Apakah Boleh, Berhubungan Intim ketika Haid? Simak Faktanya!
Berhubungan Intim saat Haid: Apakah Aman? Ini Jawaban Ahli!
22 September 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan intim merupakan bagian penting dalam pernikahan. Namun, saat istri sedang menstruasi, beberapa pasangan menghadapi dilema apakah tetap boleh berhubungan atau tidak. Sejujurnya topik ini masih menjadi kontroversi di masyarakat.
Sebagian wanita merasa ragu atau takut berhubungan seks saat haid karena dianggap tidak biasa. Di sisi lain, ada pula yang tidak mempermasalahkannya. Lantas, bagaimana sebenarnya fakta medis dan pandangan agama mengenai hal ini?
Nah, kali ini Popmama.com berikan ringkasan fakta mengenai apakah boleh, berhubungan intim ketika haid? Simak faktanya!
Editors' Pick
Hukum Medis yang Menyatakan Hubungan Intim ketika Haid
Dari sudut pandang medis, hubungan intim saat haid diperbolehkan. Bahkan, aktivitas ini dapat memberikan beberapa manfaat seperti mengurangi kram perut, meredakan sakit kepala, dan berpotensi memperpendek durasi menstruasi. Namun, penting untuk diingat bahwa kehamilan tetap mungkin terjadi selama periode ini.
Untuk pengalaman yang lebih aman dan nyaman, pasangan disarankan mengikuti beberapa tips berikut, pilih hari dengan aliran darah yang lebih sedikit, gunakan posisi yang tepat, lakukan dengan intensitas yang lembut, dan selalu berkomunikasi terbuka dengan pasangan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pasangan dapat tetap menikmati keintiman selama masa haid.
Ada Juga, Hukum Secara Agama Islam
Berbeda dengan perspektif medis, agama Islam memiliki pandangan yang lebih ketat mengenai hubungan intim saat haid. Berdasarkan ajaran Islam, aktivitas ini dianggap haram atau dilarang. Larangan ini didasarkan pada Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 222, yang berbunyi;
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ - ٢٢٢
Artinya:
“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
Pada intinya ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan intim baru diperbolehkan kembali setelah istri telah suci dari haidnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kesucian dan kebersihan dalam hubungan suami-istri.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menurut hukum Islam, berhubungan intim saat haid adalah hal yang dilarang.