Kapan Ibu Hamil Harus Melakukan Fetal Nonstress Test?
Fetal nonstress test adalah sebuah tes untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan sehat atau tidak
17 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fetal non stress test adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan sehat atau tidak. Biasanya, ibu hamil baru bisa melakukan tes ini jika sudah direkomendasikan oleh dokter kandungan. Lalu, kapan ibu hamil harus melakukan fetal nonstress test?
Saat sedang hamil, banyak hal terjadi di dalam kandungan, entah disadari atau tidak oleh ibu hamil. Dan ternyata, pergerakan bayi di dalam kandungan bisa menjadi petunjuk apakah bayi dalam keadaan sehat atau tidak.
Saat diminta melakukan fetal nonstress test, dokter akan mengetahui pergerakan janin di dalam kandungan dengan bantuan ibu hamil. Nah, untuk mengetahui kapan ibu hamil harus melakukan fetal nonstress test, simak artikel Popmama.com yang satu ini, ya!
Editors' Pick
Apa Itu Fetal Non Stress Test dan Bagaimana Prosedurnya?
Fetal nonstress test adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui detak jantung bayi, pergerakan bayi, hingga kontraksi awal yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil.
Seperti namanya, fetal non stress test tidak menyebabkan stres pada bayi, sehingga tes ini sangat aman untuk dilakukan. Nah, biasanya tes ini akan dilakukan di kantor dokter, dimana ibu hamil bisa melakukannya dengan duduk atau telentang.
Saat akan melakukan tes, dokter akan meletakkan alat panjang yang akan digunakan seperti ikat pinggang, kemudian ibu hamil akan diminta untuk memencet tombol jika merasakan pergerakan bayi.
Tes ini sangat aman dan tidak menyakitkan, bahkan untuk ibu hamil. Namun, ibu hamil sebaiknya ke toilet terlebih dahulu, mengingat tes ini akan dilakukan dengan durasi yang cukup lama, yaitu 20-40 menit.
Kapan Ibu Hamil Direkomendasikan untuk Melakukan Fetal Nonstress Test?
Biasanya, ibu hamil akan mulai melakukan fetal nonstress test setelah usia kehamilan 32 minggu. Namun, dokter mungkin akan meminta ibu hamil untuk melakukan tes tersebut lebih awal.
Jika memiliki kehamilan yang berisiko tinggi, ibu hamil mungkin akan diminta untuk melakukan tes lebih awal bahkan setiap hari. Jadi, rekomendasi untuk melakukan tes ini tergantung dari kondisi ibu hamil dan bayi dalam kandungannya.
Berikut ini adalah beberapa alasan paling umum kenapa dokter kandungan meminta ibu hamil melakukan fetal nonstress test:
- Bayi sedikit bergerak.
- Bayi sudah waktunya lahir.
- Bayi memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit air ketuban.
- Tipe darah ibu hamil adalah Rh.
- Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun.
- Ibu hamil dengan bayi lebih dari satu.
- Ibu hamil sebelumnya pernah memiliki bayi yang meninggal saat dilahirkan.
- Ibu hamil memiliki penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, atau tiroid.
Bagaimana Kalau Bayi Tidak Bergerak saat Fetal Nonstress Test?
Jangan panik jika bayi tidak bergerak selama fetal nonstress test dilakukan. Bisa saja, bayi sedang tidur. Nah, untuk membangunkan bayi, dokter biasanya akan meminta ibu hamil untuk mengonsumsi sesuatu yang mengandung cokelat atau kafein.
Nah, setelah melakukan tes, hasil akan keluar dengan dua kemungkinan, reaktif atau non-reaktif.
- Reaktif. Artinya, detak jantung bayi dua kali lipat atau lebih saat melakukan tes, dan ini menjadi pertanda bahwa bayi dalam kondisi sehat.
- Non-reaktif. Artinya, detak jantung bayi tidak ada perubahan sama sekali. Jika ini terjadi, biasanya bayi akan mendapat stimulasi atau ibu hamil diarahkan untuk melakukan tes lain.
Nah, itu dia tadi penjelasan tentang fetal nonstress test, Ma. Karena sifatnya yang aman untuk bayi dan prosesnya yang tidak sakit sama sekali, ibu hamil sebaiknya melakukan tes ini begitu diminta oleh dokter kandungan, ya.
Baca juga:
- Selain Test Pack, Perlukah Tes Kehamilan melalui Pemeriksaan Darah?
- Mana yang Lebih Akurat untuk Menguji Kehamilan, Tes Darah atau Urine?
- Tes Quad Screening saat Hamil: Kapan Dilakukan dan Tingkat Akurasinya