Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Namun kita tidak bisa tahu seperti apa Tuhan merencanakan kehidupan sehingga setelah lama menanti, si Kecil tak kunjung datang.
Banyak orang mengatakan, selepas usia 35 tahun, perempuan cenderung lebih sulit memiliki momongan. Memang, usia adalah salah satu faktor kunci kesuksesan pembuahan karena terkait dengan kualitas kesuburan.
Tetapi, sebetulnya bagaimana sih peluang hamil selepas usia 35 tahun dan berapa batas usia perempuan tidak bisa hamil?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari WebMD:
Siklus Kesuburan Perempuan Berdasarkan Usia
Pexels/Anastasiya Gepp
Kesuburan perempuan berada pada puncaknya di usia 20-an. Jika dirata-rata, pembuahan berpeluang berhasil sekitar 25 orang dari 100 orang perempuan per bulannya. Tetapi, menginjak usia 30-an, kesuburan mulai menurun dan terus menurun hingga menopause tiba.
Di usia 45 tahun, the American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan peluang kehamilan masihlah ada, tetapi sangat jarang terjadi.
Editors' Pick
Risiko Keguguran dan Kehamilan Berisiko Tinggi
Freepik/wavebreakmedia-micro
Di usia 40-an, rata-rata perempuan yang sehat hanya memiliki lima persen peluang untuk bisa hamil per siklusnya. Selain itu, kehamilan di atas usia 35 tahun termasuk kehamilan berisiko tinggi. Salah satu risikonya adalah keguguran. Kehamilan di usia 40-an memiliki risiko 40 persen kehilangan sang Janin. Angka ini 15 persen lebih tinggi ketimbang risiko kehamilan di usia 20-an.
Penyebab Menurunnya Kesuburan Perempuan
Freepik/freepik
Semakin bertambah usia kita, begitu pula usia telur kita. Jumlah telur yang dimiliki perempuan ketika ia lahir adalah sekitar satu juta. Saat memasuki usia puber, perempuan memiliki 300.000 telur dalam tubuhnya. Di usia 37 tahun, perempuan hanya memiliki 25.000 telur saja, atau hanya 2,5 persen dari jumlah awal.
Semakin berkurang jumlah telur, semakin rendah peluang seorang perempuan mengalami pembuahan. Bahkan jika pembuahan itu akhirnya terjadi, telur yang lebih tua mungkin memiliki kromosom abnormal. Kondisi ini meningkatkan peluang keguguran. Selain itu, perempuan di atas usia 35 tahun cenderung memiliki masalah seperti endometriosis dan fibroid uterus yang membuatnya lebih sulit untuk hamil.
Bukan Hanya Kesuburan Perempuan, tapi Laki-Laki juga
Freepik/pressfoto
Bukan hanya dari sisi perempuan saja. Sisi laki-laki pun turut berpengaruh. Kualitas sperma akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.
Seiring bertambahnya usia seorang laki-laki, sperma mereka cenderung berenang lebih lambat. Secara morfologi pun, sperma mulai berubah dan kehilangan bentuknya. Hal ini menyulitkan sperma untuk berenang gesit menembus sampai ke telur.
Bedanya, kualitas sperma baru akan menurun drastis ketika memasuki usia 60-an.
Ingin Hamil walau Usia Sudah di Atas 35 Tahun, Bagaimana Caranya?
Pixabay/drkontogianniivf
Apabila Mama berusia di atas 35 tahun dan masih ingin mengusahakan agar bisa hamil, ketahuilah bahwa usaha mama mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan restu dari semesta. Meskipun begitu, bukan tidak mungkin terjadi.
Dokter kandungan dapat menganjurkan perawatan kesuburan jika Mama sudah mencoba untuk pembuahan alami tetapi tidak berhasil selama lebih dari setahun. Rentang waktu toleransi tersebut lebih pendek menjadi enam bulan jika Mama berusia 35 tahun ke atas dan jika memiliki masalah medis yang dapat mengurangi peluang mama untuk hamil.
Dokter kandungan mungkin akan menyarankan:
Mengonsumsi obat yang merangsang produksi telur.
Melakukan In Vitro Fertilization (IVF).
Jika saat ini Mama berusia di bawah 30 tahun dan ingin memiliki anak suatu hari nanti tetapi belum siap saat ini, salah satu pilihan yang bisa dilakukan adalah membekukan sel telur yang telah dibuahi untuk IVF nanti. Embrio akan berkualitas tinggi ketika sel telur diambil pada saat Mama berada dalam usia subur.
Konsultasikan kondisi kesehatan mama dan papa pada dokter kandungan dan ceritakan rencana yang ingin dilakukan. Dokter lah yang dapat memberikan pandangan mengenai batas usia perempuan tidak bisa hamil, serta potensi dan risiko yang mungkin terjadi dengan kehamilan di atas usia 35 tahun.