Apakah Perempuan yang Alergi Sperma Bisa Hamil?
Alergi sperma adalah alergi atau reaksi sistem imun terhadap protein yang ditemukan dalam sperma
29 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi sperma atau hipersensivitas plasma mani adalah alergi atau reaksi sistem imun terhadap protein yang ditemukan dalam sperma.
Alergi sperma atau yang dikenal sebagai alergi semen ini dapat terjadi kapan saja. Bagi beberapa orang, reaksi alergi pada sperma ini ditunjukkan saat pertama kali berhubungan seks. Namun, hal ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba. Alergi sperma juga bisa muncul setelah tidak berhubungan seks dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti misalnya setelah melahirkan.
Lalu, apakah perempuan yang alergi sperma bisa hamil? Di bawah ini Popmama.com telah rangkum informasinya dari berbagai sumber untuk kamu. Yuk, kita simak!
Apa yang Menyebabkan Seseorang Alergi terhadap Sperma?
Umumnya, penyebab alergi sperma ini disebabkan karena reaksi sistem imun atau alergi pada protein yang terkadung di dalam sperma. Penyebab lain dari alergi ini di antaranya adalah adanya perubahan hormon yang terjadi pada tubuh dan adanya riwayat keluarga yang juga mengalami alergi sperma.
Editors' Pick
Apa saja Gejala yang Ditunjukkan?
Berbagai gejala yang dapat timbul akibat alergi pada sperma di antaranya :
- Terdapat sensasi terbakar, gatal atau bengkak pada bagian tubuh atau kulit yang bersentuhan dengan sperma
- Gatal-gatal di seluruh tubuh dan bagian tubuh atau kulit yang terkena sperma dapat berubah menjadi kemerahan
- Kesulitan untuk bernapas
- Anafilaksis (reaksi yang dapat mengancam jiwa yang ditandai dengan pembengkakan, mual, muntah, kesulitan bernapas)
- Pada kasus yang parah, seseorang dapat alami syok
Reaksi alergi terhadap sperma ini bisa langsung terjadi dan bagi sebagian orang biasanya reaksi alergi ini akan mulai terlihat dalam waktu 30 menit setelah terkena sperma. Selain itu, gejala alergi sperma ini dapat hilang dalam beberapa jam, meskipun terkadang bertahan selama beberapa hari.
Apakah Alergi Sperma pada Seseorang Bisa Hilang?
Seperti jenis alergi lainnya, alergi sperma ini memiliki kemungkinan yang kecil untuk dapat hilang dengan sendirinya. Namun, perawatan yang teratur akan dapat secara signifikan mengurangi sensitivitas seseorang pada sperma dan memungkinkan untuk bisa melakukan hubungan seks tanpa memicu gejala meski tanpa menggunakan kondom.
Tak hanya itu, seseorang harus sering berhubungan seks dan teratur agar tubuh dapat mempertahankan kemampuannya untuk mentolerir sperma pasangan.
Apakah Perempuan yang Alergi Sperma Bisa Hamil?
Alergi sperma dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan akan mempersulit perempuan untuk hamil dengan cara tradisional.
Jika seseorang kesulitan untuk memilliki anak karena memiliki alergi terhadap sperma, salah satu pilihan yang dapat dicoba adalah dengan melalui proses inseminasi intrauterin atau fertilisasi invitro menggunakan pencucian sperma.
Dalam prosedur ini, sperma dipisahkan dari cairan mani, sehingga sperma itu sendiri tidak mengandung protein penyebab alergi dan tidak akan memicu reaksi.
Apakah Ada Perawatan untuk Kurangi Alergi Sperma?
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi alergi sperma pada seseorang, di antaranya:
- Hindari kontak langsung dengan sperma
Cara pasti untuk bisa mengurangi alergi sperma adalah menghindari kontak dengan sperma.
- Lakukan prosedur desensitisasi terhadap sperma pasangan
Selain itu, cobalah untuk mengurangi alergi pada sperma adalah dengan menjalani tantangan bertingkat intravaginal. Prosedur ini melibatkan ahli alergi yang memasukkan air mani atau sperma pasangan kamu yang diencerkan ke dalam vagina secara berkala. Secara bertahap ahli alergi ini akan meningkatkan proporsi air mani sampai kamu dapat mentolerir sperma yang tidak diencerkan tanpa reaksi.
- Minum antihistamin sebelum berhubungan seks
Antihistamin oral dapat mencegah gejala timbul saat kontak dengan sperma. Namun, antihistamin bagi beberapa orang dapat memiliki efek negatif pada ovulasi dan mempersulit embrio untuk ditanamkan. Jadi antihistamin ini bukanlah pilihan yang tepat bagi pasangan yang mencoba untuk hamil.
Untuk menemukan cara yang tepat, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter dapat membantu kamu mengetahui pilihan pengobatan dan perawatan terbaik berdasarkan tingkat keparahan dan gejala yang ditunjukan.
Jadi, perempuan yang alergi sperma bisa hamil ya. Segera lakukan perawatan dan pengobatan agar alergi sperma yang kamu alami tidak semakin parah.
Baca juga:
- Ketahui 5 Fakta Mengenai Sperma sebelum Memulai Program Kehamilan
- Benarkah Minum Sperma Bisa Meningkatkan Peluang Kehamilan?
- Apa yang Harus Dilakukan jika Hasil Analisis Sperma Tidak Normal?