Lakukan USG Saat Trimester Kedua, Mama Bisa Tahu 6 Hal Penting Ini
Pemeriksaan USG aman kok untuk janin dan kehamilan, asalkan nggak terlalu sering
17 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
USG (Ultrasonography) saat hamil dilakukan sejak awal kehamilan. Tapi seiring bertambahnya usia kandungan, USG saat trimester pertama berbeda prosedurnya dengan USG yang dilakukan pada trimester kedua kehamilan lho Ma.
Trimester kedua kehamilan yang berlangsung pada minggu ke 14-31, USG yang dilakukan umumnya transabdominal 2D.
Apa sih USG transabdominal? Ini cara memindai kondisi dalam perut Mama, melalui alat USG (probe) yang digerakan pada perut bagian bawah yang dioleskan gel terlebih dulu.
Gel berfungsi menghantarkan gelombang suara ke tubuh. Kemudian sinyal dipantulkan kembali pada mesin USG, dan muncul deh bayangan berwarna hitam putih pada monitor. Umumnya USG berlangsung selama 20-45 menit.
Melakukan USG saat trimester kedua kehamilan penting lho Ma. Mama jadi tahu perkembangan janin, kondisi rahim, bahkan mendeteksi gangguan kehamilan secara dini.
Lebih rinci, apa saja yang bisa Mama ketahui dari pemeriksaan USG 2D, Popmama.com berikan penjelasannya.
1. Perkembangan bayi di dalam rahim
Melakukan USG saat trimester kedua kehamilan membantu Mama mengetahui perkembangan anatomi dan struktur organ tubuh bayi.
Apakah calon bayi berkembang normal sempurna, atau ada kelainan genetik. Pertama yang akan dijelaskan obgyn adalah struktur kepala dan otak bayi; wajah terutama kondisi mata dan bibir; kemudian bagian dada yang akan dideteksi adalah kondisi jantung dan diafragma.
Setelah bagian atas tubuh, obgyn akan menjelaskan kondisi perkembang perut termasuk ginjal dan kandung kemih; lalu kondisi struktur tulang, mulai dari tulang belakang, tangan, dan kaki.
Untuk melihat secara jelas hasil USG 2D, posisi bayi yang baik sangat mendukung.
2. Mengetahui perkembangan ukuran bayi
Ukuran bayi penting untuk dipantau perkembangannya. Fungsinya untuk mengetahui apakah pertambahan berat badan bayi normal, tidak kurang atau berlebihan sesuai dengan usia kandungan.
Umumnya yang diperiksa adalah diameter kepala bayi (BPD) dan lingkar kepala (HC), lingkar perut bayi (AC), panjang femur (kaki) bayi (FL), panjang humerus (lengan) bayi (HL), jarak antara mata bayi - jarak teropong (BD).
Ukuran bayi pada pemeriksaan USG saat kehamilan trimester kedua kehamilan kadang lebih atau kurang dari angka normal sesuai usia kandungan. Itu karena ada kemungkinan perbedaan antara usia kandungan yang dihitung dari hari terakhir menstruasi dengan yang tertera pada monitor USG.
Ini hal wajar, USG bisa saja mengukur kehamilan Mama lebih 10 hari atau kurang dari 10 dari perhitungan terakhir menstruasi. Selain itu jika calon bayi Mama punya ukuran kepala sedikit lebih besar dari ukuran normal seharusnya, itu bisa saja karena gen turunan dari orangtua. Jadi nggak perlu khawatir ya Ma.
Editors' Pick
3. Ritme dan detak jantung bayi
Saat pemeriksaan USG saat trimester kedua kehamilan, obgyn juga akan memeriksa ritme dan detak jantung bayi.
Normalnya, bayi memiliki 120-180 denyut jantung per menit.
Jika sejak awal kehamilan belum melakukan USG, pemeriksaan detak jantung pada beberapa kehamilan akan mendeteksi adanya kehamilan kembar.
4. Posisi plasenta
Penting bagi Mama mengetahui kondisi plasenta dalam rahim. Apakah posisi plasenta terlalu turun atau mungkin menghalangi jalan lahir (plasenta previa).
Pada trimester kedua, jika ditemukan kasus tersebut, dokter akan menunggu perkembangannya sampai pada trimester ketiga.
Biasanya pada beberapa kehamilan, kondisi ini akan normal dengan sendirinya.
Selain itu Mama akan mengetahui kondisi plasenta dalam keadaan baik atau rusak. Sebab plasenta yang rusak akan memengaruhi oksigen dan aliran darah yang disalurkan ke janin.
5. Jumlah cairan ketuban
Selain posisi plasenta, volume atau jumlah cairan amnion (air ketuban) juga bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG saat trimester kedua kehamilan.
Penting untuk menjaga air ketuban dalam jumlah normal.
Jika pada trimester kedua kehamilan, jumlah air ketuban sedikit berpotensi pada gangguan pertumbuhan bayi dan kelahiran prematur.
Sebab, air ketuban yang sedikit berpotensi membuat tali pusar terjepit sehingga pasokan oksigen untuk bayi berkurang.
Cairan ketuban juga berfungsi mencegah infeksi dan menjaga suhu normal dalam rahim serta melindungi bayi dari goncangan.
6. Mengetahui jenis kelamin
Pemeriksaan USG pada trimester kedua kehamilan sangat ditunggu banyak pasangan suami-istri untuk mengetahui jenis kelamin calon bayi. Pada USG 2D, pemeriksaan jenis kelamin ada yang akurat, ada juga yang tidak bisa melihatnya dengan jelas. Salah satu faktornya adalah posisi bayi yang tidak mendukung.
Dokter biasanya akan melakukan pengecekan ulang di lain waktu.
Melakukan USG saat trimester kedua kehamilan secara rutin bermanfaat untuk mengetahui perkembangan bayi dan kehamilan secara rinci. Bahkan beberapa kelainan genetik atau gangguan struktural pada bayi bisa dideteksi dini dari pemeriksaan USG.
Berbeda dengan X-ray, rontgen, dan MRI yang menimbulkan radiasi, USG bersifat noninvasive yaitu tindakan medis tanpa memasukan alat ketubuh tanpa menyebabkan kerusakan.
Alat Ultrasonografi (USG) terbilang aman bagi kehamilan karena gelombang suara yang dihasilkan hanya sebesar 20.000 Hertz yang akan menyebar dan sampai ke tubuh sekitar 0 – 1 persen saja.
Medis menyarankan pemeriksaan USG selama kehamilan cukup 3 kali, yaitu trimester pertama, kedua, dan ketiga kehamilan.
Meski begitu, jika dokter memerlukan pemeriksaan lebih, tanyakan apakah itu memang harus dilakukan dan bagaimana efeknya pada janin. Selain itu, menurut WHO (World Health Organization) gelombang suara dari USG bisa berbahaya jika dilakukan sebanyak 400 kali.