Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil?
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan ereksi dan mempertahankan ereksi untuk berhubungan seks
28 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Disfungsi ereksi atau impotensi merupakan masalah seksual yang umum terjadi pada laki-laki. Mengutip dari Mayo Clinic, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk ereksi dan mempertahankan ereksi dengan kuat untuk berhubungan seks.
Saat seseorang tidak dapat ereksi dan mempertahankan ereksi, maka penetrasi pun akan sulit dilakukan. Bagi laki-laki yang telah menikah dan ingin memiliki anak, disfungsi ereksi yang dialami ini tentu menjadi suatu kekhawatiran.
Apabila suami disfungsi ereksi, apakah istri bisa hamil? Pertanyaan tersebut pasti pernah terpikir bukan?
Nah, kali iniPopmama.com telah rangkum jawaban mengenai pertanyaan suami disfungsi ereksi, apakah istri bisa hamil? Yuk, disimak!
Penyebab Disfungsi Ereksi
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan seorang laki-laki mengalami disfungsi ereksi, yaitu fakor fisik dan faktor psikologis atau emosional.
Mengutip dari Healthline, berikut faktor fisik dan faktor psikologis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:
- Faktor fisik
Penyakit kardiovaskular, penyakit peyronie, penyakit parkinson, diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi, obesitas, ketidakseimbangan hormon, kolesterol tinggi, penyakit gingal, penggunaan obat tertentu, terlalu banyak konsumsi alkohol, sirosis hati, dan epilepsi.
- Faktor psikolgis atau emosional
Depresi, stres, masalah kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lainnya.
Untuk mengetahui apakah disfungsi ereksi yang dialami disebabkan oleh fakto fisik atau psikologis, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter.
Editors' Pick
Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil?
Apakah istri bisa hamil jika suami mengalami disfungsi ereksi? Jawabannya, bisa tetapi sulit.
Perlu diketahui bahwa disfungsi ereksi memiliki tingkatan atau jenis, yaitu sulit atau tidak bisa ereksi, penis kurang keras sehingga sulit penetrasi, dan penis cukup keras untuk bisa penetrasi tapi sebelum ejakulasi penis sudah tidak keras (ereksi tidak dapat dipertahankan).
Nah, penetrasi akan sulit untuk dilakukan apabila suami tidak bisa ereksi. Jika penis sulit masuk ke dalam vagina, sel sperma tentu tidak bisa membuahi sel telur dan kehamilan tidak akan terjadi.
Namun, jika penetrasi dapat dilakukan tapi sebelum ejakulasi penis sudah tidak keras, kehamilan bisa terjadi meskipun sulit. Jika suami tidak dapat mempertahankan ereksi, hubungan seks menjadi tidak maksimal.
Di lain itu, perlu diketahui juga bahwa laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi bukan berarti tidak bisa ejakulasi. Ia bisa saja memiliki kualitas dan jumlah sperma yang baik.