7 Mitos Mandul yang Beredar di Masyarakat, Jangan Sampai Ketipu!
Jangan biarkan mitos menyesatkan kamu! Kenali fakta medis sebenarnya tentang kemandulan
4 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mitos mandul yang beredar di masyarakat sering membuat beberapa pasangan menjadi takut dan menyerah untuk mendapatkan sang anak. Padahal jika dilihat kembali mitos-mitos ini tidak ada unsur ilmiah yang kuat. Memahami fakta medis tentang kesuburan menjadi sangat penting untuk menghindari jebakan mitos yang beredar.
Bila telusuri lebih dalam mitos mandul yang beredar di masyarakat seringkali hanya didasarkan pada pengalaman pribadi atau cerita dari mulut ke mulut, tanpa pernah dibuktikan secara medis. Kondisi ini tentunya dapat menyesatkan dan menghambat pasangan dalam mengambil langkah yang tepat.
Nah agar kamu dan pasangan tidak terjebak, berikut Popmama.com rangkum dari ovia health.com mengenai mitos mandul yang beredar di masyarakat, jangan sampai ketipu!
1. Menelan sperma dapat meningkatkan kesuburan
Mitos mandul yang beredar di masyarakat adalah menelan sperma dapat meningkatkan kesuburan. Padahal hal ini tentu tidak ada pengaruhnya karena satu-satunya cara sperma bisa mencegah kemandulan adalah berada di saluran vagina atau tuba falopi. Jadi tentu ini hanyalah mitos belakang.
2. Berhubungan seks setiap hari agar terhindar dari mandul
Mitos mandul yang beredar di masyarakat selanjutnya adalah berhubungan seks setiap hari. Namun faktanya, kehamilan dapat terjadi ketika berhubungan seks pada masa subur. Lebih dar itu yang terpenting adalah mengetahui dan memanfaatkan waktu ovulasi dengan tepat.
Editors' Pick
3. Umur 20-an akan terhindar dari mandul
Banyak yang bilang bahwa umur 20-an tidak akan mengalami mandul karena berada dalam masa subur. Tentu hal ini mitos mandul yang beredar di masyarakat. Faktanya adalah banyak perempuan umur 20 yang berjuang melawan PCOS.
PCOS adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbngan hormon. Maka dari itu banyak perempuan umur 20 an mengalami mandul.
4. Laki-Laki tidak mungkin mandul
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa laki-laki tidak mungkin mengalami kemandulan. Padahal kenyataanya kemandulan bisa terjadi pada laki-laki. Menurut healthline setiap jenis kelamin memiliki serangkaian gejala sendiri yang menunjukkan ketidaksuburan, contohnya pada laki-laki akan mengalami nyeri testis, jumlah sperma rendah, dan gangguan berkemih.
5. Adopsi anak agar tidak mandul
Adopsi anak menjadi mitos mandul yang beredar di masyarakat. Mitos ini dipercaya bahwa ketika kita mengadopsi anak sebagai pancingan yang baik untuk membuat kehamilan.
Sebuah data menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% pasangan yang berhasil hamil setelah mengadopsi, yang di mana persentase ini sama dengan pasangan yang tidak mengadopsi.
6. Sering mastrubasi bikin mandul
Sering mastrubasi bikin mandul juga mitos yang telah beredar dalam masyarakat.
Mereka mengaggap bahwa dengan mastrubasi dapat menguras persediaan sperma pada laki-laki, padahal hal ini dapat membantu prokreasi dengan menjaga sistem reproduksi laki-laki tetap mengalir dan berfungsi. Tidak hanya itu saja, dengan mastrubasi dapat membersihkan sperma yang lebih tua dan menggantinya dengan sel-sel yang lebih baru.
7. Berhubungan badan di pagi hari bisa terhindar mandul
Anggapan bahwa berhubungan di pagi hari lebih efektif untuk kesuburan hanya memiliki sedikit dasar ilmiah. Meski ada sedikit peningkatan jumlah sperma di pagi hari, perbedaannya tidak signifikan. Menurut sebuah penelitian yang lebih penting adalah melakukan hubungan seksual pada masa subur, terlepas dari waktu pelaksanaannya.
Nah, itu dia beberapa mitos mandul yang beredar di masyarakat. Semoga sejumlah informasi di atas membantu ya, Ma.
Baca juga:
- Belum Hamil Meski Berhubungan saat Masa Subur? Cari Tahu Masalahnya!
- Penyebab Kemandulan pada Laki-Laki dan Sulit Punya Anak
- Dapat Menyebabkan Kemandulan, Kenali Bahaya “Pilek” pada Alat Kelamin