Perdarahan di Tengah Masa Ovulasi, Apa Artinya?
Belum waktunya menstruasi, tapi kok sudah muncul bercak darah?
3 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh perempuan memang sangatlah unik dan cukup rumit. Terutama jika menyangkut urusan reproduksi.
Ada beberapa kasus di mana perdarahan muncul di luar siklus menstruasi. Biasanya hal ini diprediksi sebagai perdarahan implantasi, yang merupakan salah satu indikator pertama kehamilan. Tetapi jika perdarahan muncul di tengah siklus ovulasi, apa ya artinya?
Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbinya, dilansir dari Firstcry:
Mengenal Perdarahan Tengah Siklus Ovulasi
Perdarahan pada pertengahan siklus ovulasi biasanya terjadi ketika menstruasi tidak jatuh pada waktunya, misalnya seminggu setelah mama mendapatkan menstruasi. Hal ini bisa terjadi karena ovulasi itu sendiri, atau pun adanya kelainan. Misalnya kelainan pada leher rahim, endometriosis, dan lain-lain.
Banyak orang menganggap bahwa perdarahan di pertengahan siklus adalah tanda kehamilan. Bercak ovulasi adalah tanda kesuburan yang baik, tetapi bukan selalu berarti kehamilan.
Editors' Pick
Seperti Apa Wujud Perdarahan Tersebut?
Ketika mendapati bercak darah di celana dalam, apalagi di luar masa menstruasi, hal ini mungkin menimbulkan kepanikan sekaligus rasa penasaran. Perdarahan ovulasi biasanya berwarna merah muda atau merah kecoklatan. Aliran darahnya ringan, disertai dengan lendir serviks, dan kram perut ringan. Umumnya perdarahan ini berlangsung selama satu atau dua hari saja.
Penyebab Perdarahan selama Ovulasi
Sebetulnya tidak ada yang dapat menentukan penyebab pasti perdarahan selama ovulasi. Tetapi, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:
- Ketika tingkat estrogen menurun selama ovulasi, ketebalan lapisan rahim berkurang dan mulai melepaskan jaringan. Ini bisa menjadi asal mula pendarahan selama ovulasi
- Ketika sel telur dilepaskan, folikel matang keluar dari ovarium. Folikel ini dapat pecah sehingga menyebabkan pendarahan
- Perubahan hormon yang cepat juga dapat menyebabkan bercak ovulasi
- Penyebab lain, termasuk mencoba kontrasepsi baru, kekeringan vagina, cedera vagina, kadar tiroid rendah, PCOS, PMS, kista ovarium, fibroid rahim, polip, kehamilan ektopik, dan bahkan kanker
Perbedaan Perdarahan Tengah Ovulasi dengan Perdarahan Implantasi
Ada beberapa perbedaan utama antara ovulasi dan pendarahan implantasi:
- Perdarahan pertengahan siklus atau ovulasi ditandai dengan bercak ringan dan dapat terjadi jika sel telur pecah di ovarium, atau jikaada perubahan tingkat estrogen yang menyebabkan lapisan rahim luruh. Pendarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang dibuahi menanamkan dirinya di lapisan rahim
- Pendarahan ovulasi adalah tanda kesuburan. Pendarahan implantasi merupakan tanda awal kehamilan
- Pendarahan ovulasi terjadi 15 hari sebelum menstruasi
- Pendarahan implantasi terjadi 1 – 2 hari sebelum tanggal dimulainya masa menstruasi
Apakah Perdarahan Tengah Ovulasi Berbahaya?
Jika mama menghadapi pendarahan dan rasa sakit yang parah di tengah masa ovulasi, hal ini bisa menjadi pertanda adanya komplikasi serius. Apabila mama mengalaminya lebih dari satu siklus perdarahan, kemungkinan mama tidak berovulasi sama sekali.
Kondisi seperti polip di rahim, endometriosis, dan serviks yang terganggu, mungkin menjadi alasan di balik perdarahan yang dialami. Mama perlu menghubungi dokter segera untuk melakukan USG dan histeroskopi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Baca juga:
- Aturan Makan bagi Penderita Endometriosis, agar Tidak Semakin Parah
- Bagaimana Endometriosis Bisa Menyebabkan Infertilitas pada Perempuan?
- Ada Perdarahan Abnormal, Cek Kondisi Rahim dengan Histeroskopi