Cara Penyakit Genetik Menurun Ke Janin. Ada yang Bisa Dicegah!
Serba-serbi proses turunnya penyakit genetik dari orangtua ke anak. Tenang, ada yang bisa dicegah
24 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepanjang kehamilan, ada berbagai risiko komplikasi kesehatan yang dapat berbahaya bagi Mama dan janin. Sebagian memang dapat dicegah, sementara sebagian lainnya adalah kondisi genetik yang diturunkan dari orangtua.
Sebagai bahan pertimbangan dan upaya pencegahan parahnya kondisi kelainan genetik pada buah hati sedini mungkin, penting bagi Mama untuk memahami jenis, faktor, dan proses bisa diturunkannya kondisi kelainan genetik kepada bayi.
Untuk membantu Mama, Popmama.com sudah merangkum informasi penting seputar kondisi genetik dan proses diturunkannya dari orangtua pada bayi. Simak informasi lengkapnya berikut ini, yuk!
Tentang Kromosom
Kromosom adalah kumpulan molekul DNA yang mengandung komponen genetik suatu orgasme. Pada tubuh manusia normal, ada total 46 kromosom yang datang dalam bentuk 23 pasang. Kromosom sebanyak ini didapat bayi secara acak dari masing-masing orangtua dan jenis pasangan kromosom terbanyak akan menentukan jenis kelamin bayi.
Bayi perempuan memiliki total dua kromosom X dari papa dan mama. Sedangkan bayi laki-laki memiliki satu kromosom X dari mama dan satu kromosom Y dari papa.
Editors' Pick
Gangguan Genetik
Perubahan sifat dan komponen di dalam gen kromosom yang menyebabkan ketidakaturan dan berujung sebagai penyakit disebut dengan kondisi gangguan genetik. Perlu diketahui bahwa gangguan genetik dikelompokkan berdasarkan posisinya di kromosom dan bagaimana gangguan tersebut dapat diturunkan pada keluarga.
Pada kategori pertama, jika gen yang memiliki kelainan berada pada salah satu dari 22 pasang kromosom pertama, gangguan ini disebut kondisi autosom. Sedangkan jika posisinya ada pada kromosom X, gangguan ini disebut X-linked.
Lalu pada kategori kedua, jika hanya satu gen yang mengalami mutasi DNA gangguan tersebut bersifat dominan. Jadi apabila salah satu dari kedua orangtua mengalami gangguan genetik, tiap anak memiliki 50 persen peluang untuk turut mewarisi gangguan dari gen yang sudah termutasi tersebut.
Sementara jika dua gen yang mengalami mutasi DNA, gangguan tersebut bersifat resesif. Jadi jika kedua orangtua masing-masing memiliki satu gen termutasi, tiap anak memiliki 25 persen peluang untuk mewarisi gangguan, bahkan jika kedua orangtua sama-sama tidak ada yang mengidap gangguan tersebut melainkan hanya sebagai pembawa (carrier).