Gangguan Tidur Saat Hamil Berpotensi Komplikasi Saat Melahirkan
Kualitas tidur yang buruk menurunkan kekebalan tubuh ibu hamil
4 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur yang berkualitas sangat dibutuhkan tubuh, terutama untuk ibu hamil. Jika tidak, ini bisa jadi masalah ibu hamil.
Berbagai manfaat tidur nyenyak sangat banyak diantaranya tubuh lebih sehat, konsentrasi meningkat, fokus, dan bersemangat. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan tidur berkualitas selama kehamilan mengurangi potensi komplikasi saat melahirkan.
Hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine oleh para periset dari University of Pittsburgh School of Medicine. Para peneliti mengidentifikasi gangguan tidur ibu hamil, hasilnya adalah kualitas dan kuantitas tidur yang buruk selama kehamilan mengganggu proses normal kekebalan tubuh dan menyebabkan penurunan berat lahir bayi dan komplikasi kelahiran pada bayi.
Gangguan tidur ibu hamil biasanya sering terjadi pada kehamilan trimester kedua.
Rahim dan tubuh yang semakin membesar dan perubahan hormon adalah sebagian penyebab masalah tidur pada ibu hamil. Sebaiknya Mama segera atasi gangguan tidur ini karena akan mengganggu kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan bahkan komplikasi saat melahirkan.
Penulis utama penelitian tersebut, Michele Okun, Ph.D., mengatakan bahwa ibu hamil perlu mengatasi masalah tidur saat hamil. Lebih baik lagi konsultasikan ke dokter jika mengalami gangguan tidur.
Editors' Pick
1. Gangguan tidur saat hamil harus segera diatasi
“Hasil penelitian kami menemukan bahwa pentingnya mengidentifikasi gangguan tidur pada awal kehamilan, terutama pada perempuan yang mengalami depresi, karena tidur adalah perilaku yang dapat dimodifikasi. Semakin dini masalah tidur diidentifikasi, dokter akan lebih cepat memberikan solusi pada ibu hamil," jelas Michele.
Pertama, para ahli mengevaluasi semua faktor yang memengaruhi gangguan tidur ibu hamil. Masalah seperti perubahan pola tidur, waktu tidur yang tidak cukup, insomnia, dan kualitas tidur yang buruk sangat memengaruhi respon inflamasi (peradangan) tubuh. Akibatnya produksi sitokin (yang memberi sinyal komunikasi antara sel kekebalan tubuh) akan meningkat.
Periset mencatat bahwa meskipun sitokin penting untuk kehamilan, kelebihan sel-sel ini dapat menyerang dan menghancurkan sel sehat, menyebabkan kerusakan jaringan yang memengaruhi kemampuan perempuan hamil untuk mengatasi penyakit secara alami.
Untuk beberapa kasus, para peneliti mencatat, sitokin yang berlebihan dapat mengganggu arteri tulang belakang yang mengarah ke plasenta sehingga menyebabkan penyakit vaskular, depresi, dan juga menyebabkan kelahiran prematur.
2. Ibu hamil yang depresi mengalami gangguan tidur
Periset meneliti 170 perempuan (keduanya depresi dan tidak depresi) pada usia kehamilan trimester kedua tepatnya 20 minggu. Mereka menganalisis pola tidur dan tingkat produksi sitokin selama 10 minggu (sampai usia kehamilan 30 minggu).
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami depresi punya kualitas tidur yang buruk dan berisiko lebih besar mengalami komplikasi saat melahirkan.
Dalam laporan penelitian, penulis mencatat bahwa pada kehamilan trimester kedua yaitu 20 minggu, ibu hamil yang depresi memiliki tingkat sitokin inflamasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami depresi.
Sementara penelitian sebelumnya mengenai postpartum menunjukkan konsentrasi sitokin inflamasi yang lebih tinggi pada ibu hamil berhubungan dengan potensi preeklamsia dan kelahiran prematur.
Penjelasan masalah ibu hamil, kaitan antara gangguan tidur ibu hamil dan fungsi kekebalan tubuh menurut para periset. Mereka menemukan bahwa komplikasi kehamilan sebagian disebabkan infeksi, tapi gangguan tidur pada ibu hamil juga berperan.
"Ada hubungan dinamis antara tidur dan kekebalan, dan penelitian ini adalah yang pertama meneliti hubungan ini selama kehamilan," kata Dr. Okun.
3. Pantangan untuk menciptakan suasana yang baik menjelang waktu tidur malam
Tubuh perlu adaptasi dan adaptasi memerlukan waktu. Ikuti beberapa tips sederhana berikut agar kamu bisa tidur dengan nyaman di malam hari:
- Hindari mandi air dingin 30 menit sebelum tidur
- Hindari konsumsi makanan terlalu pedas atau asam di waktu makan malam
- Hindari minum terlalu banyak menjelang tidur, maksimal cukup 1 gelas saja agar tidak terus-menerus terbangun di malam hari.
Nah, itu dia Ma yang perlu diperhatikan agar tidur lebih nyaman di malam hari. Semoga istirahatmu menyenangkan dan berkualitas ya.