel darah dikirim ke laboratorium untukk dilakukan tes Coombs yang bertujuan mengecek antibodi dalam sel darah merah.
4. Membaca hasil tes antibodi
Jika hasil tes menunjukkan hasil negatif dan rhesus darah kamu positif, itu artinya darah kamu tidak memiliki antibodi berbahaya. Kamu bisa dengan aman mengandung bayi yang memiliki rhesus darah positif atau pun negatif.
Jika hasilnya negatif tetapi rhesus darah kamu negatif, ada kemungkinan rhesus darah bayi adalah positif (karena faktor dari sang Ayah). Untuk hasil yang kedua ini, kamu perlu mengambil tes lanjutan pada usia kehamilan 28 minggu. Apabila hasilnya negatif lagi, dokter mungkin akan memberikan obat yang disebut Rho(D) immune globulin (RhoGAM, RhIG, WinRho) untuk menghentikan sistem imun memproduksi antibodi rhesus.
Apabila tes menunjukkan hasil positif, berarti Kamu sudah memiliki antibodi dalam darah. Apabila antibodi tersebut rhesus positif, obat di atas tidak akan membantu. Tetapi dokter akan mengawasi kondisi kamu dan bayi lebih intensif lagi.
Jika masalah baru terlihat ketika kehamilan sudah cukup besar, bayi kamu mungkin harus dilahirkan lebih awal untuk mendapatkan transfusi darah melalui tali pusat.
Melihat betapa pentingnya mengetahui kondisi darah ini, maka jangan sampai melewatkan tes antibodi ini ya.
Semoga informasi ini membantu!
Baca Juga:
- Wajib Tahu: Penyebab dan Pencegahan Infeksi Darah pada Bayi
- Eritroblastosis Fetalis, Kelainan Darah Bayi yang Wajib Diwaspadai
- Anemia pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya