Benarkah Suka Menahan Pipis saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?
Hati-hati, jika keseringan menahan pilis saat hamil tentu bisa berbahaya bagi kesehatan
26 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Normalnya, kandung kemih orang dewasa dapat menampung urine hingga 16 ons atau sekitar 2 cangkir.
Sedangkan, kapasitas kandung kemih anak di bawah usia 2 tahun sekitar 4 ons daya tampungannya. Lalu, pada anak-anak yang lebih tua misalnya, seorang anak berusia 8 tahun biasanya dapat menahan 10 ons urine.
Selanjutnya, timbul pertanyaan dalam benak mama mengapa ya selama hamil, Mama lebih sering buang air kecil daripada sebelumnya?
Melansir dari Time, kondisi ini diakibatkan adanya peningkatan kadar progesteron bersamaan dengan rahim yang berkembang mendorong kandung kemih sehingga mengakibatkan Mama lebih sering buang air kecil.
Akhirnya banyak perempuan yang selama masa kehamilannya jarang minum atau malah sering menahan pipis karena malas untuk bolak balik ke kamar mandi.
Hampir kebanyakan orang juga pernah menahan buang air kecil pada satu waktu. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya yakni apakah menahan pipis itu sehat terutama bagi ibu hamil?
Mengutip dari Zee News India, ibu hamil yang sering menahan buang air kecil selama hamil lebih berisiko tinggi terjadi komplikasi kesehatan bahkan bisa menyebabkan keguguran. Benarkah hal ini?
Di sini Popmama.com akan merangkum informasi mengenai benarkah suka menahan pipis saat hamil bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Sebenarnya Apakah Aman Menahan Buang air Kecil saat Hamil?
Jika sistem saluran kemih orang dewasa tersebut sehat, menahan buang air kecil umumnya tidak berbahaya. Tetapi, menahan lebih dari kapasitas daya tampung dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Namun, dalam keadaan tertentu, menahan pipis untuk waktu yang lama bisa berbahaya.
Jika Mama memiliki salah satu dari kondisi tertentu, menahan buang air kecil dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit ginjal seperti kandung kemih neurogenik, gangguan ginjal, dan retensi urine.
Ternyata, ada peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK) bagi perempuan yang tengah mengandung dan jika ibu hamil menahan buang air kecil, ini dapat meningkatkan risiko ISK lebih lanjut.
Editors' Pick
Proses yang Terjadi pada Tubuh ketika Seseorang Menahan Buang Air Kecil
Melansir dari Healthline, aat seseorang merasakan keinginan untuk mengosongkan kandung kemih, alasan dibaliknya tidak sesederhana karena kandung kemih terisi cairan.
Terjadi proses cukup rumit dengan melibatkan banyak otot, organ, dan saraf yang bekerja sama memberi tahu seseorang bahwa inilah saatnya untuk ke kamar mandi.
Ketika kandung kemih sekitar setengah penuh, saraf di kandung kemih akan aktif. Saraf-saraf ini memberi sinyal pada otak untuk memberi dorongan buang air kecil.
Otak kemudian memberi sinyal pada kandung kemih untuk menahan sampai waktunya tiba. Menahan pipis berarti secara sadar melawan sinyal ini untuk buang air kecil. Sinyal-sinyal ini akan berbeda dan tergantung setiap orang.
Beberapa orang mungkin memilki kondisi kandung kemih yang terlalu aktif atau kandung kemih jadi aktif karena dipicu oleh stres.
Bagi sebagian perempuan, keinginan untuk buang air kecil lebih meningkat setelah memiliki anak. Ini hasil dari perubahan yang terjadi selama persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulasi saraf.
Selain itu, peningkatan kadar progesteron yang terjadi pada ibu hamil bersamaan dengan rahimnya yang berkembang mendorong kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan perempuan hamil terutama mulai di usia kandungan trimester kedua mengalami “beser”.