Ini Dia 9 Bahaya Jika Asupan Nutrisi Tidak Seimbang bagi Ibu Hamil
Kehamilan trimester kedua, yuk semakin perhatikan nutrisi sehari-hari!
20 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, perempuan seringkali salah kira dengan apa yang dimakannya. Apalagi saat kehamilan trimester kedua, yang biasanya ibu hamil mulai bisa makan dengan baik setelah melewati masa-masa mual di awal kehamilan.
Alih-alih kehamilannya memerlukan berbagai nutrisi, ibu hamil bisa memakan semua jenis makanan tanpa memerhatikan kandungan gizinya.
Seperti banyak makan daging merah, padahal enggak perlu sebab yang terpenting Mama tahu kandungan nutrisi yang didapatkan dari makanan bukan seberapa banyak porsi makanannya.
Nyatanya ada banyak perempuan vegetarian yang sukses menjalani kehamilan sehat karena mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dari pola makan dengan gizi seimbang.
Memakan alpukat juga baik untuk memenuhi kebutuhan lemak ibu hamil, begitu juga semangka yang tinggi gula namun aman untuk dikonsumsi saat hamil.
Disarankan bagi ibu hamil mengetahui apa yang tubuhnya butuhkan untuk memenuhi asupan nutrisi. Jika tidak beberapa masalah dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi berikut ini akan dialami.
1. Malnutrisi
Kehamilan trimester kedua, Mama akan membutuhkan beragam sumber nutrisi untuk memiliki energi guna menjalani aktivitas dan mendukung perkembangan janin yang sehat.
Jika pola makan tanpa nutrisi yang seimbang, kesehatan Mama akan mudah menurun.
Mengutip laman Babygaga, ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi disebabkan minimnya pengetahuan dan atau kemampuan ekonomi untuk membeli makanan kaya nutrisi secara lengkap.
Dua alasan ini bukanlah hambatan baku jika Mama mau belajar untuk mengetahui kebutuhan nutrisi tubuh dan memilih makanan yang sesuai.
Makanan dengan nutrisi seimbang juga tidak selalu mahal.
Banyak makanan murah yang sederhana dan mudah didapat untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, misalnya karbohidrat dari umbi-umbian, protein dan lemak dari kacang-kacangan, dan vitamin serta mineral dari sayur dan buah.
Baca juga:
- Nutrisi pada 7 Buah Ini Bermanfaat Membantu Proses Kehamilan
- Nutrisi Penting dan Manfaat Ikan Patin Untuk Ibu Hamil
- 5 Makanan Bernutrisi Wajib Bagi Mama di Kehamilan Trimester Kedua
2. Dehidrasi
Banyak orang umumnya mengonsumsi air mineral lebih sedikit dari yang diperlukan tubuh setiap harinya. Pada akhirnya tubuh mengalami dehidrasi, tapi karena tubuh terbiasa dengan pola minum yang kurang sehingga kita sering beripikir itu normal.
Padahal kalau kita meminum air mineral sesuai kebutuhan tubuh yaitu sekitar dua liter atau setengah galon dan 3 liter untuk ibu hamil, rasakan deh, kamu akan merasa jauh lebih berenergi, dan enggak kelelahan atau mengalami keluhan kesehatan lainnya.
Ibu hamil yang kekurangan cairan atau dehidrasi sangat berisiko, karena air diperlukan plasenta yang bertugas menyalurkan nutrisi pada bayi. Saat hamil, tubuh Mama menggunakan lebih banyak cairan untuk perkembangan janin dan keperluan tubuh mama sendiri, sangat penting untuk mengganti cairan yang hilang itu.
Komplikasi serius bisa saja terjadi seperti cacat tabung saraf, cairan amniotik rendah, persalinan prematur, produksi ASI yang buruk, dan cacat lahir.
3. Kekurangan zat besi sebabkan anemia
Perempuan yang sedang hamil memerlukan lebih banyak darah untuk menunjang pertumbuhan bayinya. Sehingga asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk memastikan bahwa Mama bisa menghasilkan jumlah sel darah merah yang diperlukan selama kehamilan.
Cukup banyak ibu hamil yang kurang mendapatkan asupan zat besi. Di Indonesia, berdasarkan data pemantauan gizi Kementerian Kesehatan RI tahun 2017 tercatat dari 89,1 persen ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah, hanya 33,3 persen yang mengonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Kekurangan zat besi adalah penyebab anemia yang paling umum selama kehamilan, dan sementara kasus ringan mungkin tidak akan mempengaruhi bayi.
Tapi jika enggak diobati atau bertambah parah dalam dua trimester awal, ada peningkatan risiko bayi lahir mati, kematian bayi baru lahir, dan tingkat kelahiran yang rendah.
Produk susu, kedelai, kopi, dan teh diketahui menghambat tubuh Mama menyerap makanan kaya zat besi seperti bayam, brokoli, kacang lentil, dan kacang-kacangan.
