Bisakah Hamil Kembali setelah Mengalami Kehamilan Ektopik?
Pelajari faktor-faktor yang memengaruhi peluang hamil setelah kehamilan ektopik
5 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan ektopik menjadi kondisi yang dapat menimbulkan trauma dan kekhawatiran bagi bebearpa pasangan. Meski demikian, pengalaman ini tidak berarti menutup kesempatan untuk memiliki anak di masa depan. Setiap perempuan yang pernah mengalami kehamilan ektopik tentunya memiliki harapan besar untuk dapat hamil normal pada kesempatan berikutnya.
Meskipun risiko kehamilan ektopik berulang tetap ada, dukungan teknologi medis modern dan pengawasan dokter yang cermat membuka peluang besar untuk kehamilan normal. Tidak hanya itu saja, pemahaman mendalam tentang faktor penyebab dan langkah pencegahan dapat meminimalisir risiko sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim (ektopik), sehingga membantu mewujudkan kehamilan sehat.
Maka dari itu agar kamu terhindar dari kehamilan ektopik berikut penjelasan tentang bisakah hamil kembali setelah mengalami kehamilan ektopik? Yang sudah dirangkum oleh Popmama.com yang dilansir dari webmd.
Editors' Pick
Penyebab Mengalami Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik umumnya terjadi akibat kelainan struktur atau kerusakan tuba falopi yang menyebabkan penyempitan saluran. Kondisi ini menghambat perjalanan sel telur menuju rahim dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti endometriosis, jaringan parut akibat tindakan medis sebelumnya, penyakit radang panggul, gangguan hormon, penyakit menular seksual (gonore dan klamidia), serta kelainan bawaan pada tuba falopi.
Risiko kehamilan ektopik juga dapat meningkat pada beberapa kondisi tertentu. Faktor-faktor tersebut meliputi kehamilan di usia 35-44 tahun, riwayat operasi area panggul atau perut, kebiasaan merokok, pengalaman kehamilan ektopik sebelumnya, program kesuburan IVF, serta kehamilan pasca sterilisasi atau penggunaan IUD.
Apakah bisa Kembali Hamil setelah Kehamilan Ektopik?
Kesempatan untuk hamil kembali setelah mengalami kehamilan ektopik masih terbuka lebar. Namun, perlu diperhatikan bahwa risiko mengalami kehamilan ektopik berulang cukup signifikan, yaitu mencapai 10-15%. Faktor penyebab kehamilan ektopik sebelumnya menjadi pertimbangan penting untuk kehamilan berikutnya.
Mengingat adanya risiko tersebut, pemantauan medis yang lebih intensif diperlukan sejak awal kehamilan. Dokter akan melakukan pengawasan ketat untuk memastikan perkembangan kehamilan berjalan normal dan mendeteksi dini jika ada komplikasi.