Penelitian: Ibu Hamil Tidur Terlentang Memiliki Risiko Bayi Lahir Mati
Tidur terlentang bisa menghambat aliran darah ke bayi dan membuat Mama sesak nafas
18 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap kehamilan berpotensi melahirkan bayi lahir mati setidaknya 1 persen, dan kemungkinan terjadi pada kehamilan trimester kedua yaitu minggu ke 20.
Seringkali kematian bayi ini tidak diketahui penyebabnya. Tapi, penelitian baru yang dilakukan para ilmuwan menunjukkan bahwa posisi tidur ibu hamil dalam keadaan terlentang pada kehamilan tua berpotensi dua kali untuk melahirkan bayi mati.
Penelitian tersebut dipublikasikan akhir tahun 2017 oleh British Journal of Obstetrics and Gynecology yang melibatkan lebih dari 1000 ibu hamil di Inggris.
Peneliti mewawancarai 291 perempuan yang dengan bayi lahir mati dan 733 dengan kelahiran hidup. Hasilnya, setelah kehamilan 28 minggu, ditemukan bahwa ibu hamil yang tidur terlentang dengan bersandar pada punggungnya berpotensi 2,3 kali melahirkan bayi mati dibandingkan ibu hami yang tidur miring.
Editors' Pick
1. Bahaya tidur terlentang saat kehamilan trimester dua
Terlebih lagi, ibu hamil sering mondar-mandir ke kamar mandi pada tengah malam, posisi tidur ibu hamil yang miring memudahkan Mama untuk bangun dan berdiri, ini benar-benar mengurangi risiko kematian bayi. Sebab jika Mama tidur terlentang dan kebelet buang air kecil, bangun secara tiba-tiba pada posisi ini sangat membahayakan janin.
Selain itu, menurut seorang bidan staf di Massachusetts General Hospital Boston, Amelia Henning, CNM bahwa saat kehamilan trimester dua, rahim juga sudah cukup besar jadi posisi tidur terlentang bisa menghambat aliran darah ke janin.
Tidur terlentang juga membuat pembuluh darah aorta sempit, sehingga menghalangi pasokan darah utama ke tubuh dan plasenta.
Akibatnya bisa menurunkan kembalinya aliran darah ke jantung, dan menyebabkan sesak nafas.
Tapi Mama nggak perlu khawatir jika saat bangun ternyata posisi Mama dalam keadaan terlentang. "Yang tidak saya inginkan adalah saat perempuan terbangun telentang dan berpikir 'Oh, ya ampun, saya telah melakukan sesuatu yang buruk pada bayi saya,'" terang Alexander Heazell, peneliti utama penelitian dan direktur klinis Tommy's Stillbirth Research Center di St Mary's Hospital di Manchester, Inggris.
2. Posisi tidur yang aman saat hamil
Saat Mama bangun dalam posisi terlentang juga jangan ditakuti berlebihan, sebab Henning juga mengatakan kalau tubuh kita dengan sendirinya akan menyesuaikan diri dengan posisi yang nyaman, jadi Mama mungkin nggak akan lama tertidur dalam posisi ini.
Kuncinya adalah posisi awal saat Mama tertidur, walaupun itu hanya tidur siang sebentar saja, pastikan memulainya pada posisi miring. Jika saat bangun tengah malam posisi tidur Mama berubah jadi terlentang, cukup ubahlah posisi tidur kembali miring sebelum tidur lagi.
Para imuwan belum mengetahui secara pasti mengapa risiko lahir mati lebih tinggi saat tidur terlentang. Tapi mereka memperkirakan bahwa sekitar 130 bayi dapat diselamatkan jika ibu hamil tidur miring.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa manfaat tidur miring khususnya ke sisi kiri saat trimester dua mencegah terhambatnya aliran darah ke bayi.
3. Gunakan bantal kehamilan
Jika posisi tidur miring membuat Mama nggak nyaman, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menggunakan bantal ibu hamil atau maternity pillow.
Mama juga bisa coba dengan menekuk lutut dan meletakkan bantal biasa di antara keduanya, atau di antara sisi perut dan tempat tidur.
Miringkan tubuh Mama dalam posisi 45 derajat dan gunakan juga bantal dibelakang punggung untuk menyangga tubuh agar lebih nyaman.
Itulah penjelasan posisi tidur ibu hamil yang aman dan tidak membahayakan kesehatan janin. Jangan sampai kehilangan si Kecil yang masih berada di dalam kandungan, mereka adalah yang paling berharga.