Mengelola berat badan agar senantiasa ideal bukan menyoal penampilan semata. Lebih daripada itu, menjaga berat badan agar ideal dan sehat diperlukan untuk mereka yang sedang berusaha untuk hamil.
Berat badan yang kurang maupun berlebihan berdampak besar terhadap peluang kehamilan. Ini dikarenakan kedua hal tersebut memengaruhi hormon dan faktor-faktor lainnya.
Oleh karena itu, penting mengelola berat badan yang sehat dengan memerhatikan indeks massa tubuh (IMT) untuk kamu yang berencana hamil. Berikut Popmama.com merangkum informasi mengenai pengaruh berat badan terhadap kesuburan dilansir dari Very Well Family:
Dampak Kelebihan Berat Badan terhadap Kesuburan
Freepik/Rawpixel-com
Sel lemak menyimpan dan menghasilkan hormon seks manusia, seperti estrogen dan testosteron. Apabila seseorang memiliki sel lemak berlebih, maka itu artinya tubuhnya mengalami kelebihan penyimpanan hormon.
Hormon seks yang dihasilkan tubuh juga bergantung pada sejumlah faktor, termasuk apakah seseorang kekurangan atau kelebihan berat badan. Pada perempuan muda yang kelebihan berat badan, mereka biasanya mengalami pubertas lebih dahulu ketimbang yang lebih kurus. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara sel-sel dan produksi hormon estrogen.
Editors' Pick
Dampak Berat Badan Kurang terhadap Kesuburan
Freepik/diana.grytsku
Perempuan yang berat badannya di bawah IMT normal, tidak memiliki tingkat sel lemak yang sehat jika dilihat dari sudut pandang reproduksi. Dampaknya, sel lemak dalam tubuhnya menghasilkan hidroksiestrone yang bersifat anti-estrogen. Inilah yang menyebabkan sistem reproduksi mati.
Biasanya, mereka yang bermasalah dengan berat badan kurang, tidak mendapatkan menstruasi. Bahkan jika menstruasi itu terjadi, siklusnya tidak teratur atau mungkin tidak berovulasi.
Pengaruh Hormon terhadap Sistem Reproduksi
Freepik/gballgiggsphoto
Sistem reproduksi perempuan bekerja berdasarkan umpan balik. Artinya, ketika hormon mencapai tingkat tertentu, hormon yang lain akan menyesuaikan diri.
Pada perempuan yang obesitas, kadar estrogen berlebih menyebabkan sistem reproduksi mati. Ketika kadarnya tidak cukup tinggi, maka menstruasi pun tidak terjadi. Begitu pula sebaliknya pada mereka yang kekurangan berat badan, kadar estrogennya terganggu dan menstruasi pun terhenti.
Kondisi ini dapat berdampak negatif terhadap kesuburan.
Memahami Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kesuburan
Freepik/spukkato
Secara umum, Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal berkisar antara angka 18,5 hingga 24,9. Untuk populasi Asia, IMT yang normal adalah 18,5 hingga 22,9. Artinya, untuk orang Asia, IMT lebih dari 22,9 sudah dikategorikan kelebihan berat badan.
Dalam sebuah studi, setiap unit IMT di atas 29, membuat peluang hamil turun empat persen. Perempuan yang sangat gemuk dan cenderung obesitas, hanya memiliki kesempatan 23 sampai 43 persen lebih sedikit kesempatan untuk hamil dibandingkan perempuan yang IMT-nya di bawah itu.
Hubungan Berat Badan dan Kesuburan Laki-Laki
Freepik/drobotdean
Menyoal kesuburan bukan hanya menjadi tanggungjawab perempuan saja. Para suami pun harus memerhatikan soal berat badan ini. Bagi laki-laki yang mengalami kelebihan berat badan, jumlah sel spermanya lebih rendah 9,52 persen, dan laki-laki yang mengalami obesitas hampir tiga kali lipat lebih rendah jumlah sel spermanya ketimbang yang normal.
Selain jumlah sel sperma yang kurang, laki-laki yang kelebihan berat badan juga memiliki kualitas motilitas sel sperma yang kurang baik.
IMT memang sangat penting untuk diperhatikan. Tetapi, IMT bukan satu-satunya faktor dalam keberhasilan kehamilan. IMT juga bukan satu-satunya cara untuk mengukur seberapa banyak lemak dalam tubuh kita. Dengan berat badan yang sama, usia yang berbeda, IMT yang sama, jumlah lemak dan massa otot tubuh masing-masing orang berbeda-beda. Konsultasikan ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi kesehatan kamu dan pasangan.
Itulah informasi mengenai pengaruh berat badan terhadap kesuburan.