Waspada 5 Gejala Pregorexia, Terobsesi Tetap Kurus saat Hami
Kenali tanda-tanda Mama mengalami Pregorexia sedini mungkin
19 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, Mama pernah merasa ingin tetap kurus dan mengontrol berat badan? Waspada, bisa jadi Mama terjebak dalam Pregorexia. Ya, Pregorexia adalah suatu keinginan kuat untuk mengendalikan berat badan selama kehamilan, hingga tahap melakukan diet dan olahraga ekstrem.
Gangguan ini rentan terjadi pada ibu hamil dengan riwayat gangguan makan atau yang berasal dari lingkungan dengan dukungan sosial rendah. Tentu saja, perilaku yang terasosiasi dengan Pregorexia dapat membahayakan kesehatan janin.
Untuk itu, Mama perlu mengenali tanda-tanda pregorexia pada ibu hamil sedini mungkin. Berikut Popmama.com ulas lebih rinci. Yuk, simak!
1. Terobsesi menghitung kalori
Salah satu kebiasaan umum yang dilakukan ketika sedang diet adalah menghitung kalori dari setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Perlu disadari, kebutuhan kalori dan nutrisi perempuan biasa dengan ibu hamil tentu berbeda. Silakan tetap menjaga kalori namun ketika Mama terlalu terobsesi menjaga kalori yang masuk sehingga membatasi asupan nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan, disitulah Mama perlu waspada.
Editors' Pick
2. Olahraga berlebihan
Penderita pregorexia sangat terpacu untuk menjaga dan menekan kenaikan berat badannya, bahkan berpikiran bahwa karena hamil, ia justru harus berolahraga lebih keras. Ini sangatlah berbahaya dan mengancam keselamatan janin.
Padahal serupa dengan poin sebelumnya, bahkan kemampuan dan batasan tubuh perempuan biasa dengan ibu hamil pun berbeda. Mama tidak bisa menyamakan rutinitas olahraga sebelum hamil dengan ketika sedang hamil. Pastikan Mama hanya berolahraga ringan secukupnya. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk memilih olahraga yang aman untuk ibu hamil.
3. Lebih suka makan sendirian
Lingkungan sosial pada umumnya akan sangat perhatian terhadap ibu hamil dan memastikan mereka mendapat asupan nutrisi sebanyak-banyaknya.
Kecenderungan alamiah penderita pregorexia akan mendorongnya untuk mengonsumsi makanannya di tempat sepi sehingga tidak ada orang sekitar yang membuatnya terpaksa harus makan lebih banyak.
4. Tidak makan
Ketika melakukan diet, banyak perempuan yang melewati satu jam makan. Entah itu jam makan siang, makan pagi, atau makan malam. Inilah yang cenderung dilakukan oleh Mama penderita pregorexia.
Bahkan, apabila bisa tidak makan seharian, penderita pregorexia akan melakukannya. Hanya makan ketika lapar, dan memilih untuk mengonsumsi makanan yang membuatnya cepat kenyang. Semua dilakukan tanpa memikirkan nutrisi yang diperlukan janin.
5. Meremehkan kehamilan
Gejala lain yang ditemukan pada penderita pregorexia adalah kecenderungan untuk lebih menganggap enteng kehamilannya sembari mengedepankan kepentingan untuk menjaga bahkan menekan berat badan.
Itulah gejala pregorexia, di mana ibu hamil terobsesi dengan berat badannya. Mama dengan pregorexia biasanya tidak sadar ketika mereka melakukan diet atau olahraga ekstrem seperti yang dipaparkan di atas dan merasa bahwa yang dilakukannya wajar-wajar saja, bahkan tidak membahayakan kandungan.
Pertambahan berat badan normal selama kehamilan penting ya Ma, baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin. Jika Mama sedang mengandung dan memiliki masalah dengan penerimaan bentuk tubuh, segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan mama.
Baca juga:
- Bolehkah melakukan Diet Puasa Intermiten selama Kehamilan?
- Bolehkah Tetap Menjalani Diet Vegetarian saat Hamil?
- 6 Zat Gizi dan Sumber Makanan untuk Diet Kehamilan Trimester Ketiga