Kehadiran dua janin sekaligus dalam satu kehamilan dianggap sebagai anugerah ganda yang diidamkan banyak orangtua. Namun di samping terbilang sebagai fenomena yang cukup langka, hamil kembar juga datang dengan berbagai macam tantangannya.
Mulai dari rasa sakit yang tak biasa hingga risiko komplikasi kehamilan, simak informasi Popmama.com mengenai tantangan yang rentan dihadapi ketika hamil bayi kembar untuk Mama mempersiapkan diri, yuk!
1. Gejala morning sickness yang intens
Freepik/comzeal
Mual atau morning sickness terdengar seperti efek kehamilan yang biasa? Jangan salah!
Penelitian menunjukkan bahwa dari sekitar 70 persen ibu hamil yang mengalami morning sickness, ibu dengan kehamilan kembar mengalami gejala yang lebih intens dan lebih sering kambuh. Bahkan satu persen di antaranya berisiko mengalami hyperemesis gravidarumatau kondisi mual akut yang parah pada ibu hamil.
Editors' Pick
2. Carpal Tunnel Syndrome
Freepik/Racool_studio
Carpal Tunnel Syndrome adalah sensasi kesemutan dan mati rasa pada lengan dan tangan. Biasa disebabkan oleh terlalu banyak mengetik, CTS juga merupakan salah satu efek samping dari kehamilan, lho.
Pada kondisi ini, pembengkakan ligamen dan retensi cairan yang umum terjadi selama kehamilan membentuk semacam terowongan di pergelangan tangan sehingga saraf terhimpit dan muncul rasa nyeri.
Kondisi ini lebih rentan dialami pada kehamilan kembar karena pembengkakan dan penambahan berat badan yang cenderung lebih signifikan dibanding kehamilan biasa.
3. Sulit tidur
Freepik/karlyukav
Tidur nyenyak adalah tantangan berat dalam hampir setiap jenis kehamilan, khususnya pada trimester ketiga saat membesarnya perut membuat Mama sulit mencari posisi yang nyaman untuk beristirahat.
Namun dalam kasus kehamilan kembar, Mama akan mengalami pertambahan berat badan, pembengkakan, pergeseran hormon, dan pertumbuhan rahim dua kali lipat kehamilan biasa. Ketidaknyamanan fisik dan kecemasan terkait faktor-faktor ini seringkali berujung pada sulit tidur hingga insomnia.
4. Bobot badan yang besar
Freepik/Freepic-diller
Mama tentu sudah dapat memprediksi tantangan yang satu ini, bukan? Kehamilan kembar tentu akan membuat bobot badan mama lebih besar dibanding dengan hanya hamil satu bayi. Tidak hanya perut, hampir seluruh bagian tubuh mama akan terlihat seperti membengkak dan menonjol.
Dengan bobot dan bentuh tubuh yang terus membesar, akan semakin sulit untuk bergerak dan beraktivitas, bahkan untuk hal sesederhana bangun dari kasur atau keluar-masuk mobil. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Mama yang hamil kembar.
5. Kelahiran prematur
Pixabay/SeppH
Kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, hambatan pertumbuhan intrauterin, pembekuan darah, dan hipertensi yang mendukung terjadinya kelahiran prematur.
Hanya sekitar 10 persen kelahiran bayi tunggal yang mengalami kelahiran prematur, sementara lebih dari 50 persen kelahiran bayi kembar yang mengalami kondisi ini dan lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Setelah mengetahui lima risiko kesehatan yang rentan dialami ibu hamil bayi kembar ini, semoga Mama bisa menjadi lebih berhati-hati dan siap. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli untuk bantuan persiapan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kandungan mama, ya!