Disarankan memberi waktu tubuh untuk mencerna produk-produk tersebut sebelum makan makanan yang mengandung zat besi.
Baca Juga: Ketahui Takaran Zat Besi yang Aman untuk Ibu Hamil
Editors' Pick
4. Kekurangan protein baik
Ada pemikiran umum bahwa siapa pun yang enggak kelaparan, berarti kebutuhan proteinnya terpenuhi. Mengonsumsi sumber protein belum tentu Mama mendapatkan asupan protein yang baik untuk kehamilan.
Beberapa makanan berprotein tinggi justru berisiko menyebabkan keguguran atau cacat lahir pada bayi seperti keju lunak yang mengandung bakteri listeria, ikan mentah, dan deli meats. Protein baik bisa Mama dapatkan dari daging tanpa lemak, salmon matang, unggas dan putih telur, selai kacang, kedelai, tahu, kacang-kacangan, dan kacang polong.
5. Kekurangan yodium berbahaya bagi bayi
Yodium sering diabaikan ibu hamil karena dianggap bukan asupan nutrisi utama saat hamil. Biasanya perempuan merasa menjalani kehamilan yang sehat saat mereka menghindari kopi dan soda, juga mengonsumsi vitamin kehamilan. Padahal kekurangan zat ini meningkatkan risiko cacat pada bayi yang belum lahir.
Penuhi kebutuhan yodium saat hamil dengan mengonsumsi semua jenis makanan laut yang aman untuk kehamilan.
Jika Mama menghindari susu, melewatkan penggunaan garam beryodium, enggak memakan sayuran atau telur sangat berisiko mengalami defisiensi yodium.
6. Zinc yang cukup membantu mencegah keguguran
Risiko keguguran jauh lebih tinggi dialami ibu hamil dengan kadar zinc yang rendah. Bahkan kekurangan zat ini bisa membuat perempuan mandul. Zinc bekerja dengan lebih dari 300 enzim dalam tubuh untuk menjaga performanya agar tetap baik.
Perempuan membutuhkan sejumlah zinc dalam makanannya untuk menghasilkan telur matang yang siap untuk dibuahi. Zat ini juga mampu memenuhi kebutuhan cairan dalam folikel untuk telur dalam melakukan perjalanan melalui tuba falopi dan implan.
Berbagai jenis biji-bijian, daging domba, daging sapi, yogurt dan kacang hijau adalah sumber zinc yang sangat baik yang seharusnya ada dalam makanan ibu hamil.
7. Dapatkan asupan vitamin dari sayuran dan buah
Mengonsumsi suplemen vitamin, banyak ibu hamil yang berpikir itu sudah cukup. Padahal sumber vitamin dari makanan seperti bayam, kangkung, sayuran hijau gelap dan sari buah adalah bagian terpenting dari asupan nutrisi Mama.
Vitamin dan nutrisi yang didapatkan dari makanan sehat jauh lebih mudah dan lebih baik diserap oleh tubuh daripada mengonsumsinya dalam bentuk pil.
Keberadaan suplemen kehamilan hanya untuk memastikan area di mana vitamin dan nutrisi yang kurang. Tapi suplemen vitamin hanya boleh dikonsumsi dengan persetujuan dokter kandungan lho, Ma.
8. Melewatkan asam folat
Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf dan kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang bayi dalam kandungan. Tabung saraf adalah bagian dari embrio dari mana tulang belakang dan otak bayi berkembang.
Di Amerika Serikat, 3.000 kehamilan diindikasi kekurangan asam folat.
Konsumsi asam folat sebelum pembuahan dan berlanjut selama awal kehamilan menurunkan risiko cacat tabung saraf hingga 70 persen.
Beberapa periset juga percaya bahwa jumlah folat yang tepat dalam makanan ibu hamil membantu menurunkan risiko cacat lain seperti bibir sumbing, langit-langit sumbing, dan beberapa jenis cacat jantung pada bayi.
9. Konsumsi vitamin K cegah perdarahan setelah melahirkan
Setelah bayi lahir, pendarahan yang berlebihan dari rahim merupakan masalah utama. Vitamin K adalah zat yang dibutuhkan tubuh kita untuk membentuk bekuan darah dan menghentikan perdarahan.
Ini berarti bahwa jika kita tidak mendapatkan cukup vitamin K dari makanan yang kita makan saat hamil, ada risiko perdarahan yang jauh lebih tinggi selama persalinan.
Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, brokoli, plum, kol, brussels, sprout, bawang merah, dan susu fermentasi semuanya memiliki sumber vitamin K yang tinggi dan harus dikonsumsi secara teratur selama kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang optimal.
Ma, selalu perhatikan kandungan nutrisi dalam setiap makanan yang dikonsumsi. Sebab apapun yang masuk ke dalam tubuh Mama, bukan hanya memengaruhi kesehatan ibu hamil melainkan juga perkembangan bayi dalam kandungan.
Terutama saat kehamilan trimester kedua, dimana saat ini bayi sedang mengalami pertumbuhan organ tubuh yang pesat.