IVF untuk Program Hamil: Prosedur, Risiko, dan Peluang Kehamilan
Program hamil IVF ini memiliki prosedur yang panjang, lho!
25 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IVF (in vitro fertilization) atau yang dikenal dengan istilah bayi tabung ini merupakan salah satu metode program hamil yang cukup populer. Metode ini bisa membantu pasangan yang sulit hamil untuk mendapatkan momongan.
Banyak artis dan masyarakat yang telah membagikan pengalamnya melakukan program hamil melalui program bayi tabung dengan berhasil.
Perlu diketahui bahwa program IVF ini tidak semudah yang dibayangkan, lho! Program ini terdiri dari beberapa prosedur dan juga tidak lepas dari yang namanya risiko.
Untuk lebih lanjutnya, berikutPopmama.comtelah rangkum informasi mengenai prosedur, risiko, dan peluang kehamilan dari program kehamilan IVF. Yuk, kita simak sama-sama!
Apa itu IVF?
IVF (in vitro fertilization) atau yang dikenal dengan istilah bayi tabung merupakan program kehamilan dengan menggunakan metode pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, yaitu pada wadah kaca atau tabung di laboratorium.
Metode ini dianggap salah satu cara yang cukup berhasil untuk pasangan yang sulit hamil dan memiliki anak karena masalah kesuburan.
Menurut Society of Assisted Reproductive Technology (SART), antara tahun 1987 dan 2015, sekitar satu juta bayi telah lahir melalui proses IVF di Amerika Serikat, sedangkan secara global, lebih dari delapan juta bayi telah lahir melalui teknologi ini sejak 1978.
Editors' Pick
Prosedur IVF
Prosedur IVF terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
- Induksi ovulasi
Langkah pertama dalam prosedur IVF adalah induksi ovulasi atau yang juga dikenal sebagai stimulasi ovarium. Pada langkah ini, obat kesuburan akan diberikan kepada perempuan untuk merangsang pembentukan sel telur.
Obat-obatan yang diberikan tersebut seperti Letrozole dan Clomiphene Citrate diberikan secara oral sementara beberapa obat diberikan melalui suntikan.
Setelah itu, sampel darah diambil dan dilakukan pemindaian ultrasound untuk memantau perkembangan folikel ovarium agar dokter bisa menentukan waktu yang tepat untuk prosedur selanjutnya.
- Pengambilan sel telur
Langkah selanjutnya, yaitu dokter akan melakukan tindakan operasi kecil untuk mengambil sel telur dengan menggunakan alat probe ultrasound (jarum tipis) yang dimasukkan melalui vagina. Setelah sel telur berhasil diambil, sel telur lalu dipindahkan ke inkubator.
Tindakan operasi ini biasanya menyebabkan efek samping seperti kram ringan selama beberapa hari.
- Pengambilan sel sperma
Pada umumnya sel sperma pasangan yang akan digunakan pada proses IVF dapat diperoleh melalui masturbasi. Setelah sel sperma dikumpulkan, sperma dimasukkan dalam sebuah tempat dan dipilih sperma mana yang paling sehat.
- Fertilisasi atau inseminisasi
Proses selanjutnya adalah fertilisasi atau inseminisasi. Pada langkah ini sperma yang paling sehat dan sel telur terbaik akan digabungkan dan kemudian disimpan dalam ruangan.
Setelah akhirnya telur yang dibuahi membelah dan menjadi embrio, pihak laboratorium akan memantau perkembangannya secara teratur.
- Transfer embrio
Setelah embrio berkembang, kemudian embrio akan di tempatkan atau dimasukkan ke dalam rahim dengan bantuan kateter kecil.
Setelah sekitar sepuluh hari embrio berhasil dimasukkan ke dalam rahim, biasanya akan dilakukan tes USG untuk memeriksa apakah embrio telah berhasil ditanamkan dan berkembang.
Karena IVF adalah prosedur yang rumit dengan serangkaian langkah, beberapa perempuan mungkin mengalami efek samping tertentu seperti mual, muntah, kram, dan perdarahan ringan.